"Y/n, aku datang" ucap seorang pria berambut pirang yg di cat biru dengan tato mawar biru sebagai ciri khasnya, tidak lain tidak bukan adalah Kaiser
"Maaf menunggu lama, tadi hujannya cukup deras dan jalanan cukup macet"-Kaiser
"Kamu udah nunggu lama ya? Hahaa... Lihatlah diriku yang terus bicara meski aku tau kau tidak akan pernah menjawabnya"-Kaiser
"Sudah satu tahun ya? Aku harap kau tenang disana, kau gk perlu khawatir, aku sekarang udah gk sering main kasar lagi kok"-Kaiser
"Ya walaupun terkadang masih suka mukul orang sih, tapi gk separah dulu kok!"-Kaiser
"Aku merindukan ocehan dan omelanmu saat aku ketahuan berkelahi"-Kaiser
"Sekarang tidak ada lagi yang mengomeliku seperti kau mengomeliku dulu"-Kaiser
"Ahahahaa, aku jadi banyak bicara ya, yasudah, aku akan pulang sekarang"-Kaiser
"Besok aku datang lagi yaa, selamat beristirahat sayang" ucap Kaiser sembari meletakkan bunga diatas sebuah makam, yg tidak lain adalah makan sang kekasih tercintanya
Yaa, Kaiser mempunyai kekasih yang sangat ia cintai yaitu kamu Y/N, akan tetapi maut memisahkan kalian. Kamu meninggal satu tahun lalu karna kecelakaan kereta, Kaiser yang saat itu melihat jasadmu menangis histeris dan akhirnya jatuh dalam kesedihan yang berkepanjangan.
Meski sudah satu tahun berlalu, dia masih saja belum bisa melupakanmu, teman-temannya yang menyadari itu pun berusaha untuk selalu menghibur Kaiser.
Namun hasilnya nihil, Kaiser tetap murung dan sedih, tidak seperti Kaiser yang dulunya ceria dan selalu suka bikin kerusuhan. Teman-temannya ikut sedih melihat keadaan Kaiser yang begitu menyedihkan, disisi lain mereka juga merasa sangat kehilangan saat mengetahui bahwa kamu sudah tiada.
Karna kamu juga bagian dari mereka, mereka semua merasa sangat terpukul akan kepergianmu, terutama kekasih mu Kaiser. Mereka juga sesekali berkunjung ke makam mu, namun yang paling sering berkunjung adalah Kaiser.
Dia selalu menyempatkan waktu untuk berkunjung seperti biasa, dan bicara didepan makam mu seolah kamu mendengarnya. Meski terlihat aneh, Kaiser merasa kamu masih ada didekatnya dan mendengarkan semua ucapannya.
Sekarang, Kaiser sudah sampai di apartemen tempat dia tinggal
"Haahhh, hari yang melelahkan"-Kaiser
"Hmm?" Kaiser melihat sebuah boneka beruang di samping kasur nya lalu mengambil nya
"Ini..." Kaiser memeluk boneka beruang itu dengan erat sambil mencium aromanya, dan yaa, tercium aroma dirimu dari boneka beruang itu karna boneka itu adalah boneka favorit mu dan Kaiser masih menyimpan nya
"Y/n...aku merindukanmu, aku merindukan omelanmu, aku merindukan semuanya, kembali lah padaku"-Kaiser
"Y/n? Kenapa kau diam saja? Kau tidak mendengar ku?" Ucap Kaiser pada boneka beruang itu
"Biasanya kau selalu cerewet padaku meskipun aku tidak melakukan apa-apa"-Kaiser
"Y/n..." Tanpa disadari, air matanya mulai mengalir dan Kaiser pun menangis mengingat kenangan saat bersamamu
Flashback
"Hahahaa! Kaiser? Lu ngapain sih?"-Y/N
"Aduh! Ya jatuh lah! Pake nanya"-Kaiser
"Hehehee, sini, pegang tanganku" ucap Y/N sembari mengulurkan tangannya
"Hm? Hehe" bukannya disambut malah dia tarik tangan Y/N sampai Y/N ikutan jatuh
"E-ehh!!?"-Y/N
"Hahahaaa sekarang kita impas"-Kaiser
"Huh! Padahal aku mau nolongin!"-Y/N
"Hehehe jangan marah dong, ntar cantiknya hilang loh"-Kaiser
"H-huh! Dasar buaya"-Y/N
"Buaya buaya gini, gw tetap ganteng kan?"-Kaiser
"Iya deh iya, Kaiser yang paling ganteng di seluruh galaksi" ucap Y/N sembari berdiri
"Ayok buruan, bel masuk udah bunyi"-Y/N
"Hm? Iya"-Kaiser
"Hmm, hehehe siapa sampai dulu dia menang" ucap Y/N sambil berlari meninggalkan Kaiser
"E-ehh? Tunggu!" Kaiser pun juga berlari menyusul Y/N
"Hahahaaa kaiiii ayo cepaattt" terlihat dari jauh senyumannya yang manis dan tidak akan pernah Kaiser lupakan
"T-tunggu, Y/N! Jangan pergi!"-Kaiser
"Hahaaa ayooo kejar akuu"-Y/N
"Y/n!!"-Kaiser
Flasback off
"Hah! Hah.. Hah.."-Kaiser
"Huh, aku ketiduran? Jam berapa sekarang?" Ucap Kaiser sambil melihat ke arah jam
"Udah sore? Hahhh, keknya aku emang ketiduran"-Kaiser
"Barusan tadi gw mimpi"-Kaiser
"Senyuman nya saat itu, takkan pernah bisa ku lupakan seumur hidup"-Kaiser
"Huh, lebih aku mandi biar merasa lebih segar"-Kaiser
.
