Hari ini memang bukan hari yang indah untukku. Aku harus merelakan kepergian sahabat baruku, Cheryl Putri. Hujan air mataku mengiringi kepergiannya. Aku tidak kuat untuk mendampinginya pergi ke sana. Hari ini aku hanya berdiam diri dan mengunci pintu kamarku. Aku hanya bisa menangis dan menyesali kesalahanku padanya. Seandainya saat itu aku datang ke rumahnya saat dia membutukanku, aku pasti bisa melihat saat–saat terakhir hidupnya. Tapi, aku malah lebih mementingkan kegiatan futsal di kampus daripada dirinya, aku sungguh menyesal sekarang. Baru dua bulan kami bertemu, tapi sekarang takdir sudah menyelesaikan kisah kami berdua. Kehadirannya dikisah hidupku benar–benar bisa mengubah gaya hidupku. Dia mengajarkanku bagaimana menghargai orang lain, dia mengajarkanku merasakan apa yang orang lain rasakan, dia sangat istimewa dimataku, dan kurasa aku menyukainya, bukan, tapi aku mencintainya.
Sudah lima hari setelah kepergiannya, tapi aku belum bisa menerima kepergiannya. Setiap malam aku berharap sebuah bulan menemaniku untuk menghiburku dan sejuta bintang menerangi malamku untuk menggantikan dirinya. Tapi itu hanyalah harapan yang kosong dari sebuah jiwa yang sunyi. Malam ini aku memutuskan untuk pergi meninggalkan kostku. Aku ingin me¬refresh otakku dari kegelapan yang aku alami. Akupun pergi dari kostku, tanpa diketahui oleh teman-temanku. Aku menyusuri jalan yang ramai sekali tapi aku tidak merasakan keramaian disini. Sampai akhirnya tanpa aku sadari, aku sudah berada di sebuah tempat yang gelap, dan dipenuhi pohon–pohon. Ternyata aku ada di kaki gunung, Gunung Kidul. Aku sangat terkejut, gunung ini jauh sekali dari daerah kostku yang terletak di Karang Bendo, aku merasa mataku telah ditutup dan aku baru saja terbangun. Segera, setelah aku tersadar aku langsung memutar balik haluan dan langsung kembai ke kostku. Saat aku sedang menuruni jalan, aku tidak sadar kalau ada batu dijalan. Akupun menabrak batu tersebut dan aku tersungkur jatuh dari motorku. Saat itu aku tidak bisa merasakan tubuhku lagi.
Aku mendengar suara seseorang memanggil namaku, jelas sekali di telingaku. Aku langsung terbangun dan aku melihat seorang wanita cantik dihadapanku, dan dia mirip sekali dengan Cheryl, tapi dia lebih tinggi dan rambutnya lebih panjang dibandingkan Cheryl. Dia mengucapkan salam kepadaku, akupun membalas salam kepadanya. Aku melihat sekelilingku, aku masih ditempat yang sama, di kaki gunung, Gunung Kidul, hanya saja sekarang matahari sudah terbit. Lalu wanita itu mengajakku pergi dari tempat itu, aku pun mengikutinya. Tak berapa lama aku teringat akan motorku, aku coba tanya ke wanita tersebut apa dia melihat motorku, tapi dia menjawab motorku sudah dibawa temanku. Aku heran sekali dengan jawabannya, padahal aku tidak bilang kepada temanku kalau aku ingin pergi, tapi kenapa temanku yang mengambil motorku, dan kenapa temanku meninggalkanku sendiri. Saat matahari sudah naik sepenggalan aku melihat tanganku, dan sepertinya tanganku transparan, bukan benda padat lagi. Dan wanita itu seperti cahaya, bukan benda padat lagi. Aku langsung berteriak karena hal ini. Apakah aku sudah mati? Dan kemana wanita ini akan mengajakku, ke surga ataukah neraka? Lalu wanita itu berkata kepadaku, “Kau ada di dunia waktu, aku akan mengajakmu melihat masa lalu yang tak pernah kau pikirkan sebelumnya.”
