Spesial? No...
Tidak ada yang spesial dariku, aku hanya manusia yang biasa biasa saja. Menjalani kehidupan yang biasa biasa juga, tapi setidaknya pasti ada momen dalam hidup kita semua yang kita anggap sangat spesial dan berharga. Jika momen yang bahagia tentunya kita juga memiliki momen atau kenangan yang buruk dan sangat amat ingin dilupakan,atau mungkin salah satu dari kalian sedang mengalami momen yang menyebalkan itu?
Okay kembali ke cerita...
Ini semua bermula saat aku memasuki kelas 1 smp dan yah sejak saat itu mungkin hidupku sudah hancur. Saat itu adalah masa masa pemberontakanku atau bisa disebut masa pubertas, seperti yang mungkin kalian tahu bahwa aku sudah memasuki tahapan dimana saat itu aku yang sudah mulai mengenal yang namanya berdandan seperti wanita lainnya, oh iya ngomong ngomong aku perempuan. Dari awal awal memasuki jenjang pendidikan smp aku sudah mulai tahu tentang ber-make up dan sebagainya termasuk hubungan antara perempuan dan laki-laki yaitu berpacaran.
Bisa dibilang aku dulunya salah pergaulan. Yah kalian tidak salah baca, aku memang salah pergaulan. Untuk teman dari sd aku memang tidak memiliki teman bermain yang tetap karena memang aku yang sedikit ansos[anti sosial] dan cenderung pemalu, tapi ada satu teman bermain yang bukan teman ku karena dia adalah sepupu perempuan ku yang umur kami sebaya palingan tua 8 bulan lah umurnya dari umurku.
Dimana letak salah pergaulannya? Itu semua ada dilingkarkan pertemanan ku dengan sepupuku dan satu lagi teman ku yang dari kampung sebelah, jadi kalau dalam sebutannya sekarang adalah dalam satu circle itu terdiri dari aku sendiri, sepupuku, dan temanku yang dari kampung sebelah.
Apa kalian ingat saat aku bilang kalau aku yang sudah mengenal yang namanya hubungan antara wanita dan laki-laki? Bukan hanya aku saja yang sudah mengenal hal itu tetapi sebagian besar semua temanku termasuk teman satu circle ku. Sepupu perempuanku pada masa itu sudah berkali-kali berpacaran dengan beberapa lelaki yang sepantaran kami atau yang diatas kami, bukan hanya sepupu ku tapi aku dan temanku yang satunya juga begitu.
Dan ada suatu waktu saat aku yang tidak memiliki kekasih atau pacar saat aku hampir naik ke kelas 2 smp dan sepupu ku serta teman ku yang satunya sebut saja dua sahabatku saat itu memiliki pacar, lebih kebetulan lagi pacar mereka ternyata juga sahabatan. Pacar mereka umurnya tidak sebaya kami tapi sudah sma.
Ada saat dimana aku tahu bahwa kedua sahabat ku itu ternyata sudah melakukan hal itu dengan pacar mereka, kalian tahu? Ya... Hubungan badan. Padahal kedua sahabat ku itu masih 1 smp loh tapi tidak ada yang bisa kulakukan, walaupun sebelum itu mereka sudah sering berpacaran termasuk aku sendiri tapi kurasa kami tidak pernah sampai pada tahap itu, tahap dimana mereka memberikan tubuh kepada laki-laki. Tapi apa boleh buat hal itu sudah terjadi dan toh itu pilihan mereka masing masing.
Seiring berjalannya waktu mereka berdua sering melakukan hal itu dan malahan aku sering menemani mereka melakukannya, ingat hanya menemani bukan ikut melakukan hal itu. Itu pikir ku dulu karena waktu itu aku memang tidak memiliki pacar alias jomblo, tapi semuanya berubah saat salah satu pacar dari sahabat ku mengatakan bahwa ada temannya yang meminta nomorku dan sudah di berikan oleh pacar sahabat ku ke temannya itu dan aku boleh boleh saja.
Singkat cerita malamnya atau besoknya yang minta nomor ku tadi mengirimi ku pesan dan akhirnya kami saling mengirimkan pesan seperti teman dekat, kalau tidak salah ingat dua hari kemudian aku dan cowok itupun resmi menjalani hubungan. Awal awal pacaran seperti remaja pada umumnya tapi hal yang aku kira pernah terjadi pada sahabatku tidak akan terjadi kepadaku dan ternyata itu salah, yah aku melakukan hal itu juga dengan pacar baruku itu. Hal itu dimulai dengan pegangan tangan biasa, lanjut ke pelukan, kecupan biasa dan berciuman bibir, pada akhirnya aku melakukan hal itu juga.
Hubunganku dengan pacarku berjalan lumayan lama sekitar 6 bulanan dan akhirnya karena ada sedikit masalah diantara kami dan akhirnya aku memutuskan untuk mengakhiri hubungan kami, aku putus dengan laki laki itu. Semua sosial media laki laki itu aku blokir dan sebenarnya laki laki itu tidak mau putus dengan ku tapi karena aku memaksa nya maka kami pun putus.
Penyesalan memang datang di akhir, aku menyesal telah memberikan kesucian ku sebelum aku menikah dan aku saat itu masih kelas 2 smp. Tapi aku tetap melanjutkan hidup seperti biasa walaupun tidak selalu lancar karena pastinya aku mengalami beberapa masalah diluar masalah percintaan, kalau boleh dibilang hal yang tidak pernah aku sesali selama ini adalah mengakhiri hubungan ku dengan pacar ku waktu itu walaupun sejak putus aku sering juga berpacaran lagi dan tidak melakukan hal yang sama.
Tidak terasa kini aku sudah memasuki sma dan saat itu aku juga memiliki pacar, tapi kini lagi lagi aku melakukan kesalahan yang sama kembali. Menyesal tapi aku tetap melakukannya, dan sama seperti terakhir kali hubunganku juga berakhir dalam waktu 6 bulan. Sudah setengah tahun aku menjalani hari hari seperti biasa sejak putus terakhir kali dan aku kembali memulai hubungan atau disebut balikan dengan laki-laki yang aku berikan tubuhku untuk kedua kalinya.
Kini aku sudah memasuki kelas 2 sma, dan aku masih dengan pria itu.
Bagaimana menurut kalian? Bukankah aku bodoh karena melalukan hal itu? Aku rasa juga begitu. Aku seperti udah nggak mengenali diriku lagi karena lagi dan lagi aku melakukan hal yang aku selalu sesali.
Selesai? No..
Kehidupan tidak akan pernah selesai sekalipun kita telah mati.
Pesanku hanya satu untuk kalian semua walaupun mungkin kurang sopan karena kalian bisa saja ada yang lebih tua dari ku, pesanku yaitu kalian jangan sampai melakukan hal yang sama sepertiku.
Oh iya aku lupa mengatakan keadaan kedua sahabatku, salah satu sahabatku yang adalah sepupuku akhirnya menikah saat tamat smp karena tertangkap oleh kakaknya saat sedang melakukan hal itu dan sahabat ku yang satunya lagi putus dengan pacarnya dan menikah dengan laki laki lain walaupun kini dia sudah menjada diumur yang masih tergolong remaja.
Akhir untuk ku? Aku pun tak tahu biarlah takdir yang menentukan karma untuk diriku yang pendosa ini....
Terimakasih:)
Good bye