Kenalkan namaku Kaina Hera Bagaspati, biasanya di panggil Kai. Umurku 22 tahun masih kuliah semester akhir. Aku mempunyai seorang sahabat laki-laki namanya Ocean, aku memanggilnya Oce.
Kami bersahabat dari masa putih abu-abu, awalnya aku hanya gadis cupu di sekolah favorit di sekolahku. Cupu tapi pintar, meski cupu teman-temanku sangat baik kepadaku.
Oce merupakan anak pindahan dari kota lain ia harus mengikuti orangtuanya pindah tugas ke kotaku.
Oce lelaki tampan banyak di sukai oleh teman-teman cewek. Awalnya aku tidak tertarik dengan Oce yang menurutku sangat badung di sekolah. Suka datang terlambat dan suka menggoda guru-guru muda di sekolahku.
Aku gak tau kenapa bisa dekat dengan Oce mungkin karena kami sering ikutan lomba mewakili sekolah. Membuat kami berdua bisa menjadi dekat.
Oce meskipun badung di sekolah tetapi ia anak yang pintar. Ia sangat baik kepadaku ia tau aku di sekolah selalu menyendiri dan sering nongkrong di perustakaan.
Lama-lama dekat dengan Oce perasaan suka ke Oce mulai tumbuh. Aku sebagai gadis yang baru beranjak remaja tentu saja ingin merasakan yang namanya punya pacar, malam mingguan dan jalan-jalan bersama pacar.
Saat ini kami sama-sama kuliah di kampus yang sama hanya beda jurusan. Oce mengambil jurusan teknik komputer tepatnya tekhnik infomatika. Sedangkan aku ambil ekonomi jurusan manajemen.
Hampir setiap hari aku di antar jemput oleh Oce ke kampus. Aku gak tau apakah Oce memiliki perasaan yang sama denganku.
Meski aku cupu tapi Oce sudah tau dengan wajahku jika tidak memakai kacamata dan kawat gigi.
Saat pertama ia datang ke rumah saat itu aku tidak mengenakan kacamata dan juga kawat gigi.
Oce mencari aku di rumah ia tidak tau jika aku ini Kaina sahabatnya.
"Permisi, bisa bertemu dengan Kai?" Ucap Oce di depanku.
Aku bingung ternyata Oce tidak mengenalku.
"Ce, ini aku Kai, memangnya kamu tidak mengenalku ya?"
"Hah? Ka.. Kamu Kai? Kaina? Kenapa kamu berbeda?"
Oce tak berkedip menatap wajahku.
"Ayo masuk, Ce, duduk dulu ya aku ambilkan minum, kamu darimana?"
"Aku kesini ingin mengajak kamu ke ultah sepupuku Kai,"
"Ultah? Dimana?"
"Kamu mau ya temani aku, kata keluargaku acara ultah sepupuku harus bawa pasangan,"
"Kamu yakin mau ajak aku? Nanti kamu malu loh, aku gak cantik Ce,"
"Siapa bilang kamu gak cantik, itu nyatanya kamu sangat cantik, Kai, kenapa harus kamu tutupi kecantikan kamu Kai?"
Aku mengedikkan bahuku.
Sejak saat itu Oce mengetahui wajah asliku dan dia tidak ingin aku melepaskan kacamata dan kawat gigi jika ke sekolah. Menurut Oce hanya dirinya saja yang boleh melihat kecantikanku.
Mulai saat itu Oce memberikan perhatian lebih dari biasany ke aku dan Oce sangat melindungi aku. Jika teman lelaki di sekolah yang menggangguku Oce langsung pasang badan melindungiku.
Oce merupakan atlet karate yang sudah sering mengikuti kompetisi kejuaraan karate dan Oce sudah sering mendapatkan piala juara pertama.
Singkat cerita kebersamaan kami yang sudah berjalan hampir tujuh tahun. akhirnya harus berpisah. Selesai kuliah S1 nanti Oce akan kuliah S2 ke luar negeri.
Orangtuanya menginginkan Oce kuliah ke luar negeri.
Selama bersahabat dengan Oce tidak pernah ada kata-kata cinta atau sayang dari bibir Oce. Tapi perhatian dan tindakan Oce ke diriku membuat aku bingung dengan hubungan kami.
Apakah Oce memiliki perasaan yang sama denganku. Entahlah aku tidak tahu.
Oce sangat respek denganku. Sebagai sahabat yang sudah lama berhubungan tentu saja Oce tau seperti apa diriku. Oce sangat menjaga perasaanku. Ia tidak pernah marah kepadaku.
