Pernah kah kalian menyukai seseorang pada pandangan pertama??
Panggil saja aku Acha. Kisahku bermula pada saat aku memutuskan untuk masuk suatu organisasi di kampus ku. Kebetulan, aku bertemu dengan seorang kakak tingkat yang membuat aku langsung menyukainya pada saat pertama kali bertemu.
Aku tidak tau kenapa... Tapi saat aku pertama kali melihatnya, dia memiliki aura yang menarik perhatianku. Aku tidak tahu ini perasaan suka, obsesi, atau hanya penasaran aja. Tapi aku menyebut nya dengan kisah ini 101 hari.
Mengapa 101 hari??
Ya, awalnya aku menyukainya secara diam-diam, menaruh perasaan tanpa ia ketahui. Bahkan teman aku mengatakan aku sudah gila karena mengejarnya, tapi aku merasa jika aku justru bodoh karena terus mengharapkannya.
Suatu hari, aku keceplosan mengutarakan perasaanku kepadanya. Dan hal yang paling menyakitkan adalah aku mendapatkan kenyataan jika dia sudah memiliki kekasih.
Aku benar-benar gila sih, karena walau tau dia sudah memiliki kekasih tapi aku masih ingin mengejarnya. Bahkan pria itu sudah memperingatkan aku, tapi aku tetap ngotot untuk mendapatkan cintanya.
Namun, pada hari ke 95. Aku tahu mulai merasakan lelah, aku seperti wanita gila yang menjatuhkan harga diri nya hanya untuk mengejar cinta. Aku pikir aku mulai sadar, dan aku mulai berhenti menghubunginya. Aku bahkan menghapus nomornya, tak pernah melihat story nya dan memalingkan wajah saat ada di hadapannya.
Hatiku merasa sakit di saat harus melepaskan sesuatu yang bahkan belum sempat aku dapatkan. Tapi aku tidak menyalahkan dirinya atas rasa sakit yang aku rasakan, karena aku sadar rasa sakitku berasal dari harapanku yang terlalu besar kepadanya.
Namun tak tahu sejak kapan dia putus dengan pacarnya, dia mulai menghubungiku lagi. Dia bahkan sering bertanya apakah aku masih menyukainya. Tapi... Aku pikir, aku bingung dengan perasaanku sendiri. Karena rasanya perasaanku sudah mulai dingin kepadanya, rasanya tidak ada niat untuk kembali mengejarnya.
Tepat pada hari ke 101 aku menyukainya. Tahukah kalian?? Dia mengajak deeptalk kepadaku. Aku bingung harus menerimanya atau tidak. Meski tak sama seperti dulu, tapi perasaanku masih ada sedikit untuknya. Gila sih, tapi sejauh ini akhirnya penantianku jatuh pada hari ke 101 dimana dia berinisiatif menghubungiku dan mengajakku jalan juga. Karena sebelumnya dia selalu cuek, dingin dan tidak merespon diriku.
Jadi, bagaimana baiknya ya??