“ZYA! GUE SENENG BANGET!!!!” Nisa tiba-tiba berteriak dari luar kelas lalu berlari memeluk zya. “ada apa sih, nis?” Zya tampak kebingungan melihat kelakuan teman sebangkunya. “wah.. error nih anak!” Ozi yang berada didekat zya, hanya geleng kepala melihat nisa.
“gua punya berita bagus nih buat kita bertiga. mau denger gak?” ujar nisa tersenyum lebar melihat teman-temannya. “berita apa nis? kasih tau dong!” balas zya sedikit penasaran dengan berita bagus yang dimaksud nisa. “Zya, Ozi, kita bertiga terpilih menjadi peserta cerdas cermat!” “APA?!” ozi dan zya ternganga mendengar perkataan nisa. “kenapa gua dipilih? gua kan gak pinter! lo salah denger kali!” celetuk ozi bertubi-tubi. “gua punya buktinya, kok. nih, surat dispen kita” nisa melebarkan sebuah surat yang terlipat rapi. mereka membaca surat itu bersama-sama, semua omongan nisa pun terbukti benar adanya. “Sial! kenapa gua dipilih sih?! matematika pula! gak bener nih surat!” ozi menyerobot surat itu dari tangan nisa lalu bergegas pergi ke kantor guru untuk memastikan isi surat itu fakta atau hoax. Dasar ozi! disitu kan sudah terpampang jelas kop surat dari sekolah juga tanda tangan dari kepala sekolah, jadi mana mungkin hoax!
Beberapa menit kemudian, ozi keluar kantor dengan raut wajah datar. nisa dan zya langsung menghampirinya dan bertanya tentang surat itu. “Iya, kita dipilih kepala sekolah langsung” ujar ozi datar, seneng enggak sebel juga enggak. biasa ajah. “kalo gitu, kita harus lebih rajin lagi belajarnya” nisa dan zya bertepuk tangan pelan, rasa seneng mereka sangat jelas terlihat dari raut wajah yang gembira juga senyum lebar yang terukir di bibir mereka. “menurut gua, ini berita buruk. jadi, gak usah terlalu seneng, biasa aja!” ketus ozi menarik tangan nisa lalu mengembalikan surat dispen itu.
Tak lama, jack dan kawan-kawannya menghampiri mereka. zya dan ozi merasa aneh dengan hawa yang datang bersama rombongan jack, seperti hawa membunuh. namun nisa malah merasa senang, ia berpikir pacarnya jack pasti ingin mengucapkan selamat padanya. “sayang! gua terpilih sebagai peserta lomba cerdas cermat. keren kan…” kata nisa seraya merangkul sebelah tangan jack. Jack melepas rangkulan nisa dengan kasar. “selamat! atas terpilihnya lo jadi murid cerdas cermat dan juga jadi mantan gua” ujar jack menatap nisa sinis serta penuh kebencian. “maksud lo?” tanya nisa yang tak mengerti perkataan jack. “mulai detik ini, kita putus! gua males sama cewek egois kaya lo!” Nisa terkejut dengan jack yang tiba-tiba terlihat sangat marah padanya hingga mengakhiri hubungan mereka yang sudah berjalan hampir setahun. “kenapa lo mutusin gua? salah gua apa?” tanya nisa masih belum mengerti. “karena lo kepilih jadi murid cerdas cermat! seharusnya yang kepilih itu gua dan temen-temen gua gerombolan cowok-cowok pinter! Bukannya lo lo semua yang gak ada apa-apanya! Dasar egois! Lo pasti nyogok kepsek biar terpilih lomba! iya, kan?!” Tek! nisa merasa dadanya sangat sesak, lehernya seperti habis di cekik, air mata berlinang setelah mendengar ucapan jack.
“lo jangan sembarangan ya kalo ngomong! sialan banget mulut lo! eh! punya mulut tuh dijaga! katanya cowok!” ozi gak bisa diam saja melihat salah satu sahabatnya yang disakitin abis-abisan sama cowok bengal kaya jack. dia mulai mendorong tubuh jack dan memancing keributan. “STOP! ozi! jack! STOP!” sahut zya berusaha memisahkan mereka dan melerai. dia langsung menarik tangan ozi dan nisa pergi menjauh darisana. “Ayo pergi! jangan peduliin mereka!” “Dasar pengecut! maju lo sini!” sahut teman-teman jack. Ozi hendak melawan mereka tetapi zya terus menghalanginya. “ozi, biarin aja mereka mau bilang apa. gak usah didengerin” ucap nisa membantu zya menghalangi ozi.