.
.
.
.
"Hahhhh" setelah mandi, Kaiser lanjut merebahkan dirinya dikasur
"Hmm?" Melihat ke arah ponselnya yang berdering, menandakan ada yang menelpon dia pun mengambil ponselnya dan mengangkat telpon itu
"Ya halo?"-Kaiser
"K-kaiser! Cepat kerumah sakit sekarang!" Ucap seseorang diseberang telpon
"Apa? Kerumah sakit? Kenapa?"-Kaiser
"Ness kecelakaan! Dan sekarang sedang di rawat!" Saat mendengar hal itu, seketika hatinya sakit seperti disayat sayat, ia teringat kejadian yang menimpa kekasih nya satu tahun yang lalu
Tanpa banyak membuang waktu, Kaiser langsung tancap gas menuju rumah sakit yang dimaksud
"Dimana ness!?"-Kaiser
"Dia masih di rawat" ucap seseorang berambut ungu yang memiliki wajah yang tak kalah tampan dengan Kaiser, siapalagi kalau bukan reo. Dan disana juga terlihat bahwa semua temannya berkumpul untuk melihat keadaan ness
"B-bagaimana bisa.. Ness.."-Kaiser
"Ada saksi yang ngomong kalau ada sebuah truk yang melintas saat ness menyebrangi jalan"-Reo
"Diduga supirnya mengantuk dan akhirnya menabrak ness"-Reo
"......."-Kaiser
Kaiser benar-benar terpukul mendengar kabar tersebut, ia tak sanggup lagi jika harus kehilangan orang lain yang ia sayangi.
Ness adalah sahabat Kaiser sejak kecil, mereka kemana-mana selalu bersama, susah senang bersama. Ness selalu mengerti perasaan Kaiser dan selalu menemaninya, bahkan saat kamu tiada, ness selalu setia untuk menghibur Kaiser.
Kaiser sendiri sudah menganggap ness seperti saudara kandungnya sendiri
Beberapa saat kemudian, dokter pun ke luar
"Dokter!? Bagaimana keadaan teman saya?!"-Kaiser
"K-keadaan pasien sekarang sedang kritis dan harus dilakukan oprasi sekarang juga"-Dokter
"Apa...?"-Kaiser
"Mohon permisi, saya harus segera bersiap untuk oprasi yang akan dilakukan" ucap dokter itu sembari meninggalkan Kaiser dan yang lain
"Ness!" Kaiser langsung memasuki ruangan dimana ness di rawat
"Ness, kau akan baik-baik saja, bertahan lah!"-Kaiser
"U-ughh...k-kaiser?"-Ness
"Hah? Ness!?"-Kaiser
"M-maafkan aku, s-sepertinya, aku...tidak bisa menepati j-janjiku untuk selalu menemanimu"-Ness
"Apa maksudmu?! Kau pasti akan sembuh! Bertahanlah sebentar lagi!"-Kaiser
"T-tidak, s-sepertinya tugasku sudah selesai, dan sekarang penciptaku memanggilku untuk kembali"-Ness
"Jangan bicara omong kosong... Aku, aku.. Aku tak sanggup jika harus kehilangan lagi" ucap Kaiser yang mulai meneteskan air mata
Semua temannya yang melihat juga ikut sedih dan beberapa ada yang ikut menangis saat melihat pemandangan yang amat termat menyayat hati tersebut.
