Aku seorang pelajar SMA yang cukup ternama di kota Tasikmlaya. Aku anak semata wayang alias anak satu satunya dari keluarga. keluargaku sederhana, akan tetapi ayahku sudah tiada sejak aku masih duduk di sekolah dasar kelas 3 ibuku bekerja wirausaha, ibuku sangat menyayangiku begitupun aku.
Aku mempunyai sebuah mimpi yang besar ingin menjadi seorang dokter spesialis. impian ingin menjadi dokter sudah sejak lama ketika aku masih sd aku ingin sekali menjadi dokter spesialis. karena menurutku menjadi dokter itu sebuah pekerjaan yang begitu mulia. Memang dokter itu bukan orang yang dapat menyembuhkan secara langsung karena seorang dokter itu hanyalah perantara agar orang itu sehat, karena yang dapat menyembuhkan hanyalah sang maha kuasa Allah SWT.
Suatu hari ketika aku sedang di perjalaan ketika mau berangkat ke sekolahku terjadi sebuah kecelakaan, antara motor dengan mobil. banyak orang yang membatu korban khusunya yang di motor karena yang terlihat cukup parah seorang ibu membawa anak kecil dan aku membantu anak korban yang terjepit di motor. bajuku putihku berlumuran darah dari anak kecil itu yang kecelakaan. Dari kaki anak kecil itu mengeluarkan darah aku mengambil saputanganku di tas untuk menutup kaki anak kecil itu. Setalah itu aku dengan seorang bapak disana memakai motorku untuk langsung membawa anak kecil ke rumah sakit umum. Aku yang membawa anak kecil itu melihat anak kecil itu begitu meringis kesakitan, aku pun begitu sedih dan memcoba menenangkan anak kecil itu.
Sesampainya di rumah sakit aku langsung bergegas lari ke IGD agar cepat tertolong. Setelah itu ibunya juga dilarikan ke rumah sakit yang sama dengan anak kecil itu. Ketika aku melihat waktu sudah menunjukan pukul 08:35 WIB alhasil aku kesiangan tapi aku tidak mungkin ke sekolah menggunakan baju yang berlumuran darah alhasil aku kembali lagi ke rumah.
Waktu diperjalanan pulang ke rumah aku takut bila orangtuaku melihat bajuku yang berlumuran darah. Sesampainya aku di rumah terlihat rumah sepi tidak ada siapa siapa aku pun langsung bergegas ke kamar untuk menyimpan tasku dan aku mengambil anduk untuk mandi karena darhnya tembus dari bajuku.
Setelah aku beres mandi tibalah ibuku dan sambil menatap dengan penuh tanda tanya. Aku lupa tidak menyembunyikan baju yang berlumuran darah itu, dan ibuku sepertinya tau dan benar saja ibuku bertanya kepadaku “nak ini kenapa baju kamu berlumuran darah?” aku melihat wajah ibuku yang terlihat marah aku pun mejelaskan semua yang terjadi.
Setelah ibuku mendengar itu semua sontak ibu menangis sambil memelukku, “nak kau memang anak yang baik, jadilah seperti anak yang baik sampai kapan pun” aku pun menjawab “iya bu aku akan menjadi anak yang baik dan sholeh berbakti kepada orangtua dan menolong orang”.
Setelah itu ibu bertanya kepadaku tentang cita cita yang ingin aku raih. Aku menjelaskan semuanya kepada ibuku bahwa aku ingin menjadi seorang dokter itu adalah mimpi besarku dan aku baru menyampaikan kepada ibuku. Setelah ibuku mendengar bahwa aku ingin menjadi dokter ibu kaget dan langsung bebicara kepadaku “hah… nak kamu serius mau jadi dokter? kan kalau mau jadi dokter harus sekolah kedokteran dan biayanya mahal ibu tidak sanggup untuk membiayainya”, Aku hanya terdiam dan meresapi apa yang disampaikan ibu kepadaku, dalam hatiku sempat down mendengar kata kata dari ibu bahwa memang ingin menjadi dokter itu harus ke sekolah kedokteran dan memang biayanya sangatlah mahal, akan tetapi di dalam hatiku aku berbicara ini impian besarku, cita citaku ingin menjadi dokter, aku tidak boleh putus asa aku harus berjuang agar terwujud mimpiku ini menjadi dokter.
Setelah itu aku langsung menjawab pertanyaan ibuku. “bu ini impianku mimpi besarku aku ingin menjadi dokter, aku ingin membantu orang orang bu, menjadi dokter adalah pekerjaan yang mulia, memang bu biayanya mahal tapi aku akan selalu berusaha keras bu semaksimal mungkin agar aku menjadi seorang dokter aku akan akan mencari cara agar aku bisa masuk ke sekolah kedokteran aku akan belajar sungguh sungguh.” ibuku sedih dan terharu setelah mendengar ucapanku. dan ibuku berkata “nak belajarlah yang rajin yah nak, ibu yakin kamu bisa kamu bisa menggapai mimpimu itu belajarlah yang giat dan rajin, jangan putus asa, semangat terus hari demi hari, ibu doakan semoga kamu mendapat beasiswa untuk masuk ke sekolah kedokteran, ibu yakin kamu bisa nak. belajarlah yang giat ibu bangga kepadamu nak. ibu bangga mempunyai anak seperti kamu begitupun ayah kamu akan bangga ketika kamu berhasil mencapai itu semua.” aku pun menjawabnya dengan perasaan yang kembali semangat dan terbakar semangatku “siap bu aku akan berusaha aku yakin aku bisa”.
Setelah itu aku bersuha dan belajar sungguh sunguh dan rajin dengan dibarengi do’a, dan juga dorongan dari ibuku akupun mendapatkan beasiswa full dari sekolah kedokteran aku dan ibuku begitu bahagia akhirnya mimpi besarku ingin menjadi dokter sudah terbuka, akupun kuliah di sekolah kedoteran itu beberapa tahun.
Setelah itu mimpi besarku menjadi kenyataan aku menjadi dokter spesialis Anak dan kandungan. ibuku begitu bahagia aku telah menggapai mimpi besarku. Akhirnya setelah berjuang dengan kerja keras dan belajar yang tekun dan rajin mimpiku cita citaku terwujud aku menjadi seorang dokter, dan berkat ibuku yang selalu mendoakan aku. I LOVE MY MOTHER. anakmu telah berhasil menggapai mimpinya.
Quots “do not ever give up to reach your big dreams, try as much as possible and coupled with prayer from parents, study hard and be diligently inshallah your imitation whatever it is sure will be achieved” – A.Arrafi.F –
Cerpen Karangan: Afkar Arrafi F Blog / Facebook: A.Arrafi.F