Semua manusia pasti punya mimpi dan cita-cita yang tinggi. Dan tinggal orang itu yang mau berusaha atau tidak untuk menggapai cita-cita.
Andra Daniel Dirgantara adalah pewaris Dirgantara Group adalah pebisnis Hotel ternama, Restaurant, dan Properti. Yang mempunyai cabang diluar negeri. Anak dari Arga Dirgantara dan Diandra Calista. Walaupun berkecukupan tetapi Andra tinggal bersama pembantu-pembantunya. Orangtua sibuk dengan pekerjaannya tidak ada kasih sayang keluarga dan Andra tumbuh menjadi anak yang nakal.
“Beberapa kali kamu membuat keonaran Andra. Ini peringatan ke 2 yang bapa keluarkan untuk kamu. Panggil orangtua kamu ke sekolahan hari ini dan kamu di skors selama 3 hari.” Tegas pak Ridwan selaku wali kelas Andra di sekolah SMA Pertiwi. “Dan kamu Rico peringatan 1 yang bapa berikan dan bapa hukum setelah pulang sekolah Bersihin kamar mandi selaama 3 hari.” Ucap pak Ridwan. “Kok saya juga pak, saya disini hanya korban pak.” Rico protes tidak terima dengan hukuman yang diberikan pak Ridwan. “Keputusan bapak tidak bisa diganggu gugat, sekarang Rico boleh keluar dan Andra disini sampai orangtua kamu di sekolah.” Rico keluar dari ruang guru dan kembali melanjut pelajaran ke 3.
“Mamah sama papah saya nggak bakal bisa dateng pak, sibuk. Mana mau kesini menurut dia waktu adalah uang.” “Coba telepon, biar bapa yang ngomong” Andra memberikan nomor ibunya ke pak Ridwan. Dan Ibunya tidak bisa datang hari ini, ia akan datang besok.
“Sekarang kamu lajutin pelajaran.” Titah pak Ridwan. Andra langsung meninggalkan ruang guru.
Setelah 3 hari Andra kembali ke sekolah dan saat sudah sampai di kelas Agatha, ketua kelas. Memberikan kertas karir untuk diisi. Tetapi Andra tak acuh dan memilih untuk tidur. “Woy, anak nakal, isi ini. Gua mau kasih ke pak Ridwan pas istirahat.” Teriak Agatha “Bawel banget lu gua mau tidur.” Ucap Andra dan langsung tidur, tangan sebagai penyanggahnya. “Isi gak atau gua bilangin lu ke pak Ridwan biar dihukum.” Ancam Agatha. Andra sempat berfikir lama dan akhirnya menulis di from karir. Andra Dan meemberikan ke Agatha.
Seminggu kemudian Andra membuat ulah lagi dengan menantang balap mobil ke teman sekelasnya dan diketahui oleh pak Ridwan. “Kamu udah mau Ujian Nasional, tapi kelakuan kamu masih anak kecil. Bapak Khawatir dengan masa depan kamu, kalau kamu berulah lagi bisa-bisa kamu dikeluarkan dari sekolah.” Ucap pak Ridwan. “Kemarin ibu saya tidak datang kan pak, asistennya yang datang?” Tanya Andra. “Iya” “Ibu dan papah saya aja gak peduli dengan saya pak, kenapa bapa khawatir dengan masa depan saya.” Tanya Andra. “Karena bapa anggap kamu anak bapa.” Ucap bapak dengan nada lembut. “Hukuman saya apa pak?” “hah” Pak Ridwan bingung. “Bersihin kamar mandi laki-laki, sepulang sekolah.” Titah pak Ridwan. “Baik pak, saya permisi.” Andra keluar dari ruang guru, pak Ridwan menatap bahu Andra sampai pintu ruang guru dengan aneh “Tumben, jadi anak baik.”
Ujian Nasional pun berlalu dan saatnya pembagian surat kelulusan. Hasil Nilai Andra jauh dari harapan. Walaupun lulus. “Lu mau kemana dra, setelah lulus dari SMA.” Tanya teman satu kelasnya. “Gua belom kepikiran.”
