Menurut loe kaum millenial itu kayak apa sih? Apakah harus ikutin yang viral-viral gitu? Atau gua harus jadi artis biar gua dikata gaul? Kalau ga kaum millenial itu harus user gadget dari pagi ke pagi lagi? Kalau kata gua sih ya millenial itu gak harus semua itu bro. Menurut gua anak millenial tuh cuman anak ABG atau anak remaja yang hidup tahun 2000 keatas, dan parahnya lagi anak millenial itu nothing special bro. Sama kayak remaja-remaja lain yang hidup sebelum loe pada. Gua tau kok loe semua pada nge “Hype” banget karena anak remaja tuh hanya masa mencari jati diri doang, dan bakalan sadar setelah loe menjadi nyokap ataupun bokap.
Kenalin, nama gua Aisyah Firda Mardiana yang bisa loe panggil Aisyah. Sekarang gua kuliah di STAN, tau gak lo apa itu STAN? Itu loh sekolah yang kalau dah lulus bisa langsung jadi pegawai negeri itu. Alasan gua kuliah di STAN karena gua kagum sama prestasi bokap yang menjadi pegawai teladan di Kementrian Keuangan Negara. So, karena gua fans bokap gua jadi gua mau ngikutin aja napak tilasnya. Kok malah curhat ya?.
Btw sebenarnya gua itu asli Wonogiri, jadi kalau gua ngomong bahasa Indonesianya orang bilang medok sadis. Meskipun gua kuliah di STAN tapi gua gak kos di Bintaro ataupun di Jurangmangu, tapi gua nge kos di daerah Pamulang yang which is lebih deket ke Unpam atau UIN Jakarta. Lah! kenapa loe gak kos di Jurangmangu atau Bintaro aja? Kan lebih deket ke kampus. Iya sih lebih deket, tapi kan kos disana tu lebih mahal. Gua pilih kos di Pamulang supaya nyokap dan bokap gak pusing sama mahalnya uang kos-kosan, lagian kan kalau tempat kos ke kampus lebih jauh juga ada positifnya bro! Betul, dengan kosan yang jauh dari kampus jadi loe lebih semangat bangun pagi.
Di Pamulang, gua ngontrakin rumah setahun 12 juta. Eeets gua gak sendirian loh, gua ngontrak satu rumah bersama temen-temen SMA gua yang sama-sama kuliah juga di Jakarta. Temen satu kost gua namanya Rindi Yulianti sama Nitta Oktaviani, jadi 1 tahun cuman 4 juta doang bro. Itu termasuk murah untuk kos kosan di Jakarta. Gua dapet murah karena pemilik rumah tersebut adalah pakdenya Nitta, Pak Suroso. Selain itu Pak Suroso adalah tetangganya Rindi, juga tetanngga gua. So dengan baik hati Pak Suroso mengasih harga discount ke keponakannya dan ke tetangganya, thank you Pak Suroso! Btw Rindi kuliah di UIN Jakarta, dan Nitta kuliah di Unpam. Meski kita dulu satu SMA dan sekarang beda kuliah, hati kita tetep satu kok. Semua gang kita di kuliah mengambil jurusan yang masih berbau ekonomi, kayak Rindi yang mengambil jurusan S1 Ekonomi Syari’ah, Nitta yang mengambil jurusan S1 Ekonomi Pembangunan, dan gua sendiri di STAN mengambil jurusan D3 Akutansi.
Ngomong-ngomong soal Jakarta, berarti loe ngomongin soal globalisasi satu Indonesia loh. Banyak dari mereka yang gaul dan kece mengaku-ngaku anak millenial, fashion mereka tuh kayak di tivi-tivi, artis lah pujaan anak remaja di Jakarta. Dari kaum Rocker, kaum indie, kaum hip-hop, anak wibu, kaum Korean Wave, anak skateboard, sampai ke anak futsalan masing-masing memiliki artis idola sendiri-sendiri, dari Justin Bieber, Jungkook BTS, Ahmad Dhani, bahkan sampai ke Maria Ozawa yang gak usah gua jelasin dia itu artis apa. Bahkan, meskipun ada komunitas hijrah (Seperti Teuku Wisnu, Irwansyah, dan Sunu Mata Band contoh idolanya). Sedikit dari mereka yang mendalami agama-agama, bahkan mereka yang ikut komunitas hijrah hanya trend dan eksis semata. Sebagian anak cowoknya juga hanya ikut-ikutan supaya dapet gebetan dari Ukhti (Sebutan kaum hijrah musiman untuk anak prempuan). Mereka hanya ikut pengajian ketika Pak Ustazdnya mengisi kajian tentang cinta, bahkan banyak yang diantara mereka meskipun pakai jilbab tapi pakiannya masih ketat.
“Nit, loe gak biasa-biasanya dandan? Loe lagi naksir sama cowok ya?” Tanya gua pada Nitta teman kos yang paling tomboy. “Iya nih, ada cowok keren banget di kampus gua. Loe tau gak dia tu ganteng gila” Jawab Nitta. “Hati-hati loh, gak semua cowok tu bener” Balas gua ke Nitta. “Tenang aja Syah, orang dia ganteng kok! masak gak bener hihi” Jawab Nitta yang sudah dimabuk asmara sama Dimas.
Gua akui dia ganteng banget, dan dia memang DJ proffesional yang ada di ibukota. But gengs doi playboy gila. Sebagai artist ibukota, Dimas sering kali masuk pemberitaan baik internet, tv, majalah, dan koran. Sensasinya juga gak kalah besar dari prestasinya sebagai pemain DJ. Disamping dia playboy gila, doi juga membuat sensasinya dengan kasus-kasus yang sebenarnya unfaedah. Seperti when doi main petasan saat merayakan new yearan terus diledakin di rumahnya sendiri, gila gak tuh. Kayaknya cowok kayak Dimas gak akan siap jadi suami deh.
