SENOPARTY, 20.56 WIB… “HAIII GUYSS” Sapa Jocelyn pada teman temannya yang sudah lengkap membawa pasangan masing masing dan ya rombongan mereka berjumlah 8 orang. “HAIII JOCIII” Para perempuan itu saling berpelukan dan tidak lupa selfie karena jarang jarang mereka party dengan kostum seniat ini. Para lelakinya juga saling sapa. “oiya guys DJ nya saudara gue nih dan ini juga alasan kenapa gue bisa open sofa dan dapet ticket gampang biar bisa party disini” Kata Jesselyn sambil duduk di pangkuan Michael. “Waahh ihh thank you banget Jessoy emang lu temen terbaik gua” Balas terima kasih Chelsa. “Yaudah girls and boys let’s have some fun night!!” Saut Carissa dan Jocelyn. Ya namanya juga anak muda Jakarta Selatan, ga hidup namanya kalau ga party. Mereka berpesta merayakan halloween sampai larut malam, disela sela pesta dan bergoyang mereka tidak lupa untuk berfoto foto ria, sekali lagi mereka anak Jaksel.
23.58 WIB… 2 menit menuju tanggal 30 Oktober 2022. Di pertengahan malam itu banyak sekali orang berbondong bondong memakai kostum dan berpesta merayakan halloween dengan musik DJ. Jocelyn, Carissa, Chelsa dan Jesselyn mulai oleng karena faktor dari minuman alkohol yang mereka minum belum lagi banyak sekali asap rokok dan uap dari rokok elektronik orang sekitar sehingga di bar itu sesek karena ramai juga asap dimana mana.
“3… 2… 1… HAPPY HALLOWEEN!!!” teriak teriak orang orang satu bar sambil bertepuk tangan dan ber senang senang. “Odiii” Sapa Jocelyn pada Riccardo yang posisi mereka saling berhadapan dengan tangan Riccardo di pinggang Jocelyn dan tanya Jocelyn di pinggang Riccardo. Jarak muka antara mereka berdua hampir tidak ada sangat dekat sekali. berakhir berciuman keduanya. Teman temannya yang sudah melakukan adegan itu duluan sebelum Jocelyn dan Riccardo melakukannya. Tidak terasa mereka goyang berjoget semua hal untuk bersenang senang sudah dilakukan mereka.
01.32 WIB.. Hawa nafsu negatif Riccardo mulai naik dan berfikir yang aneh aneh terhadap Jocelyn. Singkat cerita Riccardo menggendong Jocelyn ke mobil karena pacarnya sudah mabuk berat dan teler. Beralasan pamit pada teman teman yang katanya mengantar pulang kerumahnya. Hanya cowo cowonya saja yang merespon karena para perempuan itu juga sudah mulai mabuk. Tapi Riccardo tidak sepolos itu, ia menyetir mobilnya dengan semangat. Riccardo juga sudah memimpikan ini dari lama, Riccardo check in hotel dan membawa Jocelyn ke kamar tersebut. Riccardo membaringkan pacarnya itu yang berbicara tidak jelas seperti mengigau dan membuka bagian pakaiannya satu persatu secara perlahan dan melakukannya…
Sabtu, 30 November 2022 – 09.45 WIB Jocelyn bangun di kamar yang dia yakin bukan kamarnya dengan baju yang acak acakan, Jocelyn kaget ada apa yang terjadi sebenarnya tadi malam ia sama sekali tidak ingat apa apa. Riccardo muncul keluar dari kamar mandi dan tiduran di sebelah Jocelyn dengan santai.
“Kamu kemaren ngapain aku?” Tanya Jocelyn. “Emm Celii maafin aku ya, kemaren aku ga bisa kendalion nafsu akuu tapi aku janji kalo kamu kenapa napa aku mau tanggung jawab” Kata Riccardo. “Bener ya? aku pegang janji kamu” Balas Jocelyn. “Iyaaa janjiii” Jawab Riccardo.
3 minggu kemudian… “Duh udah seharian gue mual terus sampe ga masuk sekolah, haid gue juga telat nih kenapa yaa?” Tanya Jocelyn ke teman temannya lewat telfon. “Hehh lo kenapa? Masuk angin kalii” Kata Carissa “Ga tau ini mual terus dari malem malah ditambah gampang banget gue muntah” Balas Jocelyn “Kayanya lo kecapean deh, isitirahat ya jangan aneh aneh dulu lo” Jawab Chelsa. Setelah mematikan telepon Jocelyn berfikir dia juga terlambat haid bulan lalu bahkan sampai sekarang tidak haid. Ia teringat kalau waktu dia berhubungan dengan Riccardo sama sekali tidak pakai apapun dan berujung sampai saat ini. Jocelyn berfikiran untuk membeli testpack dan mencobanya di kamar mandi.
