Hari ini ridho tampak kesal, lantaran uang sakunya telah habis pada saat pulang sekolah. Ketika dalam perjalanan dia kehausan dan kecapekan, dia melihat ada sebuah air mineral tergeletak di dekat gerobak pak sarno. ‘Nah ajibb nih mumpung gak ada pak sarno yang nunggu itu gerobak, gue ambil aja tuh air mineralnya lumayan buat ngilangin haus gue’. Ujar ridho dalam hati.
Ketika ridho mulai menghampiri gerobak pak sarno, dan langsung meminum air mineral yang ada di gerobak pak sarno, ridho pun kaget ketika dirinya sedang meminum dengan nikmat, tiba-tiba pak sarno menepuk pundak ridho. “Hayoo nak ridho sedang mengambil air mineral bapak yah” ujar pak sarno yang sedang memergoki ridho sedang meminum di gerobaknya yang sepi. “Enggak kok pak saya hanya ingin melihat di gerobak pak sarno, selain sebagai penjual bakso bapak jualan apa aja?” Ujar ridho kepada pak sarno dalam keadaan gugup, setelah tau kalau dirinya mau mencuri! “Udah nak ridho ngaku aja, kalau gak ngaku apa aku bilangin ke orangtuamu gimana ridho biar tau kalau kau anak yang nakal apa perlu aku ke sekolahmu di man 2 lalu ku ceritakan kepada wali kelasmu bu ana, biar beliau tau kalau di luar muridnya kurang ajar”. Ujar pak sarno dengan nada yang sangat ketus! “Jangan deh pak ampuni saya pak, aku janji gak akan mengulangi seperti itu lagi”, ujar ridho dengan nada yang takut. “Ok bapak maafkan. Akan tetapi harus ada satu syarat” “Syarat apa itu pak?”. Tampak ridho semakin penasaran. “Bagaimana nak ridho bantuin bapak selama 1 minggu bekerja, bapak janji deh gak akan melaporkan masalah ini ke orangtuamu dan wali kelasmu, kalau kamu mau sih. Tapi kalau gak mau gak apa-apa kok”. Ujar pak sarno dengan senyum. “Iya deh pak saya setuju dengan permintaan bapak, mulai besok habis pulang sekolah saya akan kesini lagi dan bantuin bapak bekerja”. “Kalau begitu kita sepakat ya nak ridho, ya udah sekarang nak ridho pulang tapi jangan lupa sama janjinya besok”. “Iya pak saya tak pernah berbohong dan ingkar kepada bapak”. Ujar ridho secara lesu.
Setelah itu dia langsung pulang menuju rumah, tampak ada perasaan menyesal dan bersalah pada diri ridho. ‘Bodoh aku kenapa aku melakukakn tindakan yang konyol seumur hidupku, tapi gak apalah nasi telah menjadi bubur, hal itu sudah terjadi’. Ujar ridho dalam hati. Tampaknya dia sangat kesal apa yang dilakukannya tadi.
Hari demi hari yang terlewati tak terasa ridho sudah bekerja selama 5 hari bersama pak sarno. Ridho setelah cuci mangkok, makan dulu sana. Bapak udah nyiapin bakso di mangkok untuk nak ridho. Tak habis pikir ridho pun kaget ternyata pak sarno sangat baik hati kepada dirinya. Pikir dia dalam hati.
Setelah selesai makan bakso ridho pun sangat lesu dan murung, melihat ridho tiap hari murung lalu pak sarno memberanikan diri bertanya kepada ridho “Nak ridho. Apakah nak ridho punya masalah?”. Tanya sarno pada ridho “Tidak pak, saya tidak mempunyai masalah” ungkap ridho dengan nada yang ketus. “Lalu kenapa nak ridho selalu murung tiap hari?” “Begini pak saya mempunyai banyak tugas pr di sekolah, tapi tak satu pun saya mengerti”. Ujar ridho secara mengeluh. “Begini saja nak ridho, nak ridho pulang ke rumah dulu bawa pr tugas sekolahnya kesini sapa tau bapak bisa membantu tugasnya nak ridho..” ‘Apaaaa… Aje gile nih pak sarno tukang bakso bisa bantuin nyelesain tugas gue’. Ungkap ridho di dalam hati.
Lalu setelah itu ridho pun pulang untuk mengambil tugas sekolahnya lalu langsung di berikan kepada pak sarno. “Ini kan sangat mudah nak ridho untuk tugas ipa biologi bapak punya buku kamus senyawa, untuk matematika bapak akan ajari nak ridho soal diagram dan rumus phytagoras lainya lalu untuk bahasa inggris bapak punya kamus di bawah gerobak bapak, ambil aja gak apa-apa nak ridho buat belajar”. Setelah aku buka di bawah gerobak pak sarno. Astaga ternyata di bawah gerobak pak sarno ada bermacam-macam buku ilmu pengetahuan. Baru kusadari setelah kutanya pada pak sarno, ternyata pak sarno seorang sarjana lulusan wisuda guru fkip, pak sarno menjadi tukang bakso saat ini karena minimnya lapangan kerja pada negeri ini. Baru kusadari ternyata aku tiap hari bergaul dengan seorang sarjana yang berprofesi sebagai penjual gerobak tukang bakso.
Sejak saat-saat itu aku pun mudah mengerti apa yang diajarkan oleh pak sarno dan alkhamdulilah sekarang aku menjadi peringkat 3 terbaik se man 2 surakarta berkat jasa pak sarno yang tak kalah sabar mengajariku sampai bisa. Alkhamdulilah mungkin ini adalah pelajaran yang sangat berarti bagiku atas peristiwa ini.
Cerpen Karangan: Fahmee Segaf Bahamish Facebook: Fahme Bahamish