—
“lo kenapa diem aja sih, nis?! lawan dong! jangan cuma nangis doang!” ujar ozi kesal melihat nisa yang sedari tadi menangis tersedu-sedu di pelukan zya. “gua gak bisa ngelawan dia, zi. gua sayang sama dia, gua gak sanggup ngelawan” kata nisa masih menangis. “gua gak nyangka jack bisa ngomong begitu sama gua” lanjut nisa. “sahabat-sahabat gua tercinta, lo berdua tuh sama-sama di butakan oleh emosi sesaat. seharusnya kalian tuh positif thinking dong, mereka itu sengaja mancing emosi kita supaya kita berantem sama mereka terus kepala sekolah gak jadi milih kita deh” zya menjelaskan pendapatnya. “udah gua bilang kan, terpilihnya kita sebagai murid lomba cerdas cermat adalah berita buruk. belum apa-apa, si nisa udah di putusin sama jack” mulut ozi terus mengatakan hal yang tidak-tidak. “ini ujian mental juga pola pikir kita dari kepala sekolah, selama kita hidup pasti ada pro dan kontra. biarin haters mau bicara apa, yang penting kita maju!” ujar zya memotivasi kedua sahabatnya. “mestinya kita merasa beruntung, dengan dipilih begini. itu berarti kita bertiga sahabat Z.O.N adalah murid cerdas dan cermat di sekolah” zya melanjutkan ucapannya. Z.O.N (Zya, Ozi, Nisa) “Ayo kita buktikan, kalau kita murid terpintar di sekolah!” “ngomong apa sih lo?” ozi menatap datar menyimak seluruh omongan zya. “Ayo pergi!” nisa menghapus air matanya, lalu bangkit dari tempat duduk dan mengajak kedua sahabatnya pergi.
Berita itu menyebar dengan cepat. beribu pasang mata melirik sinis dan beribu mulut berbisik membicarakan mereka. Zya, Ozi dan Nisa cuek tak peduli dengan mulut dan mata orang-orang disekitar, mereka berjalan mendongakkan kepala dan merangkul beberapa buku menuju perpus. setiap hari mereka belajar dengan giat dan penuh semangat.
2 minggu kemudian, “kalian udah siap? ayo baca doa dulu sebelum berangkat. ozi pimpin doa” ujar kepala sekolah pada ketiga muridnya yang sudah berkumpul bersama guru-guru lain di lapangan. “baiklah, semua. sebelum berangkat, mari kita berdoa menurut kepercayaan masing-masing. berdoa, mulai” semua orang menundukkan kepala dan berdoa. “berdoa selesai” “SMAN 2 JAKARTA, PASTI BISA! PASTI BISA! SMAN 2 TERHEBAT!” Semua tangan bersatu lalu mengucapkan yel-yel. “Berangkat!”
Sepanjang perjalanan menuju tempat lomba, zya merasa sedikit gugup. kaki dan tangan ozi mulai dingin dan bergetar sementara itu, nisa dan yang lain merasa sangat senang. mereka terus tertawa mendengar pak ahmad bernyanyi salah satu lagu dangdut yaitu sambalado. nisa tak sengaja menoleh ozi dan zya, dia mengira kedua sahabatnya itu akan tertawa geli sepertinya.
“Woy! Kenapa muka lo pada tegang begitu sih? Biasa aja kali!” nisa menepuk pundak mereka yang sedari tadi kaku menahan getaran kaki dan tangan yang begitu hebat. “gak usah takut, santai aja. kita kan udah belajar” lanjut nisa berusaha menghilangkan rasa tegang mereka. zya setuju dengan ucapan nisa, dia mencoba untuk sedikit melupakan rasa takut, tegang dan cemasnya lalu mulai tertawa. “Ozi! Ayo sini maju, nyanyi sama bu jul” bu jul menarik muridnya ke depan untuk berduel.
Butuh waktu hampir 2 jam, namun akhirnya kami tiba di tempat lomba. Suasananya semakin tegang saat melihat wajah-wajah dari lawan mereka. “buset deh, rata-rata lawan kita si encek berkacamata!” ozi menelan ludah melihat orang-orang sepantaran mereka yang berlalu lalang dengan mata yang terus menatap tulisan panjang dalam buku-buku pelajaran. “SEMANGAT!”
