Malam semakin larut, Gloria Ingin segera pulang dan beristirahat setelah seharian ini disibukkan dengan banyak pekerjaan yang menumpuk. Sesampainnya di rumah Gloria melemparkan tasnya ke sembarang arah, dan bergegas menuju dapur untuk membuat makan malam.
Setelah merasa semua makanan sudah terhidang di meja makan, Gloria bergegas ke kamar untuk membersihkan tubuhnya yang lengket karena keringat. Beberapa saat kemudian Gloria telah selesai membersihkan tubuhnya dan bergegas menyantap makan malam yang telah ia sediakan sebelumnya.
Seharian disibukkan dengan pekerjaan tubuh Gloria terasa lelah. Setelah membersihkan area dapur Gloria pun bergegas menuju kamar tidurnya. Ceklek suara pintu yang di buka dari luar, Gloria pun masuk ke kamar dan merebahkan tubuhnya.
"Huft.. Lelah sekali," Gloria menghela nafas sambil memejamkan matanya yang sudah terasa berat. Gloria pun tertidur dengan lelapnya dikesunyian malam.
🌸🌸🌸
Perahu kertasku 'kan melaju
Membawa surat cinta bagimu
Kata-kata yang sedikit Jika
Tapi ini adanya
Perahu kertas mengingatkanku
Betapa ajaibnya hidup ini
Mencari-cari tambatan hati
Kau sahabatku de diri
Hidupkan lagi mimpi-mimpi (cinta-cinta)
Cita-cita (cinta-cinta)
Yang lama kupendam sendiri
Berdua, ku bisa Percakapan
Ku bahagia
Kau telah terlahir di dunia
Dan kau ada
Di antara miliaran manusia
Dan ku bisa
Dengan radarku
Menemukan ku
Tiada lagi yang mampu berdiri
Halangi rasaku, cintaku padamu
Ku bahagia
Kau telah terlahir di dunia
Dan kau ada
Di antara miliaran manusia
Dan ku bisa
Dengan radarku
Menemukan ku
Oh, bahagia
Kau telah terlahir di dunia
Dan kau ada
Di antara miliaran manusia
Dan ku bisa
Dengan radarku
Menemukanmu
🍁🍁🍁🍁
Gloria bersenandung ria di dalam kamar sambil Bersiap untuk berangkat ke perusahaan tempat ia bekerja. Ia lalu melirik sekilas ke arah jam dinding & bergegas menyambar tas kerja yang sudah ia siapkan sejak semalam.
Dengan langkah pasti Gloria keluar dari apartement miliknya, Ia menyalakan mesin kendaraannya dan langsung berangkat ke perusahaan yang ia tuju.
Setibanya Gloria di perusahaan, ia pun menuju ruangan tempatnya bekerja.
"Morning," sapa Gloria pada rekan kerjanya.
"Morning too Glo!" jawab Darren yang duduk tepat di depan meja Gloria.
Gloria pun menarik kursi mendudukan dirinya sambil menyalakan komputer.
"Glo!" panggil Darren dari depan meja kerja Gloria., Makan siang nanti bareng ya, kamu mau kan?" tanya Darren.
"Boleh," jawab Gloria langsung, sambil tersenyum manis.
"Tapi aku boleh ajak teman ya?" tanya Darren lagi.
“Teman?" jawab Glo dengan dahi yang mengkerut. Kalau boleh tahu siapa Dar?" tanya Gloria lagi sambil menghadap ke arah Darren.
"Nanti kamu juga pasti tahu." Jawab Darren dengan senyum malu-malunya.
Percakapan mereka pun terhenti karena jam sudah menunjukan waktu untuk bekerja telah dimulai. Gloria dan Darren pun fokus mengerjakan pekerjaan mereka masing-masing.
Disinilah Darren & Gloria sekarang tepat di depan sebuah kafe yang letaknya di seberang jalan perusahaan tempat mereka bekerja. Gloria & Darren pun melangkahkan kaki mereka memasuki area kafe untuk mencari tempat duduk untuk mereka tempati, dan pilihan mereka jatuh di meja kosong samping kaca tembus pandang yang memperlihatkan pemandangan di luar kafe.
"Dar!" teman kamu belum datang ya?" tanya Gloria karena seingatnya Darren ingin mengajak temannya untuk makan siang bersama mereka.
"Sebentar lagi datang," jawab Darren sambil melihat kearah pintu masuk kafe.