1 jam berlalu… “Udah 2 menit nih gue belom liat hasilnya kira-kira gimana ya? Aduh gue takut banget jangan aneh aneh dong tolong” Tidak lain tidak bukan barang yang sekarang ada di tangan Jocelyn saat dia membaliknya menunjukan 2 garis yang artinya Jocelyn positif hamil. Jocelyn langsung pucat, pikirannya kemana mana, lemas bahkan hampir jatuh di kamar mandi. Suara tangisan sangat kencang berasal dari kamar mandi adalah tangisan Jocelyn karena sekarang ia sudah tau bahwa masa depannya sudah hancur, tidak ada lagi kebahagiaan atau kesuksesan yang bisa ia capai, semuanya sudah hilang dan menjadi gelap.
Jocelyn saat ini sedang memikirkan bagaimana caranya ia berbicara pada orangtuanya? Bagaimana cara ia beri tau Riccardo? Saat mereka di hotel sebenarnya Jocelyn tidak terlalu yakin dengan perkataan Riccardo akan bertanggung jawab, entah mengapa tapi memang perasaannya merasa seperti itu.
“JOCELYN!!! MAMA SAMA PAPA PULANGG!!!” Teriakan kedua orangtua Jocelyn yang baru saja pulang dari luar kota karena kerjaannya. Ya Jocelyn bisa berpesta berpergian kesana kemari dengan santai karena tidak orangtuanya saat itu di rumah, maka dari itu dia bisa sesuka hatinya kemana pun dengan uang jajan yang ditinggalkan. Saat Jocelyn mau berdiri tetiba ia pingsan, dan jatuh di kamar mandi.
Rumah Sakit Premier Bintaro… “Kalau begitu saya permisi ya pak, bu” Bicara Dokter. Jocelyn yang mulai sadar dari pingsannya langsung dihadapkan muka kedua orangtuanya. Pastinya rasa deg degan sangat kencang sekarang ada pada Jocelyn.
“Jocelyn, benar kamu hamil?” Kata papi Jocelyn dengan muka menahan emosi dan nada yang kencang. Sedangkan mami Jocelyn hanya terduduk lemas, hampir menangis. “Kamu ngapain aja jos selama papi mami keluar kota?” Perkataan mami Jocelyn sudah tidak kuasa menahan nangis. Jocelyn tidak bisa berbuat apa apa hanya diam menahan malu dengan mata berkaca kaca.
“Sekarang telepon Laki-laki yang berhubungan dengan kamu, siapa namanya?” Nada emosi papi Jocelyn. “Riccardo…” Balas Jocelyn. Papi Jocelyn tidak kuasa menahan amarah dan berujung memarahi Jocelyn juga membentaknya. Jocelyn yang menelepon Riccardo berharap untuk dibalas dan
“Halo” “Halo, lo siapa kok suara cewe ini?” Balas Jocelyn “Lah lu siapa? Gue pacarnya Riccardo” “Ga ya gue pacarnya, Riccardo mana?” Kata Jocelyn “Dih kok lu emosi, gue pacaran sama Riccardo udah dari 3 tahun lalu ga usah ngaku ngaku deh” Balas perempuan di telepon dan mematikannya secara langsung, saat Jocelyn berusaha pindah ke chat ternyata nomornya sudah diblok oleh kontaknya Riccardo. Ya, sudah tidak ada lagi harapan penolongan hidup terhadap Jocelyn, rasanya sedang merasakan segarnya udara diatas bukit dengan hati yang tenang, tiba-tiba jatuh terjun ke aspal yang keras. Hidupnya hancur lebur, pikirannya hanya dilanda hal negatif, stress, frustasi bahkan depresi. Kesehariannya hanya menangis di kamar, selalu berkeinginan melakukan hal aneh aneh yang bisa mencelakakan nyawa dirinya dan juga kendungan yang ada di perutnya.
3 TAHUN BERLALU… Suara gemericik air yang berasal dari kamar mandi telah dimatikan. Jocelyn baru saja selesai memandikan putri kecilnya bernama Joanna. 3 tahun yang lalu Jocelyn berhasil melahirkan bauh hatinya tanpa laki-laki yang seharusnya ada menjadi pendampingnya sampai saat ini. Sampai sekarang ia merawat anaknya dengan baik dan selalu memberi semua perhatian kepada anaknya.
Jocelyn berhenti sekolah saat mengetahui ia sudah mengandung dan hanya menjalani home schooling. Ia sekarang sedang mendaftar kuliah untuk melanjutkan pendidikannya sekaligus menjadi ibu yang bisa dibanggakan oleh putri kecilnya. Hidupnya sekarang bagaikan luka yang berbekas, hanya diobati namun tidak bisa mulus seperti semula. Tidak ada cara lagi selain maju dan melanjutkan lebaran kehidupannya yang baru. Ia hanya berusaha agar terus bahagia hidup dengan putri juga kedua orangtuanya yang masih satu rumah. Suara teriak anak kecil yang cempreng terdengar dari luar kamar. ‘MAMIII’
Cerpen Karangan: Nadine Angelica Nadine Angelica Sinambela murid SMP Tarakanita 1 kelas 9. Siwi yang suka berkomunikasi atau gampang bergaul terlebih dengan bapak ibu guru di sekolah dan teman teman.