Hidupku di Layar Genggam
"Tuhan mempertemukan kita dengan cara yang tak terduga, melalui layar genggam, kau beri aku harapan baru."
Ketika dunia ini terasa begitu menyesakkan, aku sering merasa ingin melarikan diri.
Pada pukul 09.02 WIB tanggal 24 Juli 2024, aku terisak di kamar kecilku, mencoba melepaskan beban yang menumpuk di dadaku.
Dunia nyata penuh dengan egoisme, membuatku semakin ingin meninggalkannya. Namun, aku menemukan pelarian di dunia maya—layar genggam menjadi pelarian yang membuatku merasa sedikit lebih lega.
Menulis menjadi salah satu cara untuk mengalihkan pikiran dari segala kepahitan hidup.
Di saat-saat seperti ini, ketika aku merasa begitu lemah dan putus asa, dunia terasa sangat gelap dan hampa. Rasanya ingin tenggelam, ingin hilang dari semua ini. Namun, ada satu hal yang masih mempercayai aku—Tuhan.
Secara acak, aku menghubungi seseorang dengan username ***. Ada sesuatu dalam namanya yang membuatku ingin berkeluh-kesah, dan Tuhan sepertinya memang mempertemukan aku dengannya dengan makna yang sangat dalam.
Aku menceritakan segala yang sedang aku hadapi kepadanya—segala tekanan yang datang di usia yang penuh cobaan ini. Antek-antek masalah yang terus mengikuti membuatku semakin emosional saat bercerita kepadanya. Namun, dia mendengarkan dengan penuh perhatian, mencoba memahami setiap kata yang aku ucapkan.
Dia membawa aura positif yang membuatku perlahan-lahan bisa membuka mata kembali untuk menjalani hidup. Kami berkenalan lebih dalam, dan dia memperlakukan aku dengan begitu baik. Dia bisa membuatku tertawa, sesuatu yang sudah lama tidak aku rasakan.
Aku bersyukur bertemu dengannya hari itu.
Hari itu menjadi awal dari banyak hari yang penuh makna. Dia mengajakku bergabung di grup chat (GC) agar aku bisa berkenalan dengan orang-orang lain yang katanya ramah-ramah.
Setiap hari berikutnya, dia selalu memberikan semangat baru untukku. Kami bahkan sempat berbicara tentang rencana untuk menjadi penulis yang bisa membagikan kisah kepada pembaca dari luar. Ide itu membuatku merasa antusias, karena berbagi cerita dan menjalin persahabatan adalah sesuatu yang selalu aku impikan.
Namun, kebahagiaan itu tidak bertahan lama. Suatu hari, dia mengirim pesan yang membuatku merasa sedih, "pengen sih aslinya... tapi dah mau menghilang aku dari NT /Facepalm/".
Pesan itu membawa emosi yang mendalam. Baru saja kami kenal, tapi dia sudah ingin pergi. Aku tidak mengerti mengapa dia harus menghilang, dan hal itu membuatku merasa kosong.
Meskipun kami hanya berkenalan selama beberapa hari, mungkin sekitar satu minggu, perjalanan singkat itu mengajarkan aku banyak hal. Tuhan mengirimkan dia kepadaku dengan makna yang sangat indah. Dia orangnya sangat lembut, tetapi juga humoris. Dia mengerti aku dengan sangat baik.
Ketika aku bertanya tentang hal-hal yang tidak aku pahami, dia selalu menjelaskan dengan detail dan penuh kesabaran, membuatku merasa lebih paham. Kehadirannya memberikan warna dalam hidupku, meskipun hanya sebentar.
Aku bersyukur Tuhan telah mempertemukan aku dengannya, karena melalui dia, aku belajar bahwa di balik setiap kesedihan, selalu ada harapan yang menunggu untuk ditemukan.
Dan ini adalah puisi untuk nya :
Cahaya di Balik Layar
Ketika dunia terasa sempit dan hampa,
Di layar genggam aku temukan pelipur lara,
Dalam gelapnya malam yang penuh asa,
Kau hadir memberi cahaya.
Di balik username yang misterius,
Kau dengar keluh-kesah yang tak terucap,
Dalam pesan-pesan yang tulus dan serius,
Kau bangkitkan semangat yang hampir lenyap.
Di saat hati terpuruk dalam duka,
Kau hadir dengan kata-kata bijak,
Membuatku merasa tak lagi sendiri,
Meskipun jarak dan waktu begitu nyata.
Kita berbicara tentang mimpi dan harapan,
Tentang menjadi penulis yang bisa berbagi,
Ide-ide mengalir tanpa henti,
Memberi warna pada hidup yang sempat kelam.
Namun, datanglah pesan yang menyayat hati,
Kau bilang akan pergi dan menghilang,
Aku terdiam, tak percaya dan bertanya,
Kenapa harus berakhir sebelum benar-benar mulai?
Hanya beberapa hari kita bersama,
Namun makna yang kau beri begitu dalam,
Kau ajarkan aku tentang harapan,
Di balik setiap kesedihan, ada harapan yang menanti.
Tuhan mengirimkanmu sebagai penanda,
Bahwa di balik layar, ada cahaya,
Meski kini kau menghilang,
Pelajaran darimu tetap abadi dalam ingatan.
• Titip doa ku disini, semoga dia cepat kembali... Amiin