Ia merupakan anak yang sangat ceria dan sangat senang berteman dengan orang baru. Menurutnya, kebahagiaan itu merupakan kunci menikmati hidup serta berteman dengan orang baru salah satu caranya mempelajari karakter setiap orang. Ia tidak akan pernah puas terhadap suatu hal. Prinsip hidupnya seorang wanita tidak boleh kalah terhadap pria. Sampai-sampai ketika masih duduk di bangku sekolah pantang baginya untuk kalah dari pria terutama dalam hal pendidikan. Walaupun sebenarnya banyak teman prianya yang mendapatkan prestasi lebih unggul. Walaupun begitu, dia tidak pernah putus asa untuk selalu bangkit setelah terjatuh. Karena ketika ia jatuh itulah yang akan membuat dia selalu semangat untuk bangkit.
Di sekolah dia sangat senang mengikuti organisasi-organisasi. Sehingga pada suatu ketika prestasinya menurun yang membuat ia diremehkan oleh guru, ejekan dari teman, dan masiih banyak lainnya yang didapat. Ketika hal itu terjadi, semua orang menyalahkannya dan mengatakan semua itu terjadi karena ia terlalu fokus terhadap organisasi yang diikutinya. Padahal sebenarnya bukan karena itu, tapi yaa memang temennya aja yang nilainya meningkat. Karena semua hal itu semangat dia selalu berkobar untuk meraih semua itu lagi. Dia tetap fokus di organisasi dan selalu meningkatkan semangat belajarnya demi membuktikan kepada semua orang bahwa organisasi itu bukanlah penyebab dari kegagalannya seseorang. Malah sebaliknya, dengan berorganisasi fikiran orang akan terbuka lebar. Perbedaan anak yang berorganisasi dengan yang hanya fokus belajar tanpa berorganisasi itu sangatlah beda. Orang yang berorganisasi ia akan bisa mengasah soft skill yang positif dari dirinya serta pengetahuan yang ada. Sedangkan orang yang hanya belajar tanpa mengikuti organisasi otomatis dia hanya fokus pada teori dan tidak akan memahami praktek.
“Orang berprestasi tanpa mengikuti organisasi itu wajar, tapi orang yang berprestasi dan mengikuti organisasi itu adalah jenius” Mengapa begitu? Yaa karena orang yang tidak mengikuti organisasi dia pasti akan selalu fokus untuk belajar dan tidak ada kesibukkan. Sedangkan orang yang mengikuti organisasi dan berprestasi itu merupakan orang yang jenius, karena ia tidak hanya fokus dalam pelajaran saja tapi juga membagi waktunya dengan amanah yang telah ia emban.
Oke kita balik lagi ke alur sebelumnya. Setelah ia berjuang akhirnya ia bisa merubut kembali juara kelasnya dengan mendapatkan nilai raport yang baik. Disitulah ia memperlihatkan kepada orang-orang bahwa organisasi itu bukanlah penyebab dari kebodohan seseorang.
Ketika Tamat SMK… Dia memiliki cita-cita sebagai seorang dokter. Tetapi, setelah ia tamat hal tersebut tidak bisa dia gapai karena suatu hal. Ketika itu hatinya menjadi down dan hampir putus asa. Tetapi karena support dari keluarga dan orang tersayangnya ia menjadi bangkit. Pesan ibunya yang selalu diingat adalah “belum tentu apa yang kita fikir baik, itu baik untuk kita dan apa yang kita fikir buruk itu akan buruk pula untuk kita. Karena baik buruknya itu hanya Allah SWT lah yang maha mengetahuinya”. Karena kata-kata itulah yang membuat dia bangkit dan terus semangat.
Ia mendaftar ke universitas-universitas yang menurutnya bagus dan pada akhirnya Alhamdulillah keterima di salah satu universitas di solo. Hal itu membuat dirinya dan keluarga sangat bahagia. Tetapi sebelum ia mulai belajar ujian demi ujian menimpa keluarga tercinta dan banyak orang yang berkomentar yang kesannya menentang dia untuk belajar jauh dari orangtua. Tetapi ada satu orang yang memberinya support dengan mengatakan “semangat dan focus aja kuliah, jangan pernah memikirkan perkataan orang lain dan memikirkan masalah yang ada, insya allah jika kamu sukses semua akan berjalan dengan lancar dan orangtuamu pasti akan bangga”. Itu merupakan kata-kata yang sangat menginspiratif menurutnya.
