Drake dan Felix adalah sahabat di Kota New York. Mereka tinggal di salah satu apertemen dan bekerja sebagai pelayan di sebuah restoran cepat saji. Setiap hari keduanya membangunkan satu sama lain. Jam weker sudah rusak jadi cara efektif ya itu.
Suatu hari datanglah pelanggan bernama Annalise sedang makan di restoran milik Boss. Patrick Mereka mengenalnya dan sangat akrab. Annalise begitu cantik, dulu keduanya pernah mengangumi gadis itu semasa sekolah.
“Kalau lihat dia tampak anggun dengan busana yang ia kenakan.” puji Felix. “Tentu saja!” “Omong-omong kenapa kau tidak mengatakan bahwa kau mengenalnya?” “Argh… aku juga tidak tahu sekarang aku harus pergi mengantarkan ini ke meja pelanggan.” Diam-diam senyuman terpancar di wajah gadis itu dia tahu siapa mereka hanya saja ingin membuat mereka penasaran.
Lucky berserta Jack dan juga William sedang berbincang tentang acara reuni SMA yang akan diadakan. Mereka harus terlihat keren didepan para gadis-gadis.
“Kau akan keren jika bernampillan tuxedo teman.” Jack tersenyum menatap diri di cermin kecil miliknya. “Aku rasa aku harus mengenakan celana coklat ini pas denganku.” ucap William dengan seringai di wajahnya. “Sudahlah kita pergi dari sini, aku mau mengajak kalian ke salon.” Lucky menarik keduanya pergi dari Bar restoran.
Hingga hari pun tiba sekarang Lucky tengah berdansa bersama Annalise tapi sayang sekali Annalise kurang bahagia di sana.
Musik yang terputar lagu adalah lagu Elvis Presley. Lagunya mengalun indah. Annalise berjalan mengambil sampanye minuman dan juga beberapa dessert kue. Menikmati sampai akhirnya tangan tersentuh. “Drake…” “Kau masih ingat denganku.” Annalise terkejut saat Drake memeluknya. “Ya tentu saja, uhuk… uhuk…” Dada gadis itu terasa sakit.
Akhirnya setelah acara reuni berakhir Drake selalu memikirkan Annalise. Mereka bahkan diam-diam pergi bersama tanpa sepengetahuan Felix. Felix kesal merasa hancur karena menemukan ponsel sahabatnya tergeletak di tempat tidur. Membuka pesan dan menemukan ajakan makan malam. Pulang dari sana Drake terlihat bergembira.
“Kau berbohong aku benci padamu, lihat ini..” “Aku bisa jelaskan semuanya Felix, kau tak perlu merasa cemburu.” Akhirnya kami berpisah dari Apartemen kemudian aku pun pergi ke rumah orangtuaku.
Setahun kemudian… Felix melihat Drake tampak bahagia bersama kekasih hatinya. Dan mereka bercanda gurau bukan itu saja lamaran sudah dilangsungkan. Felix tidak ada niat marah. Hanya saja Felix bukan orang munafik. Ia menghampiri Annalise memberikan ucapan selamat. “Selamat semoga kalian cepat menikah, dan punya anak kembar.”
Pernikahan di gereja katedral penuh hikmat ada Bapa Pendeta. Memberikan janji pernikahan “Saya Annalise aku mengambil engkau menjadi seorang istri/suamiku, untuk saling memiliki dan juga menjaga dari sekarang sampai selama-lamanya. Pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, dan pada waktu sehat maupun sakit. Untuk selalu saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan kita, sesuai dengan hukum Allah yang kudus, dan inilah janji setiaku yang sangat tulus.” Akhirnya setelah mengucapkan ucapan Annalise memeluk kening sang istri.
Mereka melempar bunga dan yang mendapatkan bunga tersebut adalah Felix disebelahnya ada gadis cantik bernama Thalia.
Selesai
Cerpen Karangan: Hardianti Kahar Blog / Facebook: TitinKaharz Nama: Titin Umur: 26 Tahun Akun Wattpad: @titinstory yang lama tidak bisa login @titinghey Akun Novel Toon: Titin Kahar kalau mau cek cerita horror aku ada di sana