“Ibu tinggal sendiri aja? Suaminya mana?” “Saya bercerai.” “Ah maaf, kalau anak ibu kemana?” “Dia…” Setiap pertanyaan itu terucap di mulut seseorang, dia akan selalu merasa bingung dan ragu untuk menjawabnya.
Iriana, nama dari seseorang yang pindah ke sebuah kota dan bekerja di perusahaan manajemen. Dia pindah ke kota tersebut karna masa lalunya yang membuat hubungan keluarganya benar-benar hancur, sebelum menggugat cerai, anak satu-satunya secara diam-diam kabur dari rumah dan tak pernah kembali. Ia pindah ke kota ini dengan berharap anaknya dapat ia temukan dan membuat kehidupan baru.
Tapi tetap saja, tinggal sendirian di sebuah kota selalu ada cobaan, apalagi dia hanya tinggal di sebuah rumah kontrakan dan hanya makan seadanya, sudah 4 tahun dia seperti ini dan tak ada perubahan, anak itu tak kunjung kembali.
Saat ini, dia sedang mampir ke sebuah mall, dia ingin mendinginkan otaknya karna kerjaannya yang sangat menumpuk itu. Dia berjalan dan melihat apa saja yang ada di dalam mall itu, lalu dia membeli minuman di sebuah toko yang tak sengaja ia lewati, lalu dia melihat segerombolan anak remaja pergi ke sebuah tempat dan membicarakan sesuatu.
“Ih akhirnya dia bikin konser disini.” “Semoga aku bisa foto dengannya.” “Aahhh ga sabar banget deh.” “Ayo gaes, jalannya agak cepetan, keburu mulai.”
Tak sengaja mendengar pembicaraan anak-anak remaja itu, dia jadi sedikit penasaran, dia membayar minumannya dan diam-diam mengikuti arah jalan kumpulan anak-anak remaja itu yang membawa dirinya ke sebuah tempat yang mengadakan sebuah konser di dalam mall, diadakan oleh seorang penyanyi terkenal yang sedang naik daun.
Karna ramai sekali penontonnya, dia berdiri di tempat yang tak terlalu ramai, sedikit jauh tapi masih bisa melihat panggung konser itu. Sang MC mulai masuk ke dalam panggung, ah sepertinya sebentar lagi akan dimulai, MC itu memberikan sambutan kecil dulu awalnya.
“Dan sekarang, kita akan sambut seorang penyanyi yang karirnya sedang naik daun ini, kita sambut… Olivia Irene!!”
Seluruh penonton semakin riuh disaat penyanyi itu mulai menaiki panggung, dress biru yang dia pakai itu dan hiasan rambut membuat dia semakin cantik di pandang.
“Setelah dia mengcover lagu-lagu di youtube, lalu dia langsung viral dan diundang ke berbagai acara televisi.” “Dan sekarang dia akan membawakan lagu single pertamanya yang berjudul ‘Malaikat Berhati Manusia’, ada alasan tersendiri kenapa anda memberikan judul lagunya dengan itu? Dan apakah ada sebuah cerita di balik lagu tersebut?” Sang mc bertanya kepadanya.
“Saya menamai judul lagunya seperti itu karna ini juga berhubungan dengan cerita di balik lagu ini. Kisah nyata seorang remaja dengan mental yang labil tapi memperbaiki hubungan keluarganya yang hancur dan membuat ia kabur dari rumah, dan pergi ke sebuah kota dan tumbuh kembang untuk memperbaiki kehidupannya yang hancur.” “Wah menarik sekali yah, baiklah tanpa menunggu waktu panjang, silahkan dimulai.” “Baik, terimakasih.”
Seluruh penonton kembali riuh lagi, tak sabar dengan pertunjukan yang akan ditampilkan, bahkan ada yang sudah bersiap dengan handphonenya untuk merekam konser tersebut, pengunjung mall yang ada di lantai 2 juga mendekat ke pagar kaca untuk melihat konser itu.
Perempuan itu mengotrol nafasnya agar tak gugup, alunan musik sudah dilantunkan, dan konser yang sebenarnyanya sudah dimulai.
