“Malam ini dingin ya” Bunga menatap langit gelap penuh kilau itu dengan pandangan pilu. Pemandangan yang selalu membuat Bunga merasa tak nyaman, tetapi ia tetap menyukainya.
Bunga tidak mengerti kenapa orang-orang terus melarangnya pergi ke rooftop, meski ia bertanya, perawat tetap tidak memberitahunya. Karena itu setiap malam bunga diam-diam pergi dari kamarnya hanya untuk memandangi langit gelap itu.
Sudah sekian lama Bunga berada di sana, tempat dengan penuh pasien yang sedang sakit. Bunga terkadang jengkel dengan keadaannya yang tidak berubah sejak awal masuk ke sana. Bunga benci dirinya sendiri. Padahal Bunga sudah berjanji pada seseorang untuk sembuh, walau orang itu sekarang telah pergi meninggalkan Bunga. Sejak saat itu Bunga tidak terlalu suka langit malam, langit itu mengingatkannya akan orang yang meninggalkan Bunga disaat ia membutuhkan dukungan.
Perlahan air mata Bunga menetes, mengingat kenangannya bersama orang itu. Bunga menyapu air matanya, ia berjalan ke ujung rooftop. Melompati pagar pembatas lalu terjun. Selama di udara ia terus saja memikirkan orang itu, Bunga berharap dengan cara ini ia bisa kembali bertemu dengan orang itu.
Sudahlah ia sampai di daratan, tak ada lagi hembusan nafasnya. Hanya ada Bunga yang terkapar dengan cairan yang menempel pada tubuhnya, cairan itu terus keluar dari sana. Bunga sangat bahagia, karena di detik terakhirnya ia kembali melihat orang itu tersenyum padanya.
Cerpen Karangan: Alycia
Cerpen ini dimoderasi oleh Moderator N Cerpenmu pada 11 Februari 2022 dan dipublikasikan di situs Cerpenmu.com