Sore ini Oce mengajakku keluar katanya ia ingin mengatakan sesuatu kepadaku. Bulan depan dirinya akan berangkat ke luar negeri.
Sore ini di pinggir pantai dengan debur ombak yang memecah air laut aku dan Oce duduk berdampingan. Sama-sama terdiam tanpa suara. Memandangi laut biru yang terbentang luas tanpa batas di hadapan kami. Seperti nama Oce, Ocean yang artinya lautan, Oce bagiku seperti namanya ibarat lautan luas yang tidak dapat di ketahui dalamnya. Aku mengenal Oce sebagai sahabat dekatku tapi untuk masalah pribadi Oce sangat tertutup hanya hal-hal umum saja yang aku ketahui dari Oce.
Oce meraih tanganku. Aku kaget, jantungku serasa mau copot. Wajahku terasa panas. Oce menggenggam tanganku erat. Baru kali ini Oce menggenggam tanganku biasanya tidak pernah.
"Kai aku ingin ngomong serius ke kamu, bulan depan aku harus berangkat keluar negeri, kamu tau kan." Oce menatap mataku dalam.
Aku menganggukkan kepalaku.
"Kai, apa yang kamu rasakan selama ini?" tanya Oce sambil menatap lembut mataku.
Aku mengernyitkan alisku.
"Maksud kamu apa Ce?"
"Kai, sekarang kita sudah dewasa kamu pasti tau apa maksudku, apa kamu tidak memiliki perasaan yang sama denganku, Kai?"
Deg..
Jantungku serasa berhenti sesaat, apakah ini maksudnya Oce juga memiliki rasa yang sama denganku, apakah ini artinya gayung bersambut?
"Maksud kamu apa Ce?" aku pura-pura jadi oon di depan Oce.
"Aku mencintai kamu Kaina Hera Bagaspati, maukah kamu menjadi kekasihku?" ucap Oce dengan tegas.
Oce mencium punggung tanganku dengan lembut. Jantungku terasa tantrum. Wajahku merona memerah.
Oce menatap mataku lembut dan dalam.
Aku marasa dunia ini sangat baik denganku tapi di saat yang sama Oce harus pergi menimba ilmu keluar negeri. Itu artinya kami akan terpisah jarak dan waktu. Apakah bisa kami bertahan di saat hubungan ini baru saja akan di mulai sebagai sepasang kekasih. Aku belum menjawab ke Oce.
"Kai, boleh aku panggil kamu sayang? Apakah diammu itu artinya kamu menerima aku menjadi kekasihmu, Kai?"
Aku menatap dalam mata lelaki tampan di depanku ini, lelaki yang sangat maskulin dan aku sangat menyukainya juga mencintainya.
"Ya, Ocean aku mau menjadi kekasihmu meski setelah ini kita harus berjauhan terpisah jarak dan waktu," ucapku dengan tanpa mengalihkan pandangan kami.
"Yes! Sayang aku senang kamu mau menerima aku, aku harap kamu mau menjaga hatimu untukku, sampai aku kembali ke tanah air, sayang, aku hanya mencintaimu, jangan pernah tinggalkan aku, sayang, meski baru saat ini aku berani ungkapkan ke kamu, percayalah aku sangat mencintaimu,"
Perlahan Ocean mendekatkan wajahnya ke wajahku. Bibir lembut lelaki tampan itu untuk pertama kalinya berkenalan dengan bibirku.
Sore itu aku mendapatkan ciuman pertamaku dari sahabatku sendiri yang sekarang sudah menjadi kekasihku.
Sore semakin larut, senja mulai menyapa. Aku merebahkan kepalaku di bahu bidang lelaki tampan kekasihku ini.
Meski ucapan cinta baru diucapkan di saat sahabat plus kekasihku itu akan pergi meninggalkan aku, rasanya hati ini lega.
Perasaan cintaku bersambut. Meski harus terpisah jarak dan waktu, meski harus el-de-eran istilah gaulnya, aku harap cinta kami akan awet meski tidak mudah menjalani hari tanpa kekasih di sampingku.
Aku berharap Ocean akan menjaga tulus cinta kami meski itu tidak mudah pasti akan banyak godaan yang akan datang. Baik dari sisiku maupun dari sisi Ocean.
💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜
Assalamu'alaikum,
Hai, teman-teman perkenalkan saya ariista penulis junior yang mencoba menulis dengan hati dan sangat suka menulis tentang romansa percintaan.
Semoga suka dan terhibur ya dengan ceritanya. Untuk yang el-de-eran tetap jaga kepercayaan masing-masing ya, semoga bahagia dan indah pada waktunya.
Salam hangat penuh kasih,
🩷ariista💜
____________