Ternyata yang dimaksudnya tidak pernah dipikirkan olehku adalah masa lalu dari keluargaku. Aku melihat ayahku saat masih kecil, ternyata ayahku hidup serba kekurangan, berbeda sekali dengan ayahku yang sekarang, yang sudah menjadi seorang pengusaha batik terkenal. Dan ternyata mamaku dulu adalah orang yang kaya, dia dipaksa orangtuanya menikah dengan pria yang kaya, tapi dia lebih menerima ayahku yang hidup kekurangan daripada memilih pria yang kaya raya tapi sombong. Aku agak sedikit ragu dengan ini, apakah ini nyata? Apakah ini asli terjadi? Lalu aku diajak wanita itu untuk mendatangi sebuah rumah bersalin, dan ternyata saat itulah aku dilahirkan di muka bumi ini. Aku merasakan hal yang indah dan menyedihkan saat aku memutar waktu, aku seperti sedang bermimpi. Setelah itu wanita tersebut mengajakku beristirahat di sebuah bangku di taman, dan memang tidak ada orang yang melihat kami berdua disana, karena kami transparan. Aku melihat seorang anak perempuan yang sedang menangis di taman, padahal teman–temannya sedang asik bermain, tapi dia malah menangis. Aku bertanya kepada wanita itu, siapakah anak perempuan itu, dan wanita itu menjawab anak perempuan itu yang akan menjelaskanku bagaimana mensyukuri hidup. Lagi–lagi wanita itu berucap kata–kata yang aneh, padahal dia hanya berkata saat aku bertanya padanya, tapi setiap dia berkata pasti selalu kata–kata yang tidak aku mengerti.
Cukup lama kami berdua beristirahat, bahkan aku sampai lupa menanyakan siapa namanya. Aku bertanya kepada wanita itu, siapa namanya. Lalu, dia menjawab namanya adalah Rachel, nama yang belum pernah aku dengar di dalam hidupku. Kemudian dia berkata kepadaku, setelah ini dia akan meninggalkanku disini, dan aku akan menemukan seseorang yang akan membuat diriku sangat takut. Dia berpesan kepadaku, pilihlah sesuai kata hatimu saat kau sedang kesulitan. Aku tidak mengerti apa yang ia maksud, tiba-tiba dia menghilang, dan seluruh taman itu berubah menjadi sebuah tempat yang gelap dan cukup menakutkan.
Tak berapa lama setelah Rachel menghilang, munculah sosok misterius yang menakutkan, dia memakai jubah hitam dan memakai topeng di wajahnya. Aku sangat ketakutan sekali, karena kulihat dia juga membawa sebuah kampak. Aku langsung melarikan diri dari hadapan sosok tersebut, tiba – tiba aku mendengar suara Rachel. “Jangan takut, hadapi jika memang kau pria.” Setelah mendengar ucapan dari Rachel, aku mencoba memberanikan diriku untuk menemui sosok misterius tersebut, meskipun kakiku gemetar dan keringat bercucuran dari kulitku. “Apa yang kau mau?” tanyaku kepada sosok misterius tersebut. Dia menjawab bahwa dia ingin membalas dendam atas apa yang aku perbuat. Dia menjelaskan padaku, bahwa aku telah membuat dia merasakan apa yang aku derita, aku juga membuat dia menangisi apa yang aku tangisi, dan aku membuat dia menghilang saat aku kehilangan diriku. Aku tidak mengerti apa yang dia maksud, yang jelas dia ingin membalas semua yang aku perbuat kepadanya.