Ujian demi ujian terus datang bagai badai didalam kehidupannya. Tapi walaupun begitu ia tetap harus tersenyum bahagia dihadapan keluaga tercinta. Karena menurutnya jika ia menunjukkan kesedihan yang dimiliki nanti siapa lagi yang akan menjadi supporter serta membawa senyuman di keluarga yang ia miliki itu.
Tak terasa hari demi hari berlalu. Tak lama lagi waktunya untuk dia pergi jauh dari keluarga demi menempuh pendidikan. Ketika itu juga ayahnya sedang sakit. Ia merasa dilemma di kondisi tersebut. Didalam fikirannya bagaimana ia bisa pergi jauh sedangkan orangtuanya sedang sakit-sakitan. Tetapi sekali lagi dan tidak bosan-bosannya keluarga selalu mensupport. Walaupun hatinya bimbang, ia tetap harus pergi jauh demi menempuh pendidikan dan membanggakan kedua orangtua serta orang-orang tersayang yang selalu ada disaat ia sedih maupun bahagia. Sebelum ia berangkat ibunya berpesan “jangan pernah membuat kesalahan yang akan membuat orang sakit hati kepada kita, ingat kamu sekarang akan berada di tempat yang sangat asing bagimu”. Pesan itulah yang selalu menjadi bekal ketika ia jauh dari tempat tinggalnya.
Setelah sampai di tempa tujuan, tanpa waktu lama ia mendapatkan banyak sekali teman. Di situ ia merasakan keahagiaan yang sangat banyak. Tetapi semua itu tak akan selamanya menjamin ia untuk tetap bahagia. Pada suatu saat dimana ia membutuhkan dukungan, teman cerita, serta tempat untuk berbajagia semua hal itu tidak bersama dengannya. Malah sebaliknya, ia merasakan bahwa dirinya hanya sendirian, ia selalu berusaha untuk bahagia dan tersenyum dihadapan orang lain agar orang-orang tidak mengetahui apa yang ia fikirkan sekarang. Ia merasa bahwa dirinya yang sekarang itu bukanlah dirinya yang sebenarnya dimana setiap dia ingin melakukan sesuatu dia selalu memikirkan pendapat yang akan orang berikan kepadanya.
Hingga pada akhirnya ia sudah tidak mampu menahan dan bercerita kepada saudara serta orangtuanya. Disitulah ia diberikan pandangan “jangan pernah berharap lebih dari orang lain, karena belum tentu yang awalnya baik berakhir dengan baik juga. Dan pada ujungnya diri sendirilah yang akan mengerti, jadi pada intinya sewajarnya saja”.
Selain dari orangtua ia juga mendapatkan support dari teman-temannya. “tetaplah kau bahagia dengan caramu sendiri, jangan pernah mengubah dirimu karena orang lain. Jangan pernah mendengarkan perkataan buruk dari orang lain yang sebenarnya ia sendiripun tidak tau tentang apa yang ia katakan. Jika kamu selalu begitu, itu hanya akan membuat hatimu sakit. Tetap jadi dirimu sendiri, Be Yourself”.
Karena semua support itu ia sekarang kembali kepada dirinya sendiri yang selalu bahagia dan ceria. Ia bisa melakukan apa saja yang ingin dilakukannya tanpa memikirkan perkataan buruk dari orang lain.
Walaupun masih banyak ujian yang sedang dihadapinya, ia tetap semangat menghadapi semua itu karena ia percaya allah itu akan selalu bersama hambah-hambahya yang gigih. Ia selalu berpositive thinking bahwa allah mengujinya itu karena allah sedang merindukannya. Dan selalu ditanamkan dihatinya setiap permasalahan sesulit apapun pasti ada jalan keluarnya.
Cerpen Karangan: Nisrin Attamimi Blog / Facebook: Nisrin Attamimi
Cerpen ini dimoderasi oleh Moderator N Cerpenmu pada 7 Juni 2022 dan dipublikasikan di situs Cerpenmu.com