Lemparan senyum memikat selalu mencuat dari bibir merona Alexa Samantha saat ia memerankan aksi nakalnya. Tak ayal kecantikannya selalu menghipnotis para kaum adam yang berhidung belang.
13 tahun Alexa Samantha mengabdikan dirinya pada setan-setan malam yang haus akan kenikmatan terlarang. Dari berbagai kalangan profesi dan usia datang menikmati tiap lekuk tubuh indahnya. Bahkan para hidung belang dari luar negeri pun yang bertandang ke Indonesia rela membayar mahal untuk bisa berkencan dengan Alexa Samantha.
Hidup mewah di Ibu Kota dengan bergelimangan kemewahan dan kemaksiatan, itu semua bermula saat pamannya yang baru pulang dari perantauan membawa paksa ia ke kota.
Nur Azizah Banta adalah nama asli dari Alexa Samantha. Saat masih di desa ia berprofesi sebagai guru mengaji di sebuah TPA. Semenjak kecil setelah kedua orangtuanya meninggal, Alexa Samantha tinggal bersama dengan bibinya. Ia dirawat dan di didik dengan baik oleh bibinya. Alexa Samantha tumbuh menjadi pribadi yang pintar dan taat beragama. Semakin besar kecantikan Alexa Samantha semakin terlihat.
Namun sayang kecantikannya itu dimanfaatkan oleh pamannya sendiri. Dengan alasan gaji guru mengaji di desa tidak mencukupi kebutuhannya sehari-hari. Alexa Samantha pun terperdaya oleh aksi licik pamannya sendiri yang menjanjikan ia akan menjadi guru mengaji di pondok Pesantren ternama di kota.
Ternyata tidak seperti yang dijanjikan pamannya. Sesampai di kota Alexa Samantha menangis sejadinya saat ia tahu pamannya telah menjualnya kepada seorang mucikari yang licik.
Malam itu juga Alexa Samantha menjalankan tugas pertamanya sebagai pemuas b*rahi para lelaki hidung belang. Dengan balutan air mata dan ketakutan malam itu ia melayani tamu pertamanya dengan isak tangis. Tak ada celah baginya untuk bisa terbebas dari belenggu yang telah menyeratnya kedalam dunia hitam. Tak ada satu lelaki pun yang datang menaruh kasihan padanya, yang mereka tahu mereka datang untuk menikmati setiap lekuk tubuh indahnya.
Hingga suatu malam seorang pengusaha kaya yang baru tiba dari Kuala Lumpur membooking Alexa Samantha. Laki-laki itu usianya lima tahun lebih muda dari Alexa. Ia tertarik setelah melihat foto Alexa melalui sebuah aplikasi kencan online.
Namun tidak seperti biasa, laki-laki yang membooking Alexa malam itu, ia hanya tertarik untuk mengobrol dengan Alexa. Hingga akhirnya Alexa menitikkan air netranya saat berdialog dengan laki-laki berkebangsaan Malaysia itu.
“Sudah berapa lama awak melakoni pekerjaan macam ini.” Tanya laki-laki itu penuh tanda tanya. Alexa tak menjawab, ia hanya mengernyitkan dahinya lalu tersenyum lebar. “Kenapa awak tersenyum! Senangkah awak melakoni pekerjaan ini?” Sambung laki-laki itu heran karena melihat Alexa tersenyum. Alexa terus membungkam. Ia mengunci rapat-rapat mulutnya. Namun malam ini ia seperti tersengat listrik berarus tinggi. Pertanyaan itu begitu mengusik batinya. Ingin rasanya ia menangis, namun ia tak mau memperlihatkannya.
“Awak tak takut dosa kah? Awak tak sayangkan orangtua awak?” Tanya laki-laki itu penuh iba. Pertanyaan itu semakin menyudutkan Alexa. Hati Alexa bergetar. Memorinya mulai berputar. Kehidupan di desa dan kenangan menjadi guru mengaji mulai mencuci pikirannya. Alexa semakin rapuh. Pertanyaan yang dilontarkan bertubi-tubi itu membuat ia merasa kotor dan hina. Hingga akhirnya ia menangis.
Melihat Alexa menangis, laki-laki itu mulai menaruh rasa belas kasihannya. Tiba-tiba Alexa menghentikan tangisannya karena mengingat janjinya dengan mucikari. la merebahkan tubuhnya ke ranjang lalu satu persatu ia mulai melepaskan kancing baju yang melekat di tubuh. “Sudah cukup mengobrolnya, waktuku tidak banyak. Diluar sana masih banyak lelaki hidup belang yang sedang menunggu tubuhku. Cepat lakukan keinginanmu!” Pinta Alexa untuk segera menyentuh tubuhnya.
Laki-laki itu tak bergeming dengan ucapan Alexa. Ia tersenyum lalu berdiri membelakangi Alexa. “Saya tak butuh tubuh awak. Berapun harga awak, bila awak mahu, saya bersedia membeli awak balek dari orang yang telah menjual awak.” Ucap lelaki itu menawari Alexa untuk terbebas dari jeratan dunia prostitusi. Jari tangan Alexa bergetar lalu terhenti di kancing baju terakhir. Ia terhenyak dengan ucapan laki-laki itu yang tiba-tiba ingin membebaskannya dari tangan licik mucikari.
Alexa seakan menemukan nyawa keduanya saat mendengar ia ingin dibebaskan dari jeratan dunia malam. Bisa kembali ke desa dan mengajari anak-anak mengaji kembali itu merupakan doanya setiap ia melayani nafsu para lelaki hidung belang.
Cerpen Karangan: FADLIN, S.Pd Blog / Facebook: Fadlin FADLIN, S.Pd bungsu dari lima bersaudara ini sudah gemar menulis cerita fiksi semenjak duduk di bangku SMA. Saat ini ia telah menghasilkan 10 Buku Antologi cerita fiksi.
Cerpen ini dimoderasi oleh Moderator N Cerpenmu pada 24 Januari 2022 dan dipublikasikan di situs Cerpenmu.com