Aku sangat takut sekali saat itu, sepertinya aku akan mati sekarang, itulah yang aku pikirkan saat itu. Tidak berapa lama kemudian, aku melihat Cheryl dan adikku digantung oleh sosok misterius tersebut. Dia ingin aku memilih siapa yang harus mati, apakah Cheryl atau adikku. Aku sangat bingung, aku memaksa dia untuk membuka topengnya, kemudian dia membuka topengnya dan yang aku lihat adalah wajahku sendiri. Ternyata sosok misterius itu adalah bayangan dari diriku, dia merasa menderita menjadi diriku itu sebabnya ia ingin membalas dendam. Memang tidak masuk akal, tapi wajah itu benar–benar wajahku. Dia mulai mengangkat kampak yang dia pegang, aku sangat takut sekali, Cheryl dan adikku, mereka adalah orang yang sangat aku sayangi. Aku tidak sanggup melihat mereka mati, kemudian aku teringat akan kata–kata Rachel untuk memilih sesuai kata hatiku saat aku sedang kesulitan.
Aku memilih bayanganku yang mati, tapi dia berkata jika dia mati maka aku akan kehilangan siapa diriku, aku akan lupa segalanya, artinya secara tidak langsung Cheryl dan adikku juga akan mati. Keringat dingin mulai bercucuran dari wajahku, ketakutan yang sangat luar biasa aku rasakan, aku sudah tidak bisa berpikir lagi apa yang harus aku lakukan. Akhirnya aku memutuskan akulah yang mati, karena tanpa diriku Cheryl dan adikku masih bisa hidup, aku rela mati demi kedua orang yang aku sayang, itulah ucapanku kepada bayanganku. Dia meyakinkanku, apakah aku yakin ingin membunuh diriku sendiri, akupun berkata “Aku yakin, dan sangat yakin sekali.” Aku langsung memejamkan mataku, dan air mataku mulai turun karena rasa takut yang luar biasa ini, kemudian bayanganku mulai mengarahkan kampaknya ke arah kepalaku. Saat kampaknya sudah akan mengenai kepalaku, tiba–tiba semuanya berubah menjadi putih, Cheryl dan adikku hilang, dan bayanganku itu tidak ada, hanya ada dirikuku berdiri di tempat yang putih tersebut. Tiba–tiba aku mendengar suara Rachel, dia mengucapkan selamat atas keberanian yang aku pilih, dia bilang aku harus mencoba menyanyangi hidupku demi orang yang aku sayangi, hidupku harus dimulai dari awal lagi, saat itu pula aku terjatuh dan tidak sadarkan diri.
Aku terbangun dan mulai membuka mataku, aku melihat sekelilingku, lengkap sekali, ada orangtuaku, adikku, sahabat–sahabatku, bahkan dosenku pun ada disana tapi sayangnya tidak ada Cheryl disana. Aku bingung ada dimana diriku. Lalu, adikku bilang kalau aku sudah dua minggu tidak sadarkan diri, dan sekarang aku sedang ada dirumah sakit. Saat itu mamaku langsung merangkulku sambil menangis. Aku menceritakan semua pengalamanku saat aku sedang tidak sadarkan diri, tentang Rachel dan semua yang aku alami. Dan ternyata semua yang aku lihat memang benar dan nyata sudah terjadi. Itu adalah pelajaran yang sangat berharga bagiku.
Setelah aku pulang dari rumah sakit, kondisiku sudah agak membaik dibandingkan hari yang sebelumnya. Akupun langsung ke makam Cheryl sahabatku untuk berziarah. Saat aku sampai di sana, aku sangat tercengang, saat aku melihat batu nisan Cheryl, yang aku lihat nama lengkapnya adalah Rachel Cheryl Putri. Ternyata anak perempuan yang akan mengubah hidupku adalah Cheryl. Dan wanita yang mengajakku untuk melihat semua yang pernah terjadi itu ternyata Cheryl. Jadi begini caranya dia untuk mengajarkanku bagaimana hidup. Saat itu, di depan makamnya aku berjanji kepadanya akan memulai hidupku lebih baik dibandingkan sebelumnya. Hari baru telah dimulai, dan inilah arti dari sebuah nama, sebuah misteri.
Cerpen Karangan: Gatut Putra Blog: gatutut.blogspot.com