Setiap kali ada masalah selalu aku yang terlebih dahulu mengatakan maaf, seolah-olah semua masalah itu murni kesalahan ku, dan seakan-akan semua itu adalah hal yang wajar terjadi, bukankah kata maaf berasal dari orang yang takut kehilangan, bukan dari orang yang paling bersalah? Katakan lah tuan, apa selama ini hanya aku yang merasa takut akan kehilangan? Apakah aku seburuk itu hingga kamu tak takut kehilangan sedikitpun, setinggi itukah gengsi dan harga dirimu bahkan enggan mengucapkan kata maaf untuk seseorang yang kau bilang kau sangat mencintainya.. Sesuatu itu selalu ada timbal baliknya tuan, aku sangat menyayangimu dan takut kehilanganmu, tapi apa engkau juga sebaliknya? Harus seperti apalagi aku tuan, baru bisa dicintai dengan layak? Orang yang sangat aku sayangi, dan sangat takut untuk kehilangan ternyata tidak sama sekali takut kehilanganku, apalagi yang ku cari didunia ini? Berusaha keras untuk menggapai satu bintang, tapi bintang itu malah enggan untuk kau gapai, apalagi yang bisa terjadi selain jatuh ke titik awal? Jika tidak sukses, dan tidak berjodoh dengan mu, mati diusia muda adalah aamiin ku yang paling serius, apa aku harus nabrak truck dulu, agar proses pulangku lebih cepat? Dunia terlalu jahat, kenapa aku harus lahir ya? Kenapa ga keguguran aja pas didalam kandungan..