Haii… Aku Zahra aku masih duduk di kelas IX dan umurku juga masih belasan tahun, meskipun umurku masih belasan tahun tetapi ntah kenapa beban pikiranku banyak sekali. Aku dari kecil sudah dipaksa dewasa oleh keadaan, dengan kondisi keluargaku yang sedang tidak baik-baik saja, kondisi inilah yang membuatku dewasa sebelum waktunya.
Pada suatu malam yang hening di sebuah kamar Zahra sedang bertengkar dengan isi kepala Zahra sendiri. Di usia Zahra yang masih belasan tahun tetapi beban pikiran Zahra sudah banyak sekali ntah itu masalah keluarga ataupun masalah yang lain. Apalagi sekarang Zahra sedang duduk di kelas IX membuat Zahra semakin bingung memikirkan mau melanjutkan sekolah dimana. Zahra selalu dituntut belajar terus oleh ibunya, tanpa ibunya sadari Zahra juga butuh support darinya.
Hingga pada suatu malam ibunya Zahra masuk ke dalam kamar Zahra sedangkan pada saat itu Zahra sedang asik bermain handphone dan berbicara lewat telepon dengan kekasihnya. Padahal tadi ibunya Zahra menyuruh Zahra buat belajar tapi Zahra lagi asik bermain handphone.
Ibunya Zahra marah besar kepada Zahra “kamu itu main handphone terus ga pernah belajar disuruh belajar malah bermain handphone terus,” Ucap ibu Zahra dengan nada tinggi. Zahra pun hanya bisa terdiam sambil berkata di dalam hati “Ibu hanya bisa menuntutku belajar tanpa ibu sadari aku juga butuh support darinya”, Ucap Zahra di dalam hati.
Tapi di sisi lain Zahra mempunyai kekasih yang selalu memberi Zahra support, Boy namanya. Boy yang selama ini memberi support Zahra. “Aku yakin kamu pasti bisa melewati semua masalah ini aku akan selalu ada disamping kamu”, Ucap Boy dengan senyum tipis kepada Zahra, Zahra pun membalasnya dengan senyuman manis juga sambil berkata “Iya sayang makasi kamu selama ini udah kasih aku support”, Boy pun menjawab “Iya sayang sama-sama”.
Mereka berdua sedang keluar dan menikmati udara suasana di malam hari. Zahra selalu bilang terima kasih kepada Boy karena selama ini sudah menjadi support system untuk Zahra. “Makasi sayang kamu selama ini sudah menjadi support system terbaik aku” Ucap Zahra kepada Boy, lalu Boy menjawab dengan nada halus “Iya sayang”.
Dibalik semua masalah yang terjadi Zahra menjadi tahu bagaimana caranya menjadi kuat dan dipaksa dewasa sebelum waktunya oleh keadaan, ternyata dewasa tidak semenyenangkan yang selama ini aku pikirkan.
Cerpen Karangan: Nikyta Keyla Ardina Rasti Blog / Facebook: xyynkyta Nikyta Keyla Ardina Rasti SMPN 2 MOJOSARI