“Aku terbangun di langit yang mendung~ Ku matikan jam weker yang mengganggu ku~ Ku ingin menyapa ibu ku di dapur~ Tapi setelah kejadian gila tadi malam, aku mengurungkan niat ku~”
“Anak yang terlahir ke dunia~ Akan didampingi oleh manusia yang ditakdirkan jadi malaikat untuknya~ Tapi apapun alasan itu Nyatanya, dia tetaplah manusia~”
“Selalu penuh kasih sayang~ Tapi terkadang mereka terlalu sayang~ Perdebatan kecil menjadi asupan sehari-hari~ Saat ku kurang setuju dengan pendapat nya~ Ku buka suara tapi dia menutup mulut, ku, entah itu cara kasar atau lembut~ Air mata ku jatuh di atas luka hati~ Sayatan dari lidah nya yg terkadang sangat tajam~ Apakah seperti ini hubungan keluarga~?”
Sebentar lagi sudah di bagian reff, penonton semakin riuh dan ramai, suara-suara itu memenuhi segala penjuru mall.
Bagian reff dimulai.
“Aku tau dia menyayangi diriku~ Percayalah, aku juga menyayangi nya~ Hanya saja, kita tak saling mengerti~ Maupun dianggap malaikat, nyatanya dia tetaplah seorang manusia~ Bagaimanapun, terkadang mereka membuat kesalahan~ Dan biasanya, mereka tak menyadari nya~ Kita lah yang biasanya wajib menyadari kesalahan kita~ Ayolah saling mengerti, membuat hubungan keluarga lebih baik lagi~”
Penonton sangat riuh saat dia menyanyikan bagian reffnya. Dan Iriana hanya diam seribu bahasa melihat konsernya itu, minuman yang dia beli tadi tak dia minum lagi dari saat penyanyi itu naik ke panggung.
“Mereka yang berusaha menghidupkan nyawa dan kehidupan ku di dunia ini~ Tapi terkadang, sengaja atau tidak, mereka mematikan mental dan jiwa ku~ Aku selalu menangis diam di malam hari, dada ku terasa perih~ Aku tau, dia menyayangi ku~ Tapi terkadang, dia tak mengerti diriku~ Kesalahan yang tak ada hubungannya dengan diriku~ Namun terkadang, mereka salah paham~ Kalian boleh mengatur ku di umur yang labil ini~ Didik lah aku sebisa kalian, tapi tolong jangan membentak diriku~ Kalian menghancurkan mental ku~”
“Aku pun juga tak suka suara perkelahian kalian~ Disaat kalian berdebat dengan suara lantang~ Tuhan, aku sangat takut~ Mental ku sudah hancur, kepala ku sangat berat dan mata ku bengkak~ Rumah ini masih ada serpihan kebaikan~ Tapi aku benar-benar tak kuat lagi~”
“Ah, aku berlari meninggalkan rumah surga ku yang agak hancur~ Apakah aku durhaka?~ Tapi, apakah mereka sadar dengan kesalahan nya?~ Apakah mereka sudah minta maaf?~ Entahlah, aku sudah memaafkan mereka dari awal~ Tapi rasa sakit ini tak bisa sembuh dengan kata maaf~”
“Setiap malam dan sepanjang malam, aku cemas dan depresi~ Seorang remaja berlari dari pasangan malaikat kehidupan nya~ Yang sedang berdebat hebat sepanjang malam~ Bagaimana caranya agar kita saling memahami?~”
“Aku tau dia menyayangi ku~ Dan aku pun juga menyayangi nya~ Suatu saat, ku akan membahagiakan nya~ Ku sedang berusaha di tengah kota yang asing ini~ Kita memang saling tak mengerti~ Tapi kita masih punya kesempatan~ Ku punya malaikat yang masih bercahaya~ Di waktu yang tepat, ku akan mencari nya~ Lalu ku genggan tangan yang penuh ridho dari tuhan~ Menghubungkan kembali tali yang putus~”
Penonton kembali lebih riuh lagi saat reff kedua dari lagu tersebut dinyanyikan, semua pengunjung mall pandangannya tertuju kepada penyanyi tersebut.