"Jangan menangis Kaiser, m-meskipun aku sudah tidak ada, a-aku akan terus menemanimu" ucap ness sembari menghapus air mata Kaiser
"Aku harap, kau menemukan kebahagiaanmu" ness mengucapkan hal tersebut sambil tersenyum, dan alangkah sedihnya Kaiser saat melihat tangan ness yang tadi menyeka air matanya sekarang jatuh
Dan di momen itu, Kaiser tau bahwa ness, sahabatnya sejak kecil yang sudah dia anggap sebagai saudara sendiri itu kini telah menghembuskan nafas terakhir nya
Seketika tangisan Kaiser pecah dan dia langsung memeluk tubuh sahabatnya itu dengan erat
"Tidakk!! Nesss! Bangunlah! Ku mohon!!"-Kaiser
"Hiksss, nessss!!!!!"-Kaiser
Semua temannya yang melihat kejadian itu akhirnya ikut menangis melihat kepergian teman mereka yang begitu tiba-tiba. Mereka semua diingatkan kembali dengan kejadian dirimu satu tahun lalu, dimana kamu dan ness sama-sama meninggal akibat kecelakaan.
"Tidakk... Tidakk, nesss!"-Kaiser
"Tidak, ini pasti bercanda, jangan mempermainkan ku ness! Ayo bangun! Ku mohon..."-Kaiser
"Kaiser..." Ucap reo sambil berusaha menenangkan Kaiser
"Tidak, aku tidak bisa... Kenapa, kenapa?!! Pertama Y/N, dan sekarang kau"-Kaiser
"Kenapa?! Kenapa Tuhan tidak mengambil nyawaku juga?!! Kenapa, kenapa Tuhan menyiksaku dengan mengambil kalian berdua? Apa salahku? Apaa?!!!"-Kaiser
"Kaiser, tenanglah, ini semua cobaan...kau yang kuat"-Reo
"Iya, kami tau perasaanmu, tolong tenanglah"-Karasu
"Semuanya, ayo keluar"-Rin
"Hm, biarkan dokter yang mengurus sisanya"-Sae
"Ayo..." Ucap reo sambil membantu Kaiser berdiri dengan bantuan karasu
.
.
.
.
.
.
.
Kini semuanya sedang menghadiri pemakaman Ness, setelah selesai acara berdo'a dan menaburkan bunga. Semuanya satu persatu pulang kerumah mereka, dan sekarang hanya tinggal Kaiser seorang disana dengan ditemani oleh reo.
Reo takut kalau Kaiser akan melakukan hal yang tidak-tidak, jadi dia memutuskan untuk menemaninya, eh bdw ada Nagi juga yg ikut menemaninya.
"Ness..."-Kaiser
"Yang tenang disana, kalau kau bertemu dengan Y/N disana nanti, ku mohon jaga dia"-Kaiser
"Makasih udah setia menemaniku sampai sekarang, aku juga tidak akan pernah melupakanmu"-Kaiser
Tanpa disadari rintik-rintik hujan mulai turun dan semakin lama hujannya semakin deras.
"Kaiser, ayo...hujannya semakin deras"-Reo
"....."-Nagi
"Hm? Ya"-Kaiser
"Aku akan sering-sering berkunjung, sampai jumpa lagi, kalian" ucap Kaiser sambil berdiri, menatap makam sahabat dan kekasihnya yang bersebelahan
"Ayo"-Kaiser
"Hm"-Reo
Mereka bertiga pun pulang dengan menaiki mobil reo
Dan begitulah akhir dari kisah seorang Michael Kaiser yang kehilangan kekasih dan sahabat yang begitu ia sayangi dan cintai. Sungguh berat rasanya jadi kaiser, ditinggal oleh dua orang yang benar-benar dia sayangi.
Meski begitu, kita bisa mengambil pelajaran yaitu tetap lah kuat dalam menghadapi segala cobaan.
Hidup itu memang penuh ujian dan cobaan, tapi kita harus kuat dan sabar dalam menjalaninya. Yah, meski begitu menyakitkan, kita tidak bisa menyalahkan siapapun atas apa yang telah terjadi.
Tuhan hanya ingin menguji seberapa kuat dan sabarnya kita dalam menghadapi ujian yang ia berikan, jadi jangan pernah berpikir bahwa Tuhan itu jahat dengan memberi kita begitu banyak cobaan.
Sepatutnya kita bersyukur masih diberi kesempatan untuk menghirup udara di dunia. Meski berat, tetaplah jalani dengan lapang dada dan ikhlas.
Keep strong buat kalian semua, jangan mudah menyerah dan tetap semangat yaaッ