Malamnya Andra pulang dari main dengan teman-temannya merayakan kelulusan. Papah dan mamahnya sudah pulang dari luar kota dan sedang duduk di sofa menonton tv. “Andra sayang.” Panggil ibunya. “Tumben ada di rumah, biasanya Andra sendirian di rumah.” “Duduk sini dulu bentar, papah mau ngomong sesuatu.” Ucap papahnya. “Andra cape.” Andra langsung jalan menuju kamar. “Andra, duduk dulu bentar.” Bentak papahnya, Andra berhenti dan memebalik menuju ruang tv.
“Papah mau kamu ngambil sekolah bisnis ya, untuk meneruskan bisnis papah.” Ucap papahnya. “Nggak pah, Andra mau kuliah Musik.” Ucap Andra. “Kamu harus sekolah bisnis, nggak bisa tawar-menawar.” Bentak papahnya. “Andra Nggak mau, dulu papah nggak peduli dengan Andra kenapa sekarang ngatur-ngatur Andra. Ini hidup Andra, Andra nggak suka diatur-atur. Andra selama ini nggak pernah protes dengan papah sama mamah pergi keluar negeri dan nggak ada waktu untuk Andra.” Andra langsung berdiri dan langsung menuju kamarnya. “Andra… Andra.” Teriak papahnya.
Esoknya ibu dan papahnya Andra pergi ke luar negeri. Andra belum masuk ke universitas manapun, ia hanya sibuk dengan main, main dan main. Uang papah dan mamahnya untuk foya-foya dan sesekali ia manggung di beberapa cafe karena suaranya bagus dan mahir sekali memainkan gitar.
“Gua baru sadar lu ternyata bisa nyanyi juga ya bro” Ucap teman SMA nya. Saat sedang berada di café yang sama dengan Andra. “Biasa aja.”
Andra pulang ke rumah malam sekali dan langsung menuju kamar. Pagi-pagi Andra bangun dan merasa sangat lapar langsung ke meja makan. “Papah sama mamah udah pulang bi?” “Belum den, kemarin bos dan nyonya telpon, bos suruh ke universitas ini den.” Ucap pembantunya dan memeberikan brosur Universitas. “Makasih bi.”
Setelah mandi, langsung menuju universitas yang disarankan oleh papahnya. Setelah sampai ia langsung bertanya untuk mendaftar disana. “Maaf mas, Anda sudah terdaftar di universitas untuk tahun ini dengan Jurusan Bisnis dan orangtua anda juga sudah mendaftarkan anda untuk S2 nya dengan jurusan Seni Musik. Dan sudah memebayar lunas sampai selesai S2.” “Terima kasih pak.”
Andra langsung kembali ke rumah dengan hati yang senang, karena ia bisa kuliah jurusan Musik walapun harus melewati Bisanis dulu. Dan sampai di rumah sudah ada papah dan ibunya. Adra langsung memeluk papah dan ibunya. “Maaf papah ya, papah nggak tahu kalau kamu suka musik sejak SMP. Maaf juga papah daftarin kamu Bisnis dulu agar suatu saat nanti papah udah nggak bersama kamu dan mamah. Kamu bisa meneruskan bisnis papah, tapi papah sudah mendaftarkanmu les musik untuk melatih kemampuan kamu.” Papahnya mengelus lembut bahu anaknya. “Terima kasih pah, mah.” Ucap Andra “Sama-sama sayang.” Ucap lembut Ibunya mengelus rambut Andra.
Dalam Hidup kita tidak bisa memaksakan semua keinginan kita terkabul. yang bisa kita lakukan hanyalah berusaha, berdoa dan ikhlas. dan Allah SWT akan berikan yang kita butuhkan bukan yang kita inginkan…
Cerpen Karangan: Fitri Dwiyanti Blog / Facebook: Fitri Dwiyanti
Cerpen ini dimoderasi oleh Moderator N Cerpenmu pada 13 Agustus 2021 dan dipublikasikan di situs Cerpenmu.com