Asih kuingat pada waktu itu langit masih gelap Kiranya hujan akan turun Kau duduk di sana tersenyum hambar Kiranya itu kau akan pergi Mari renungkan kisah kasih kita Bukan ku kecewa ternyata engkau salah sangka Dia sahabatku kau kekasihku Dengarlah pernyataanku sebelum engkau pergi Kekasih ooh ooh ku mengerti hatimu cemburu Kekasih ooh ooh langit terang jadi kabut untukku Dia engkau dan aku sama-sama tak mengerti Cinta dan sahabat karib Dia engkau dan aku sama-sama tak mengerti Percayalah aku masih setia,
Lantunan Lagu Tommy J Pisa mengalun merdu di telingaku, aku terbaring di tempat tidur kamarku, entah mengapa rasanya malam ini sulit untuk memejamkan mata. Jarum jam sudah menunjukan 02.10 wib. Bayangan wajah yang selalu tersenyum manis selalu menghiasi pelupuk mataku, seakan tidak mau pergi meninggalkanku, tidak rela bila aku pergi tidur meninggalkannya. Yah aku memang sayang padanya, dia selalu manja dan ceria, walau di hatiku ada sedikit hal yang seperti penuh misteri. Entah apa hanya perasaanku saja atau itu sebuah pertanda lain yang menjadi suatu pertanda tidak baik.
Mataku terbuka, terbangun saat jam weker yang ada di meja belajarku berbunyi. Ternyata aku bisa juga tertidur, aku menuju ke kamar kecil, mandi, lalu shalat subuh, selesai shalat aku menyiapkan semua alat-alat sekolahku. Selanjutnya aku bergabung untuk sarapan dengan kedua orangtuaku dan adik wanita kesayanganku, Lala.
Selesai Sarapan aku dan adiku pamit berangkat sekolah, dengan berjalan kaki menuju halte bus yang kebetulan tidak jauh dari rumahku. Adiku sampai di sekolah terlebih dahulu.
Bus berhenti di tepat depan gerbang sekolahku, yang berwarna biru, beberapa siswa turun berlompatan termasuk aku. Napas lega aku hembuskan karena aku tidak terlambat sampai di sekolah, masih banyak waktu untuk ketemu teman-teman kelasku juga kelas lain.
“Hei Dika… gimana tugas dari Pak. Durmid udah belum, boleh dong nyontek” Tiba tiba sahabatku Rio udah ada disampingku. “Lah gimana io, emang belum? Sama dong… he.he..he, maklum semalem gak sempet ngerjain tugas, tapi kan masih senin besok diserahinnya” “Parah deh… ha.ha.ha” Rio nepuk nepuk pundaku, lalu ngajak ke kantin, cari minum.
Bel masuk kelas berbunyi, aku dan Rio masuk menuju kelas, temen-temenku sudah pada sibuk menyiapkan alat tulis. Mereka cukup rajin rajin, makanya kelasku disebut kelas elite. Lumayan pinter pinter, apalagi siswi yang ceweknya duh pada pinter semua, kalo aku mah biasa aja standar. Rio termasuk Hebat di bahasa Inggris.
Lima menit sebelum pelajaran dimulai, Wali kelasku datang dan minta izin untuk membacakan sebuah pengumuman dari sekolah. Kami semua penasaran apa yang akan disampaikan. “Assalamualaikum wr.wb” “Wa alaikum salam wr.wb…” Jawab siswa/I di kelasku.. “Baik anak-anaku kelas 2 semuanya, selamat pagi dan salam sejahtera. Izinkan ibu menyampaikan informasi atau pengumuman dari sekolah khususnya dari kegiatan OSIS kita” Terhenti sejenak menatap kami satu persatu memperhatikan sekeliling kelas.
“Pengumumannya adalah, minggu depan hari sabtu, minggu dan senin. Sekolah akan mengadakan kegiatan bhakti sosial dan study banding dengan sekolah Widya Karya di wilayah jawa barat” “Disana akan banyak kegiatan Kerja bakti dan olahraga persahabatan, sekaligus berinteraksi dengan masyarakat sekitar, selain dengan sekolah yang kita tuju, Nah pesertanya adalah sekolah kita SMA Bina Bangsa siswa kelas 2 dan akan bergabung dengan sekolah tetangga kita juga”
“Maaf Bu, bergabung dengan sekolah mana?” ketua kelas Rini bertanya. “Dengan siswa sekolah SMA Duta Nusantara, Kalian pasti tau” “Oooo… Bagus tuh, ceweknya cakep-cakep” Tono tiba tiba nyeletuk sambil tersenyum. “Huuu… itu mah maunya si Tono” Siswa cewek nimpali. Aku dan Rio termasuk yang sedikit terkejut. Karena Di SMA Duta Nusantara Dinda Pacarku sekolah disana, dan pacar Riopun Rahma juga disana.
