Dasar!! Aku tidak bisa membayangkan seseorang mengalami hal seperti itu dengan segera aku menaruh kembali koran. Dunia ini tidak selalu baik terkadang dunia ini bisa berubah menjadi sangat buruk. Seperti halnya dunia sosial, jika kalian ingin tahu orang DUNIA SOSIAL ITU SUKA MENILAI DAN MENGHAKIMI. Karena manusia diciptakan untuk memiliki standar dan penilaian supaya mereka tahu mana yang benar dan mana yang salah, tapi orang dunia sosial menurutku adalah yang terburuk karena mereka memiliki standar dan penilaian yang tidak wajar. Terutama orang-orang di desaku suatu kejadian tetanggaku yang mendapatkan beasiswa diluar negeri mendapatkan banyak sekali hinaan seperti Wanita tidak perlu sekolah tinggi Wanita tidak berhak Tugas wanita itu hanya di rumah saja Wanita tidak perlu pintar tapi hanya perlu cantik Mana bisa wanita menjadi hebat
Rasanya mendengar itu aku ingin sekali berbuat kasar tapi tidak mungkin sejak ibuku salah satu dari orang seperti itu. Aku selalu menasihati ibuku untuk tidak melakukan hal yang sama karena itu semua pilihan masing-masing. Selain itu di desaku pernah juga menjadikan seorang pria menjadi bahan hinaan seperti Percuma pandai jika tidak punya harta Lelaki harusnya punya banyak harta Sekolah tinggi tapi harta tidak ada
Aku merasa heran bagaimana bisa orang-orang di desa hanya melakukan hinaan di hidup mereka dibandingkan bekerja.
Beberapa bulan sejak lulus SMA aku mendapatkan beasiswa yang membuatku mau tidak mau harus mengakui hal itu ke ibuku dan aku tidak menduga reaksi ibuku. “Baguslah nak kamu mendapatkannya” “Mama tidak marah, bukannya wanita tidak boleh sekolah tinggi” “Dulu mama percaya, tapi saat mama melihatmu berusaha dalam sesuatu yang kau sukai mama tahu itu yang terbaik untukmu. Selain itu mama juga sedih mengingat di desa gadis seusia dirimu harus menikah dan memiliki anak secepat itu.” “Maksud mama?” “Nak hidupmu itu hanya sekali jadi nikmatilah mulailah dari menikmati masa mudamu karena saat masa itu sudah berlalu kau sudah mempunyai sesuatu yang baik untuk masa tuamu kelak” “Terima kasih ma”
Setelah percakapan itu aku tetap mengambil beasiswa itu, aku tidak peduli meskipun para tetanggaku menghinaku. Tapi saat seseorang menghina ibuku aku melawan mereka meskipun begitu aku takjub ibuku tidak melawan dan justru menasihati mereka mengenai hidup.
Mungkin inilah sedikit ceritaku MELAWAN ORANG DUNIA SOSIAL. Aku tidak memaksa mereka untuk berubah yang ingin kusampaikan disini adalah bahwa HIDUP ITU PILIHAN DAN KAU TIDAK BISA MENGATUR ORANG DALAM MEMILIH PILHAN MEREKA SENDIRI. MAKA URUSI DAN NIKMATILAH HIDUPMU SENDIRI
Cerpen Karangan: Shofa Nur Annisa Deas Blog / Facebook: lovinpluie Terima Kasih sudah berkunjung dan membaca ceritanya. Perkenalkan namanya Shofa Nur Annisa Deas. Saat ini dirinya sedang mencari cerita hidupnya karena menurutnya setiap hidup itu adalah cerita
Cerpen ini dimoderasi oleh Moderator N Cerpenmu pada 17 April 2022 dan dipublikasikan di situs Cerpenmu.com