“Nit, gua suka sama loe, gua paham mungkin gua adalah cowok yang playboy. Gua juga paham loe juga bukan cewek populer di Jakarta, bahkan gak populer juga di kuliahan loe. Tapi satu kata Nit, gua cari cewek yang sederhana kayak loe. Loe mau ya jadi cewek gua” Ucap Dimas saat menembak Nitta. “Ya Dimas, gua juga mau jadi pacar loe” Jawab Nitta usai PDKT beberapa lama. Nitta akhirnya terjerumus dalam bujuk rayu Dimas Krempeng si DJ tengik gak tau malu itu, Nitta yang anak polos itu gak ngerti kalau Dimas itu cuman pengen bodynya doang yang menurut gua sih cukup sexy. Actually, gua dah ngingetin berkali-kali soal Dimas. Hanya saja karena doi dah ngebet banget sama Dimas, so dia dah kaya orang gila.
Setelah beberapa waktu, doi makin sableng aja bro. Bayangin ye which is tadinya doi kerudungan, gak pernah pakai make up, pakai-pakaian ketat, apalagi pakai-pakaian U can see. Selama di kampung, Nitta itu buta banget yang namanya fashion, bahkan doi cenderung tomboy. Sekarang liat deh, Nitta sekarang dah bukan kaya orang deh kayaknya. Pakaiannya ketat dan U can see, dandananya tebel banget, plus rambut indahnya kini tidak ditutupi oleh hijab lagi. Semenjak Nitta menjadi pacarnya Dimas, dia sering dugem, dia orangnya up tu date, lebih centil, dan berkelakuan seperti anak gaul lainnya. Memang, ibukota terlalu kejam bagi seorang Nitta.
Actually, Rindi tidak seperti Nitta yang terjebak dalam arus globalisasi. But, Rindi tetaplah korban anak-anak millenial yang tidak berbudi pekerti. Ketika itu, 2 sekolahan SMK sedang tawuran sehingga banyak celurit, gear, klewang, hingga batu melayang kepada beberapa korban manusia baik dari anak-anak dari SMK tersebut, dan orang-orang tidak bersalah termasuk Rindi. Kala itu, tercabiklah dada Rindi oleh sabetan anak yang tawuran tersebut sehingga membuat Rindi harus dilarikan ke rumah sakit. Parahnya, Rindi tidak sadarkan diri.
Setelah doi siuman dari rumah sakit, Rindi berwasiat kepada gua seakan-akan doi mau mati “Syah, pesan gua cuma satu, tolong ya sadarin temen kita (Nitta). Gua aja yang gak ikut-ikutan badung aja bisa kayak gini, apalagi dia” Wasiat dia sebelum mengghembuskan nafas terakhir. “Baik Rin, gua akan laksanain perintah loe” Jawab gua yakin. Gak lama dari kejadian itu, temen terbaik gue harus meninggal dunia akibat anak-anak tawuran yang gak bertanggung jawab. Gua hanya bisa pasrah sama tuhan semoga amal ibadah Rindi diterima disisi tuhan Yang Maha Esa.
Kali ini Dimas bener-bener bangsat, doi ngajak dugem sama Nitta bener-bener sampai pagi hari (Jam 01:00). Habis itu, bukannya doi dibawa pulang malahan badannya doi digempur habis sama sang DJ sampai Nitta bener-bener hilang keperawanan. Ketika Nitta ke kosan, dia bener-bener nangis parah. Gak nyangka Dimas bakalan (Ya gitu gituin Nitta) sampai segitunya, setelah kejadian itu mereka akhirnya putus. Setelah 2 bulan kemudian Nitta gak datang bulan dan mual-mual (Hamil).
Nitta pun bener-bener menangis menjadi-jadi setelah dia tau dirinya sudah hamil, bahkan dia akhirnya putus kuliah dan memutuskan membesarkan anaknya sendirian di kampung setelah Dimas memilih untuk cuci tangan.
Beberapa tahun kemudian melalui gosip infotaiment di internet, Dimas mengidap penyakit HIV akibat (Beberapa kali s*ks bebas, dan sering kali menggunakan nark*ba). Gak jauh setelah beberapa waktu Dimas terkena HIV, ayah dari anaknya Nitta ini akhirnya meninggal juga.
Untuk loe yang masih diledek culun, jomblo, cupu, dan gak gaul. Gak apa-apa gengs, untuk apa loe dibilang gaul, pakaian loe trendy, bisa pacaran tapi loe membuang norma-norma yang ada, masih bergantung sama orangtua, bahkan merugikan orang lain. Jangan sampai loe membuat korban seperti Rindi yang meninggal akibat anak tawuran atau malah loe yang korban kayak Nitta dan Dimas. Gua kasih tau aja ya, kasihan hidup loe kalau loe terpengaruh lembah hitam.
Cerpen Karangan: Hamka Firmansyah Blog / Facebook: Aziz Hamka Firmansyah
Nama: Hamka Firmansyah Panggilan: Rose Wesugi Uciha Tinggal: Banten, tangsel, Ciputat, Jombang Hobby: Anime, komik, game, ngarang, nentang korupsi, mendengarkan musik rock Musik: Gun and roses, Nirvana, My chemical romance, Slipknot, Linkin Park, Limb Bizkit, ACDC, Skidrow, Led Zepplin, Glay, L’arc En Ciel, dan Versailles
Cerpen ini dimoderasi oleh Moderator N Cerpenmu pada 15 Agustus 2021 dan dipublikasikan di situs Cerpenmu.com