Di pagi yang cerah, aku berkumpul di halaman rumah bersama 2 sahabat kecilku, yaitu Mita dan Rizka. Pagi ini, kami membicarakan topik yang bisa dibilang mengenai sebuah kenangan gitu.
“Tahun ini berlalu begitu cepat, ya” ucapku membuka pembicaraan. “Maksudmu berbicara seperti itu apa?” tanya Mita bingung. “Kalian sadar tidak? Ada banyak kenangan yang kita lalui bersama. Aku berpikir ingin membuat sebuah buku kenangan.” saranku. “Benar juga. Bagaimana jika kita membuat buku kenangan tersebut minggu depan?” kata Rizka membuka suara. “SETUJU!!.” sorakku dan Mita.
Hari yang dijanjikan pun tiba. Aku menunggu kehadiran Rizka dan Mita di tempat yang sama seperti minggu lalu. Namun sampai siang tiba, mereka tak kunjung datang, telepon dariku juga tidak dibalas. Dengan sabar, aku terus menunggu sambil melihat layar laptopku. Hingga sore tiba, ibuku berkata bahwa Rizka dan Mita datang ke rumahku beserta keluarganya. Spontan aku keluar dari kamar dan melihat Rizka dan Mita sudah berpakaian rapi.
“Apa maksudnya ini? Bukankah kita akan membuat buku kenangan?,” tanyaku sampai meluncurkan banyak pertanyaan. “Maaf, kita harus pergi ke Mataram hari ini untuk melanjutkan sekolah,” ucap Rizka. “Benar, kami sangat minta maaf atas hal ini,” lanjut Mita memegang tanganku.
Mendengar kabar tersebut, aku mulai berpikir, Apa ini akhir dari persahabatan kita?
Tak terasa sejak 2 tahun kami berpisah, kami melakukan zoom untuk merayakan pertemanan kami yang sudah menginjak 10 tahun. Tepat pada hari itu juga, Rizka mengirimkan kami sebuah buku setebal 129 halaman yang berisi biodata, serta pengalaman lainnya. Terdapat foto juga yang tertera di setiap halamannya. Setetes demi tetes air mata kami tumpahkan bersama. Tuhan masih ingin melihat kita bahagia bersama. Buku dengan cover “KENANGAN 10 TAHUN” itu masih kusimpan hingga saat ini.
Cerpen Karangan: Khairusshifa Al-Khuraini Blog / Facebook: Khairusshifa Khairusshifa Al Khuraini dari SMP Negeri 2 Mojosari