Waktu SMP, adalah momen terindah bagi Reza, seorang siswa SMP yang duduk di bangku kelas 9. Sebelumnya Reza adalah anak yang bisa dikatakan pendiam dan dingin. Namun, sejak mengenal cinta pertamanya, ia menjadi sosok yang ceria dan mudah bergaul.
Ternyata, Reza menjadi ceria dikarenakan seseorang yang dicintainya, yaitu Liana. Liana adalah teman sekelasnya sejak kelas 8. Reza mencintainya sejak kelas 8, namun ia masih belum mantap dalam mencintainya dan Reza juga memilih untuk melupakannya.
Saat kelas 9, hati kecil Reza terketuk kembali setelah kejadian yang membuatnya salah tingkah. Pada suatu pagi Reza datang ke kelas pukul 6 pagi. Kelas masih sepi, saat itu Reza hanya tiduran di bangku sambil memandang jam dinding yang berdetak.
Tanpa disadarinya, Reza tertidur. Tak berselang lama kemudian, Liana datang, Liana mengira kalau ia adalah murid pertama yang datang ke kelas. Namun, saat Liana hendak mengambil sapu ke pojok belakang kelas, ia melihat Reza yang jatuh dari bangku karena ketiduran.
Liana yang pada saat itu merasa kasihan dengan Reza, kemudian ia menolong Reza dengan membangunkannya, Reza membuka mata dan terkaget yang menolongnya adalah “crush” nya saat kelas 8.
Faiz hanya berterimakasih dan tersenyum malu. Kemudian Liana duduk disamping Reza. Mereka ngobrol tentang banyak hal, mulai dari materi kemarin, pekerjaan rumah dan lain-lain. Sampai pada akhirnya obrolan mereka terhenti setelah Reza kebelet BAB.
Karena sangat tidak tahan, Reza yang sangat ingin BAB dari tadi pun langsung lari ke kamar mandi. Liana hanya melongo melihat tingkah Reza itu. Setelah beberapa saat kemudian, Reza kembali ke kelas dan melanjutkan obrolannya dengan Liana.
Liana bertanya “sudah lega tah Za?” sambil tertawa, “sudah, hehe” balas Reza. “Ternyata Liana orangnya asik juga ya, aku jadi memiliki perasaan lagi kepadanya” gumam Reza. Obrolan kembali terganggu saat teman dekat Reza, Rizky namanya tiba di kelas. Sambil tertawa, Rizky berteriak “ihirr, ihirr”. Sontak pipi Reza memerah, ia tersipu malu dan mendorong Rizky.
Rizky dan Reza pun keluar meninggalkan Liana sendirian di kelas. “Nggak papa kah, pacarmu kamu tinggal di kelas sendirian?” Celetuk Rizky. “Ah, apa sih, orang aku cuma ngobrol biasa” jawab Reza. “Halah pasti kamu CLBK (cinta lama bersemi kembali) kan?” Ungkap Rizky sambil tertawa. “Kamu ini ada ada saja” balas Reza. “Tuh kenapa kamu senyum senyum” kata Rizky, Reza hanya diam tidak menggubris perkataan temannya itu.
Disisi lain, Liana yang sendirian di kelas juga didatangi temannya yaitu Lia. “Sendirian Na?” Tanya Lia. “Tadinya sih nggak, tapi sekarang iya” jawab Liana. “Maksudnya?” Tanya Lia lagi. “Ya tadi kan ada Reza, aku ajak ngobrol tapi Rizky datang, jadi dia keluar deh” balas Liana agak kesal. “Oooh, ditinggal nih ceritanya, eh kamu sekarang masih suka Reza kah?” tanya Lia. “Iya lah, kan dia ganteng” jawab Liana. “dih mandang fisik lu” kata Lia. “ya iyalah” kata Liana. “eh dia kan pendiam dan dingin kan, emang mau kamu ajak ngobrol?” Tanya Lia. “Eh, mau loh dia, ternyata dia asik juga” jawab Liana. “Apa mungkin dia juga suka kamu?, soalnya ya kan, aku lihat di tiktuk itu ya kalau crush suka balik apalagi dia pendiam kalau bicara dengan kita, pasti sifatnya berubah”. tanya Lia “Ya semoga aja!”. Jawab Liana sambil berharap.
Bel masuk pun tiba, Reza masuk kedalam kelas, ia duduk di bangku pojok kanan, sedangkan Liana di bangku pojok sebelah kiri. Saat ditengah tengah pembelajaran, Reza mengamati sekeliling, tanpa disengaja Reza dan Liana kontak mata, mereka berdua saling buang muka karena sama sama salah tingkah.
Begitu juga saat di perpustakaan, Liana mengambil 5 buku untuk dibaca bersama kelompoknya, tanpa disengaja lagi Reza menabrak Liana kemudian semua buku buku itu jatuh, sontak Reza pun minta maaf dan meengambil buku buku itu, namun saat tangan Reza hendak mengambil buku itu, tangan Liana juga menyentuh tangan Reza, sungguh itu moment yang bikin semua orang bersorak. Reza pun tersenyum malu, begitu pula Liana.
Singkat cerita, bel pulang pun berbunyi di jalan Reza tersenyum senyum sendiri mengingat kejadian di sekolahan tadi. Begitu juga saat sampai di rumah, Reza pun terus berpikir tentang kejadian tadi. Makan ingat itu, duduk ingat itu, bahkan akan tidur pun Reza senyum sambil memikirkan hal itu.
Keesokan harinya di sekolah Reza akhirnya membocorkan perasaannya ke Fadli, teman sekelasnya, namun Fadli tidak bisa menjaga rahasia sehingga bocor ke semua teman kelas, Beruntung Reza berada di luar, jadi saat Reza kembali ke kelas, semua siswa kompak bersorak “tembak, tembak, tembak!” Liana pun hanya tersenyum malu.
Akhirnya Reza pun menembak Liana di depan papan dan disaksikan semua siswa kelas, sungguh moment yang mengharukan. Namun kejadian itu ternyata diintip oleh wali kelas dari jendela yaitu Bu indah, mereka berdua diseret menuju ruang BK.
Jadi pesannya adalah jangan sesekali berpacaran, karena berpacaran itu merupakan hal yang buruk dampaknya, siswa akan malas belajar, ilmunya berkurang, dan hanya mengurangi waktu kita secara sia sia.
Cerpen Karangan: Rahmat Tegar Aji, SMPN 1 puri Ig: rahmataji91