Begitu banyak kisah hewan yang disebutkan dalam Alquran, hadist, dan riwayat sejarah Islam. Burung hud hud menjadi salah satu hewan yang dimuliakan karena jasanya yang begitu besar.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan kisahnya, burung hud hud hidup di zaman Nabi Sulaiman AS. Ia ditugaskan oleh Nabi Sulaiman untuk mencari informasi di daerah lawan dan menyampaikan informasi tersebut kepadanya.
Seperti yang diketahui, Nabi Sulaiman dianugerahkan mukjizat bisa berbicara dengan hewan dan jin. Karena itu, pasukan kerajaannya pun banyak terdiri dari kalangan mereka, salah satunya adalah burung hud hud.
Mengutip buku Kisah-kisah Terbaik Hewan dalam Alquran karya Tsurayya Al-Birruni, burung hud hud menjadi hewan yang berjasa dalam membantu Nabi Sulaiman untuk mengingatkan umatnya agar senantiasa menyembah Allah SWT. Bagaimana kisah lengkapnya?
Kisah Burung Hud-hud dan Nabi Sulaiman
Ilustrasi zaman Nabi Sulaiman. foto: pexels
zoom-in-white
Perbesar
Ilustrasi zaman Nabi Sulaiman. foto: pexels
Nabi Sulaiman dianugerahi istana dan kerajaan yang besar oleh Allah SWT. Pasukannya begitu kuat yang terdiri dari manusia, jin, dan hewan. Burung hud hud menjadi salah satu yang ditugaskan untuk mencari informasi dari daerah lawan.
Suatu hari, burung hud hud sedang terbang melintasi negeri Saba’. Ia melihat ada kerajaan dengan istana megah di dalamnya. Kerajaan itu dipimpin oleh ratu cantik yang bernama Balqis.
Namun ada yang aneh dari kerajaan ini. Bukannya menyembah Allah, mereka justru beramai-ramai menyembah matahari. Melihat keanehan ini, burung hud hud pun berniat memberikan informasinya kepada Nabi Sulaiman.
Burung hud hud kembali ke kerajaan dan bergegas menyampaikan pesan tersebut kepada tuannya. Nabi Sulaiman tersenyum dan berkata, “Kita lihat saja, apakah kamu benar atau kamu termasuk orang-orang yang berdusta”.
Ilustrasi zaman Nabi Sulaiman. foto: pexels
zoom-in-white
Perbesar
Ilustrasi zaman Nabi Sulaiman. foto: pexels
Kemudian Nabi Sulaiman menuliskan surat kepada Ratu Balqis. Ia mengajak Ratu Balqis beserta seluruh rakyatnya untuk meninggalkan sembahan matahari dan beralih menyembah Allah SWT.
ADVERTISEMENT
Surat tersebut dibawa burung hud hud dan disampaikan kepada Ratu Balqis. Setelah surat diterima, burung hud hud pun menetap sebentar. Ia berniat menguping pembicaraan serius antara Ratu Balqis dengan para menterinya.
"Kita adalah orang-orang yang memiliki kekuatan dan juga memiliki keberanian dalam berperang. Keputusan berada di tanganmu. Pertimbangkanlah apa yang akan kamu perintahkan!" kata seorang menteri kepada Ratu Balqis.
Ratu Balqis tidak sepakat dengan ajakan perang yang diusulkan menterinya itu. Ia merasa bahwa Sulaiman bukanlah orang biasa, melainkan orang terpandang. Sebab, surat yang ia tulis menggunakan bahasa yang begitu sopan dan luhur.
Dalam buku Satwa dan Puspa dalam Alquran karya Dewi Rieka, disebutkan bahwa akhirnya Ratu Balqis mengirim utusannya untuk memberikan hadiah kepada Sulaiman. Ia ingin mengetahui bagaimana reaksi Sulaiman menerima hadiah yang diberikannya.
Mendengar hal tersebut, burung hud hud pun berbegas kembali ke istana Sulaiman. Ia menyampaikan semua informasi yang ia dengar kepada tuannya.
Pasukan Ratu Balqis disambut dengan hangat. Mereka amat terkejut melihat istana yang begitu megah dan mewah, dengan pasukan gagah dari golongan manusia, jin, dan hewan. Sang utusan pun menjadi gentar dibuatnya.
Dengan halus, Sulaiman menolak hadiah sang utusan dan ia berkata, "Apakah kamu patut menolong aku dengan harta? Allah telah memberiku lebih dari apa yang Dia berikan kepadamu."
Ilustrasi burung hud hud. foto: pixabay
zoom-in-white
Perbesar
Ilustrasi burung hud hud. foto: pixabay
Akhirmya, pulanglah sang utusan membawa kembali hadiah-hadiah itu. Burung Hud hud kembali ke negeri Saba' untuk mencari informasi baru. la mendengarkan percakapan antara Ratu Balqis dan para menterinya.
Sang Ratu takjub dan ingin menemui Sulaiman. Mendengar itu, burung hud hud pun kembali ke kerajaannya. la melaporkan akan kedatangan Ratu Balqis ke kerajaan Sulaiman.
"Apa yang paling disukai rakyat negeri Saba' wahal Hud hud?" tanya Sulaiman kepada hud hud.
"Mereka paling bangga akan singgasana ratu yang megah, Tuanku." jawab burung hud hud.
Sulaiman pun memerintahkan anak buahnya untuk mengambil singgasana Ratu Balqis dari negeri Saba'. Kemudian, singgasana itu diubahnya sedikit.
Setibanya Ratu Balqis di kerajaan Sulaiman, alangkah terkejutnya dia melihat singgasananya telah berada di depannya. Ratu Balqis pun takjub dengan singgasananya yang telah berpindah sejauh ribuan kilometer ke kerajaan Sulaiman.
Dia dan kaumnya pun bersujud dan menyembah Allah SWT. Dalam peristiwa ini, burung Hud hud telah berjasa besar membantu Nabi Sulaiman untuk mengingatkan umatnya agar menyembah Allah SWT.
(MSD)