“Maafkan anak mu, yang penuh dosa ini~ Dan aku pun sudah memaafkan dirimu~ Kita sama-sama seorang manusia~ Jadi, ayolah saling mengerti~ Dan mengingatkan kebaikan dengan cara yang baik~ Walaupun sempat redup~ Kau lah cahaya kehidupan ku~”
Setelah lagunya berakhir dengan lirik terakhirnya yang penuh makna itu, para penonton langsung bertepuk-tangan dan suara itu terdengar ke seluruh bagian mall, mereka sangat takjub dengan single pertama dari seorang penyanyi yanh awalnya hanya mengcover lagu-lagu yang sudah ada. Penyanyi itu hanya bisa tersenyum melihat antusias penonton dan semua orang yang ada di dalam mall.
Kecuali Iriana… Dia hanya diam membeku melihat konser itu… Saat sang penyanyi tak sengaja melihatnya, Iriana hanya memberikan sebuah senyuman… Dan langsung pergi entah kemana…
Suara tangisan perempuan yang sedikit samar namun tetap terdengar di rooftoop, tak ada yang mendengar suara menangisnya itu. Hanya suara deru angin yang bertiup pelan dan menerbangkan rambutnya, seolah-olah bumi sedang bernafas di dekatnya.
Lalu seorang laki-laki dengan pakaian yang tak terlalu formal tapi cukup sopan naik ke rooftoop memecahkan keheningan dan berjalan ke arahnya.
“Permisi buk, nama ibu Olivia Iriana?” Iriana dengan cepat menghapus matanya yang sedikit, mencoba untuk membuka suara walaupun terdengar sedikit serak. “I-iya, ada apa yah?” “Saya manajer artis yang mengurus penyanyi yang ada di konser tadi, saya mencari anda karna mbaknya ingin bertemu dengan anda, dia yang akan kesini jadi ibu disini aja yah.” Iriana hanya mengangguk sebagai jawaban, manajer itu berjalan turun dari rooftoop. Dan muncullah seorang remaja yang menaikkan rooftoop dan berjalan ke arahnya.
Saat langkahnya terhenti, ia ingin membuka suara tapi terasa sangat berat. Iriana hanya berdiam menunggu apa yang ingin dikatakan gadis itu, walaupun hatinya sedari tadi memunculkan emosi yang bercampur aduk.
“Permisi, assalamualaikum.” “Waalaikumsalam.” Lagi dan lagi, bibirnya susah untuk dibuka, dia benar-benar berat ingin mengatakan ini. Tapi inilah waktu yang tepat untuknya, untuk memperbaiki apa yang masih bisa diperbaiki dari sekarang.
“Saya mau ngomong…
Maafin aku ma, aku ninggalin mama waktu itu… Irene cuman udah ga tahan ma, ga kuat mental Irene waktu itu… Sekarang Irene udah punya tempat tinggal, pekerjaan, karir, dan uang hasil kerja keras aku… Mama tinggal di apartemen aku aja yah ma… Aku bakal rawat mama, aku mau bikin mama bahagia…
Aku minta maaf… Tolong saling mengerti yah, ma?”
Tak ada lagi yang dia ucapkan, rasa ingin menangis yang dari tadi ia tahan juga ujung-ujungnya akan menerobos dengan penuh kejutan.
Iriana langsung memeluk gadisnya itu, anak yang menjadi salah satu harapan terakhirnya. Dia benar-benar berterimakasih kepada tuhan, usahanya sungguh tak sia-sia. Dia terlalu terlena dengan anggapan bahwa seorang orangtua itu menjadi malam kehidupannya. Yah tak salah juga, tapi nyatanya dia tetap seorang manusia, diciptakan dari tanah, mempunyai sisi baik dan buruk, dan nyatanya juga ia bisa saja sengaja atau tak sengaja melakukan kesalahan. Dan manusia hanya perlu menyelesaikan nya…
“Maafin mama juga yah… Jangan sedih lagi ya, ayo kita perbaiki bareng kehidupan kita.” Dengan cara saling mengerti dan bergandengan tangan satu sama lain…
Manusia diciptakan berbeda, mereka mempunyai sisi baik dan buruk yang berbeda. Tapi fakta bahwa manusia adalah makhluk sosial yang menyatukan kita dan menciptakan kebaikan yang beragam untuk memperbaiki dan menutupi keburukan yang beragam.
Cerpen Karangan: Nazahra Instagram: @zahra_hq Terimakasih yang udh baca cerpen ketiga ku, kalau ada kesalahan kalimat tolong maafkan aku ya^^