Hai, namaku Zika. aku bersekolah di SMP Nusa Bangsa. Aku mempunyai 5 sahabat sejati, yaitu: Syifa, Anisa, Zahra, Zizah, dan Qholwah. Kami berenam sering membuat ide ide di luar kemampuan atau pikiran kita, sebenarnya idenya itu kadang juga bermanfaat, dan kadang juga idenya itu aneh dan yang sering membuat kita dipanggil “Orang IQ tinggi” hehhehe.
Oh iya sampai lupa, kami berenam juga sama-sama suka bermain sepak bola. Kami bermain sepak bola di tanah lapang ketika sore hari, dan itu kami lakukan setiap hari. Entah kenapa kami suka sepak bola, padahal kami anak permpuan… tapi intinya, bagi kami sepak bola adalah olahraga paling keren dan paling menyenangkan. Udah udah perkenalanya… sekarang aku mau nunjukin salah satu cerita kami yang tentunya sangat mengasyikan, oke let’s go!!!!
Pagi itu, aku dan teman temanku berjalan jalan ke Taman Kota, karena hari itu pas hari minggu atau hari libur (ya iyalah.. masa masuk sekolah, nggak lucu banget) jadi kami berangkat ke Taman Kota pukul 07.00 WIB. Kami ke Taman Kota menggunakan sepeda kami masing masing. Setelah menempuh jarak yang agak jauh, akhirnya kami pun sampai ke Taman Kota. Disana kami beristirahat sejenak karena capek dan duduk di kursi yang sudah disediakan di Taman Kota.
Beberapa saat setelah kami beristirahat, kami pun berjalan jalan ke sekeliling taman dan meletakan sepeda kami ke parikiran. Lalu sesekali kami berselfi-Ria.
Tiba tiba Qholwah bertanya “Besok senin kalian ada acara nggak?” Tanya Qholwah. “Aku besok nggak ada acara, jadi aku bisa kalau besok mau main bareng.” Jawabku santai. “Kalau yang lain?” Tanya Qholwah lagi. “Aku bisa” jawab Anisa. “Aku juga” jawab Zahra. “Mee to, I can” jawab Syifa dengan Bahasa Inggris. “Aku juga besok bisa, lagian di rumah aku juga nggak ngapa-ngapin” dan jawab Zizah. “Tapi kita mau kemana?” Zahra angkat bicara. “Kalau kesini lagi?” Usul Zizah. “Tapi kayaknya nggak seru deh, soalnya kita udah kesini” jawab Zaskia. “Gimana kalau kita pergi ke sawah dekat rumah Syifa, kan tempatnya bagus.” Usulku. “Boleh juga tuh… lama nggak kesana kan kita, aku setuju” Qholwah mengiyakan. “Okeee, tapi yang lain?” tanyaku lagi. “Setujuuu” jawab Syifa, Zahra, Anisa, dan Zizah. Setelah sekian lama kami berbincang-bincang, Akhirnya aku dan teman temanku pun memutuskan untuk pulang ke rumah masing-masing dan untuk menunggu hari esok yang indah…
Siang itu setelah kami pulang sekolah, kami berenam pun berkumpul di gubug kecil dekat sawah yang berada di depan rumah Syifa. “Ayo kita langsung ke sawah aja” ajakku. “Tapi sekarang masih agak panas” Kata Zizah. “Ya udah, kamu pakai topiku aja, biar nggak kepanasan.” Perintahku sembari meminjamkan topiku kepada zizah. “Ini beneran boleh aku pinjam?” Tanya Zizah. “Boleh” jawabku dengan enteng. “Makasih ya Zika, kamu emang baik.” Zizah berterima kasih padaku. “Oke, sama sama” ujarku.
Setelah beberapa lama aku dan Zizah mengobrol, tiba tiba Qholwah berteriak “Hey… kalian jangan Cuma ngobrol terus, jadi nggak kita ke sawah?!” Qholwah bertanya dengan nada tinggi. “Iya, kalian jadi ke sawah enggak?” Zahra ikut ikutan. “Ya jadilah, masa nggak jadi sih?” jawab Zizah. “Udah udah kalian jangan ribut terus” Ujar Anisa dengan menenangkan Qholwah dan Zizah. “ya udah kita langsung ke sawah aja, keburu sore” Usul Syifa yang sedari tadi Cuma diam saja. “Ayooooo” Mereka berlima serempak menjawab.
Sesudah berbincang bincang, mereka lalu melepas sandal dan membwanya dengan berlari lari menuju ke sawah. Akhirnya setelah beberapa menit kami berlarian, kami pun sampai ke tempat tujuan. Walaupun tempat tujuannya agak jauh dan capai, tapi kami sangat senang sekali. Di sawah, Kami berenam bermain sepak bola di lumpur sawah, kami bermain dengan sangat gembira… lalu setelah kami capai bermain bola, kami pun berganti permainan yaitu bermain lempar-lemparan lumpur dengan sangat semangat.
“Ayo!! Serang!!” Seruku. “Awas bomm, lumpurnya besar banget!!!” Kata Zizah. “Yah, tanganku kena… huu” Qholwah menggerutu. “Ambil tembakanku ini.. hiyaa!!” Serang Zahra. “Aaaa… sakit, awas kau.. tunggu pembalasanku!!” Syifa berbicara dengan keras. “hai kalian, Sekarang giliranku menyerang, siap sedia.. aaaaa!!!” kata Anisa.
Akhirnya, setelah kami bermain lumpur agak lama, kami pun menyudahi permainan itu, lalu kami membersihkan diri dan mulai berbincang bincang bersama. “Eh capek ya tadi main sepak bola sama lempar-lemparan lumpur” Ujar Anisa. “Iya, capek banget.” Jawabku. “Tapi seru kan?” timpal Zizah. “Iya, seru banget!!” jawab Syifa.
“Eh, ngomong-ngomong.. kita pulang yuk” Qholwah mempunyai usul. “emangnya kenapa kamu ngajak pulang?” Tanya Zahra. “Aku laper nih, hehehe” Jawab Qholwah. “Iya, aku juga laper nih” Timpalku. “Ya udah kita pulang aja yuk!!” ujar Anisa. “AYOO!!” kami serempak menjawab. Setelah itu, kami mengambil sepeda kami masing-masing dan pulang kerumah kami masing-masing.
Sesampainya aku dirumah, aku pun langsung mandi, Sholat Ashar, lalu aku membuka buku diaryku dan menulis diary…
Senin, 27 Februari 2015 Dear Diary… Hari ini aku seneng banget, sebab hari ini hari yang sangat mengasyikkan. Karena aku dan teman temanku tadi bermain di sawah. Kami bermain sepak bola lumpur, lempar-lemparan lumpur, dan masih banyak lagi. Setelah itu, kami berbincang-bincang dan tak lama kemudian kami pulang ke rumah kami masing masing. Ya udah sampai disini aja ya Diary ku, bye bye..
Setelah aku menulis Diary di meja belajarku, aku pun menuju ke tempat tidurku dan tiba tiba… zzzzz.. aku pun tertidur pulas, Hahahahahaa…
Cerpen Karangan: Dinda Fenita Mulyaningrum Blog / Facebook: Dinda Fenita Sekolah: SMP N 1 MINGGIR Assalamualikum Terima kasih sudah membaca cerpen karangan saya. Wassalamualaikum.