Seorang wanita cantik dengan kaki yang jenjang mulai memasuki kafe, sambil melihat sekeliling mencari seseorang yang ingin iya temui. Setelah beberapa saat matanya menemukan sosok yang dicarinya. Dengan senyum yang mengembang wanita itu pun berjalan menghampiri orang yang menunggunya sejak tadi.
"Darren!" sapanya tepat dihadapan sosok yang dicarinya sejak tadi.
"Desika, akhirnya kamu datang juga sayang," jawab Darren sambil berdiri dari tempat duduknya dan menarik lembut tangan Desika.
"Sayang?" gumam Gloria dalam hati sambil memperhatikan sepasang kekasih yang ada dihadapanya.
Darren dan Desika pun duduk di kursi masing-masing, masih dengan jari jemari yang bertautan.
"Glo, perkenalkan ini pacar aku Desika, dan Desika perkenalkan ini Gloria rekan kerjaku di kantor."
"Hai, Glo!" sapa Desika sambil mengulurkan tangan kanannya kearah Gloria, senang bisa berkenalan denganmu.
Aku pun tertegun sejenak mengetahui fakta bahwa lelaki yang selama ini ku cintai dalam diam ternyata sudah memiliki kekasih yang begitu cantik.
"Gloria!" jawabku sambil mengulurkan tangan menyambut tangan wanita yang tepat berada di depanku sambil tersenyum, walaupun dalam hati merasakan sakit yang begitu dalam.
Sungguh hari ini aku tidak menyangkah akan mendapatkan kabar yang menyakitkan seperti ini. "Cobaan apalagi ini Tuhan," lirihku dalam hati. Rasanya air mata ini akan terjatuh tapi ku tahan sebisa mungkin dan tetap memasang wajah dengan senyum lebar dihadapan mereka.
"Dar, maaf sepertinya aku tidak bisa makan siang bersama kalian, aku lupa kalau sudah ada janji dengan temanku hari ini" ucapku dengan tidak enak hati.
"Kok tiba-tiba Glo?" tanyanya, tapi yaa sudah lain kali kita bisa makan bareng lagi", ucapnya lagi sambil menatapku.
"Maaf," lirihku tidak enak hati terhadap mereka berdua.
Akupun berdiri dari tempat dudukku dan berjalan keluar kafe dengan hati yang begitu sedih, hancur, dan kecewa. Kenapa tidak dari dulu ku katakan isi hati ku padanya. Mungkin tidak akan sesakit ini.
Aku berjalan dengan gontai, tanpa terasa air mata ini turun membasahi pipih ku. Dada ini terasa sesak mengetahui fakta yang begitu membuat duniaku terasa hancur. Kutepuk dadaku untuk meringankan beban dalam hati, tapi tetap terasa sesak yang kudapat. Ini kah yang namanya cinta tak terbalas? Sakit sekali rasanya.
Ingin ku putar kembali waktu, untuk mengungkapkan isi hatiku padanya. Setidaknya dia mengetahui isi hatiku padanya selama ini yang kusimpan dengan rapat seorang diri. Paling tidak aku mendapatkan jawaban tentang rasaku padanya, walaupun tidak sesuai dengan yang kuingini dan tidak berbalas.
Tapi tak mengapa kuanggap ini sebagai pelajaran hidup, walaupun sudah terlambat untuk menggukapkan isi hatiku padanya. Aku akan berusaha melupakan rasa ini tapi mungkin itu akan sulit untuk ku lakukan.
Penyesalan memang selalu datang terlambat, dikala kita baru sadar apa yang kita ingini sudah susah kita gapai lagi, tapi tidak sampai harus mematahkan semangat yang ada dalam diri kita.
Terkadang seseorang akan menoleh ke belakang pada apa yang dia miliki, bukan karena dia ingin pergi ke sana tetapi untuk memotivasi nya melakukan yang lebih baik dari sebelumnya, dan untuk menjalani hidup dengan baik
******
Hai, perkenalakan aku Samantha
Aku hanya seorang wanita yang hobi membaca, bukan menulis. Tapi disini ku coba menulis walaupun tidak sebagus penulis sungguhan.
Aku menulis cerpen ini ku dedikasikan untuk Challange menulis cerpen bersama Ruang Author.
Semoga kalian suka dengan ceritanya. Terima kasih.
Salam sayang dariku,
-Samantha-