Pelajaran terakhir hari ini selesai juga. Aku berjalan santai menuju gerbang sekolah bersama beberapa teman temanku. Hingga perasaan santai itu berubah drastis menjadi gugup. Langkahku terhenti saat seseorang memanggil namaku. “Afra, kamu disuruh Bu Darnita ikut lomba ini, aku juga ikut lomba ini.” Ia menyodorkan kertas ke arahku. Kertas lomba ini membuatku terkejut disiang yang panas ini. Ingin aku kembalikan kertas ini pada orang itu. Tapi ia malah sudah menuju gerbang sekolah.
Aku duduk di kursi belajarku sambil memegang kertas bertuliskan “Lomba menulis cerpen tingkat SMP” alangkah bingung hatiku. Aku sama sekali tidak pandai menulis cerpen. Dan kenapa harus aku yang mengikuti lomba ini? Apalagi saat mengikuti lomba ini, aku akan bersama seseorang yang memanggil namaku sepulang sekolah tadi. Afran namanya. Jika huruf n dihilangkan di namanya, maka jadilah namaku, Afra. Ia Kakak kelasku yang pintar dan kata orang-orang ia tampan. Haruskah ia mengikuti lomba menulis itu bersamaku?
Hujan deras mengguyur jalanan. Aku turun dari mobil dan bersalaman pada Mama dan Papa. “Ma, Pa doain ya semoga adek menang.” “Aamiin, mama dan papa doakan ya sayang.”
Setelah meminta restu dan doa orangtua, aku masuk ke dalam gedung yang sudah ramai siswa siswi. “Afra.” Suara itu, aku mengenalnya. “Mana Bu Nita?” Tanyaku “Lagi pendaftaran ulang, kita disuruh nunggu di sini.”
“Nih duduk, pasti capek.” Ia menyuruhku duduk. Sejujurnya aku tidak lelah, sedari tadi hanya duduk dimobil dan setelah sampai hanya berjalan sedikit ke dalam gedung tempat lomba diadakan. Aku kan bukan lari-lari. “Kakaknya?” Afran tak menjawab pertanyaanku, ia hanya diam berdiri dengan jarak yang cukup jauh denganku. “Makasih.” Ujarku dengan suara pelan. Aku merasa tidak nyaman karena ia menyuruhku duduk, sedangkan ia berdiri. Tapi karena itu, perasaanku semakin deg degan. Entah karena lomba sebentar lagi dimulai atau karena seseorang yang bernama hampir sama denganku itu. Oh lupakan, itu tidak penting.
Tidak terasa, lomba menulis yang mengkhawatirkanku ini berakhir. Pengumuman pemenang lomba akan diumumkan sebentar lagi. “Assalamualaikum afra. Tiba-tiba kak Afran duduk dengan jarak dua kursi denganku. “Nih tadi aku habis beli air mineral ke warung.” “Makasih. Jadi merepotkan.” “Enggak merepotkan sama sekali.” Ia benar-benar perhatian dari tadi. Tunggu, ia kan hanya membelikan air minum, kenapa aku jadi baper gini sih.
“Alhamdulillah sudah selesai ya kak. Aku ragu bisa menang kak.” “Jangan ragu. Kamu kan sudah berusaha, kita sudah latihan membuat cerita bareng Bu Darnita. Kalau kita sudah berusaha dan berdoa maka kita harus yakin kalo kita pasti menang.” Katanya menyemangatiku. Tatapannya hanya sekali saja melihat ke arahku, selebihnya pandangannya hanya ke arah botol air mineral yang dipegangnya.
“Assalamualaikum semua. Maaf ya ibu ada urusan bentar tadi.” Bu Darnita datang dengan senyum mengembang di wajahnya. Bu Darnita guru pelajaran matematika yang kocak tapi juga bisa berubah jadi super galak. “Waalaikumsalam. Enggak apa apa kok Bu.” Jawabku dan kak Afran serentak. “Wah kalian nih kompak banget sih. Sama sama ikut lomba menulis, sama sama pintar, nama kalian juga hampir sama. Afra dan Afran. Cocok banget kalian. Jangan jangan kalian jodoh lagi.” “Aamiin Bu. Makasih doanya.” Kata kak Afran sambil senyum yang aneh. Aku yang mendengar hal itu, seketika semakin deg degan.
“Ibu kok malah mikirnya gitu sih. Kita itu baru SMA loh. Harus belajar yang benar dulu.” Kataku cemberut. “Iya ibu tau belajar yang benar dulu, kan ibu hanya mendoakan saja. Kamu tuh malu malu, padahal kamu senang kan ibu bilang begitu.” Lagi lagi kak Afran tersenyum ke arah depan dengan senyuman aneh.
“Selamat ya.” Katanya “Makasih, selamat juga ya kak.” Aku meraih juara 1 lomba menulis cerita. Dan Kak Afran meraih juara terfavorit.
Aku yakin kalau kita mau berusaha dan punya keinginan kuat, kita pasti bisa. Berusaha dan berdoa jadi kunci utama meraih kesuksesan. Papa dan Mama bangga sekali setelah mendengar aku mendapat juara 1. Setelah mengikuti lomba ini, aku jadi lebih suka menulis dan yakin bahwa kalau kita sudah berusaha dan berdoa, impian kita akan tercapai.
Cerpen Karangan: Khalila
Cerpen ini dimoderasi oleh Moderator N Cerpenmu pada 5 November 2021 dan dipublikasikan di situs Cerpenmu.com