Waktu demi waktu terus berjalan, lawan demi lawan mereka tumbangkan dan mereka berhasil masuk babak final. saying sekali, zya dan ozi kalah di babak final dan mendapat juara 2. “gua gak boleh kalah!” nisa mengingat kata-kata terakhir yang ia dengar dari mulut jack, dan menjadikan kata-kata itu sebagai motivasinya untuk menang. “cerdas cermat dengan mapel IPA. skor Annisa dari sekolah SMAN 2 JAKARTA seri dengan skor Alice dari sekolah SMA KARYA BANGSA. Satu pertanyaan lagi sebagai penentu siapa yang mendapat juara satu. Kalian siap?” “SIAP!” jawab nisa dan alice dengan semangat. “ini pertanyaan yang sangat mudah. pertanyaannya adalah siapa yang pertama kali menemukan bola lampu?” Nisa dan alice berebut memencet tombol lampu, tetapi nisa kalah cepat dengan alice. “iya, alice. apa jawaban yang benar? Coba teriakkan!” “sial!” ujar nisa kesal, alamat gak menang. “James watt!” mendengar jawaban alice, nisa tersenyum lebar. Dia tau kalau jawaban alice salah. “baik kita kuci jawabannya, dan jawabannya adalah…” TETOT! “jawabannya salah, kita lempar ke nisa” sang pembawa acara beralih menghampiri nisa. “wahh sepertinya nisa merasa lega, karena masih ada peluang untuk menang” ujar pembawa acara itu seraya tertawa. “Silahkan nisa, teriakkan jawabanmu dengan lantang!” lanjut pembawa acara itu dengan menyodorkan mic tepat didepan mulut nisa. “Thomas Alfa Edison!” teriakkan nisa menggelegar hingga membuat para penonton bersorak dan bertepuk tangan. “benarkah? Baik, kita kunci jawabanmu. dan melihat hasilnya didepan” “jawaban yang benar adalah….” Nisa menatap layar didepannya sesekali menggigit-gigit kuku jarinya. CRIING! “Thomas alfa Edison, jawabannya! Selamat nisa, kamu menang! Wah, luar biasa ya. Kalau alice tidak salah, mungkin tadi kau sudah kalah. Tetapi, tuhan berkehendak lain. Kaulah juara 1 nya, beri annisa tepuk tangan” penonton serentak bertepuk tangan dan bersorak gembira apalagi guru-guru nisa dan kedua sahabatnya.
“Nisa, kak vito mau tanya nih. bagaimana perasaanmu saat ini? senang? terharu? bangga?” “semuanya bercampur hingga membuat darahku mendidih dan tubuhku menjadi panas dingin, kak vito” “hahaha… kamu pasti sangat tegang tadi sebelum akhirnya bisa bernafas lega seperti sekarang” “iya kak” “baiklah sekali lagi selamat ya” kak vito dan nisa berjabat tangan.
Piala di berikan kepada mereka yang mendapat juara 1-3 lalu sesi foto bersama. Sebelum naik bus pun kepala sekolah dan guru-guru lain masih mengambil foto bersama mereka bertiga juga piala mereka.
Hari senin, kepala sekolah mengumumkan hasil lomba cerdas cermat, memanggil 3 orang itu untuk maju kedepan dan mengatakan dirinya sangat bangga memiliki murid-murid pintar seperti zya, ozi dan nisa. Setelah selesai upacara, Z.O.N berpapasan dengan rombongan Jack. “Alah, baru sekali ikut aja udah bangga. sok pinter lo semua” sahut salah satu kawan jack. “Emang kita pinter, kok!” balas zya. “hahaha… waktu itu kita diremehin, katanya kita gak ada apa-apanya Z.O.N tapi sekarang kita dapet juara cerdas cermat. coba gerombolan cowok-cowok pinter mana suaranya?!” sahut nisa dengan suara lantang. “ZONK!” sahut ozi memberikan jempol terbalik. Mulai sekarang sampai seterusnya, gak ada lagi yang bisa ngeremehin Z.O.N
TAMAT
Cerpen Karangan: Rizka Fitri Oktora Blog / Facebook: Xixis Oktora Rizka Fitri Oktora as Xixis Rizka. XI. AP, SMK BRAHARI. sekian, terima kasih