Deni duduk termenung di meja belajarnya. Jam dinding menunjuk angka 4. petang ini, Ia berniat akan belajar semaksimal mungkin. karena besok akan diadakan UTS atau ujian tengah semester akan dilaksanakan serentak di seluruh SMA di DKI Jakarta. Deni tampak bingung mau mulai belajar darimana. Langsung saja ia membuka tas dan ternyata ada soal ulangan tahun lalu yang barusaja ia fotokopi tadi siang dari kawan nya. “Soal ulangan tengah semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012. Pelajaran : Sejarah” begitulah kop atau kepala soal yang tertera pada lembaran itu.” Lumayan lah buat latihan” katanya dalam hati. Tanpa basa-basi Deni mengambil pulpenya dan mengisi soal itu.
Ada beberapa soal yang sudah ia kuasai seperti teori/hipotesis masuknya agama Hindu ke Indonesia. Hipostesis Waisya yang menyatakan bahwa agama Hindu dibawa oleh para pedagang dari tempat asal mereka yaitu dari India. Hipotesis Brahmana menyatakan Brahman atau pendeta dalam agama hindu yang menyebarkanya. Ada juga Hipotesis Ksatria yang menekankan bahwa wilayah Indonesia dijajah oleh para Ksatria yang melarikan diri dari india. Ada lagi Hipotesis Nasional yang menyebutkan bahwa bangsa Indonesia sendirilah yang berperan aktif dalam menyebarkan Hinduism di tanah air. Banyak dari soal-soal itu belum terjawab olehnya. seperti soal nomer 28 : Aliran Budha mengandung arti “kendaraan besar” yang artinya… dan banyak lagi yang belum terjawab. terhitung lebih dari 20 soal yang masih belum terjawab. “ah ini mah soalnya gampang tapi jawabanya susah” ia cekikikan dengan maksud menghibur diri.
“latihan soal aja udah susah gini apalagi UTS beneran” bisiknya dalam hati. Diibaratkan menaiki anak tangga, semakin ke atas semakin berat. sama seperti soal yang dihadapi Deni. jika tidak diselesaikan, sama saja kalah sebelum bertarung. Semua materi ternyata ada di text book. Text book yang tebalnya “asdfgh” dibuka juga. dari situ dia mulai membaca sejarah kerajaan di nusantara.
Dimulai dari kerajaan Kutai. Kerajaan kutai merupakan kerajaan hindu yang beraliran “siwa”. siwa merupakan dewa hindu yang disebut-sebut sebagai dewa pelebur atau Dewa pemusnah. Dewa siwa memusnahkan hal-hal yang tidak diperlukan bagi manusia. Dan kerajaan ini didirikan sekitar 4 M di dekat sungai Mahakam, kalimantan timur. Raja yang terkenal adalah raja Kudungga, Asmawarman, dan Mulawarman. Ketiga raja ini terkenal karena keunikanya masing-masing. Konon, Raja Kudungga merupakan nama asli orang indonesia, sehingga dicatat sejarah. Raja Asmawarman adalah raja kutai pertama yang beragama Hindu dan disebut juga sebagai pendiri dinasti. Raja Mulawarman pernah menghadiahkan 20.000 ekor lembu kepada para brahmana. Ia disebut dalam yupa sebagai raja paling agung. Kadang sulit dibayangkan dari mana lembu sebanyak itu didapat. Apakah kesalahan penulisan angka atau mungkin lembu-lembu pada jaman itu musim kawinya tiap 3 hari dan sekali beranak keluar tiga (?)
Di Halaman berikutnya dibahas kerajaan Tarumanegara. Kerajaan Tarumanegara juga merupakan kerajaan hindu. Bedanya terletak pada aliranya, yang mana tarumanegara menganut hindu wisnu. Peninggalanya berupa beberapa prasasti. Yang paling sering disebut adalah prasasti tugu yang memuat tentang pembangunan saluran gomati sepanjang 6112 tombak atau kurang lebih 12 km. Setelah saluran gomati tersebut ramping, raja purnawarman juga menghadiahkan 20.000 ekor kerbau kepada para brahmana. Semakin jelaslah bahwa hadiah tersebut menjadi sebuah “tradisi” bagi kerajaan hindu di tanah air. Juga ada prasasti jambu/koalengkak yang berisikan kehebatan raja purnawarman. Selain itu ada juga prasasti kebon kopi, ciareteun dll.
Pada akhirnya deni dapat menjawab soal-soal tersebut dengan lancar jaya. Sama seperti cerita ini yang lancar jaya dan adem ayem tanpa konflik antar tokoh. Tak ada niat sedikitpun dari penulis untuk membuat cerita ini jadi menarik. Karena pada akhirnya pembaca sudah mengenal satu babak penting yang berpengaruh pada sejarah indonesia. Tamat
“Ahhh akhirnya selesai juga cerpenya” kata anton dalam hati Suara ketikan yang berasal dari laptopnya juga terhenti. Tepat setelah kata tamat diketik nya. Tokoh deni sebenarnya merupakan temanya sendiri. Bedanya dalam kehidupan nyata Deni lebih malas belajar. Mungkin karena itulah Anton jadi lebih bisa mengimajinasikan tokohnya secara bebas.
Cerpen Karangan: Rifky Adni Blog: iniqempul.blogspot.com twitter : @rifqempul