Ada perasaan senang sekolah Bina Bangsa akan bergabung dengan SMA tetangga Duta Nusantara, mudah-mudahan Dinda juga ikut. Harapanku dalam hati. Sedang Rio kulihatpun berseri-seri sepertinya senang. Aku ikut berdoa semoga pacar sahabatku Rahma juga ikut.
“oke… hanya itu informasi atau pengumuman yang bisa ibu sampaikan, nanti siapkan pakaian sekolah, pakaian olahraga, dan pakaian bebas tapi sopan. Jangan lupa perlengkapan mandi kalian, Handuk, sandal, sabun, odol, shampo, parfum. Pokoknya kalian harus tampil keren tapi sopan. Obat-obatan pribadi juga harus kalian siapkan. Ibu akhiri Wassalamualikum wr.wb “ “Wa alaikumsalam Wr.wb” Satu kelas menjawab salam wali kelas.
Hari H tiba aku sudah menyiapkan yang kucatat semua untuk keperluan kegiatan study banding ke Jawa barat, jelasnya menuju SMA Widya Karya Bandung. Sekolah Kami berangkat dari sekolah dengan 4 rombongan Bus. Sementara SMA Duta Nusantara menurut informasi juga 4 Bus, dan akan bertemu bergabung di sekolah Widya karya yang kami tuju. Pada saat pembagian rombongan bus, kelas aku 2-2 terbagi 2 kelompok. Sehingga aku dan Rio beda bus. Tapi tak apalah nanti juga di bandung aku akan kembali bertemu Rio.
Perjalanan ke Bandung bagiku terasa lamban, entah kenapa ya? Mungkin ada perasaan ingin cepat ketemu Dinda pacarku. Padahal kuakui ada sedikit perasaan was-was menghinggapi kalbuku, debar jantungku seperti tidak teratur. Mudah-mudahan dalam perjalanan tidak ada apa-apa.
Siang hari rombongan sekolah kami telah tiba, menurut HT radio pengemudi Rombongan Bus 4 yang didalamnya ada sahabatku Rio sudah tiba di SMA Widya Karya. Juga SMA Duta Nusantara. Berarti Bus rombonganku datang terakhir. Aku sedikit melamun, ku berharap saat aku tiba di SMA Widya Karya, aku akan langsung menemui pacarku Dinda, aku kangen. (Kok gak hubungi pake hP? Ini kan cerita jadul sebelum ada HP. Wk.wk.wk).
“Dika… woi, kok ngelamun, dah nyampe nih, turun turun boz.” Lina teman sebangku aku nyolek tanganku, aku sedikit kaget, ternyata Bus rombonganku sudah tiba. Aku langsung pegang Tasku dan turun dari Bus, menuju Gerbang SMA Widya Karya, sudah terlihat di lapangan banyak siswa/I dari SMA Bina Bangsa dan Duta Nusantara.
Aku celingak-celinguk, mencari sahabatku Rio, dan tepat dekat tiang basket aku melihat Rio, aku hendak berlari menuju Rio tapi langkahku terhenti, aku melihat disamping Rio ada seorang gadis cantik yang sangat kukenal, Dinda, ya itu Dinda. Aku mengurungkan niatku mendekati Rio, hatiku rasanya seperti teriris, Kok aku Jadi cemburu melihat mereka berdua. Ya aku melihat Rio dan Dinda begitu mesra seperti sepasang kekasih.
Aku melihat Dinda berjalan menemui rombongan SMA nya. Sedang Rio seperti mencari sesuatu apakah aku yang Rio Cari?. Rombongan Sekolahku sekarang mendapat arahan. Aku mendekati Rio.
“Hei.. Dika kemana aja? Baru nyampe ya?” Rio langsung merangkul pundaku. Aku hanya mengangguk dan tersenyum pada Rio. “Tadi aku ketemu Rahma, duh kangen banget ma pacar, syukur bisa ketemu disini.” “Wah asik dong ketemu pacar” aku berusaha menutupi cemburuku. “Lah emang ente gak ketemu Dinda?” “Gak, mungkin gak datang” aku menjawab sambil pegang pegang kening pura-pura sakit. “Io ane sepertinya sakit deh, gak bisa temenin ente, ane harus pulang kayaknya, ane izin dulu ya, semoga ente bahagia ketemu Rahma” aku langsung meningalkan Rio yang cuma bisa melongo.
Ya Tuhan ini yang kurasakan was-wasku. Dinda Ternyata Kau Pacar Sahabatku
Cerpen Karangan: Nupriyanto Blog / Facebook: Nupriyanto28