Kyln bukanlah seseorang yang begitu mencolok akan tetapi diriku mengikuti club atau ekskul Model United Nation (MUN). Intinya merupakan grup perdebatan dan anggotanya akan bermain merepresentasikan sebuah negara. Ku mengikutinya karena ingin memperbaiki kepercayaan diriku dalam berbicara di depan orang.
Pada acara MUN di sekolahnya ku sendiri, diriku bukanlah pembicara yang luar biasa dan juga bukan penulis dokumen terbaik. Itulah mengapa diriku terkejut ketika akulah yang dimajukan kontes di New York. Untungnya diriku dipasangkan dengan salah satu sahabat baik Keira. seorang dengan badan yang lebih tinggi dariku, berambut pendek dan dewasa. Rambutnya yang pendek dan gayanya yang sedikit tomboy tidak membuat kecantikannya berkurang. Pembicara yang bagus dan juga pintar. Membuat diriku sedikit iri dengannya, mungkin karena dia blasteran dan memiliki darah Australia. Kecantikannya dapat membuat semua lelaki memerah, mungkin juga wanita.
Dia juga terlalu baik untuk seorang yang pintar, dia bilang diriku merupakan seorang yang imut dengan rambutku yang panjang dan lurus. Diriku hanya mengembungkan pipiku menyatakan bahwa diriku tak seimut itu. Lagian baru baru ini aku baru potong rambut.
Pada hari keberangkatan, kami berpisah dengan teman-teman kami di airport. Enam orang yang berhasil lolos menuju New York. ketika di pesawat mau tidak mau diriku harus duduk di sebelah Keira karena kami didudukan sesuai pasangan kami. Ketika pasangan lain melewati tempat duduk kami dan duduk di depan kami tidak lain adalah salah satu yang paling jago dan juga ganteng dalam sekolah kami, kak Renmon. Tetapi ia dipasangkan dengan temanku Matheo yang sedikit menjengkelkan. Dia bahkan melempar lelucon padaku sebelum ia duduk. Membuat diriku malu sampai diriku harus berteriak sedikit.
Dua orang lagi yang duduk di belakang kami meupakan si kembar Raya dan Raja. walau mereka terlihat berbeda tetapi sebenarnya mereka kembar dan saling melengkapi dalam pertandingan. Raja yang banyak bacot ternyata seorang pembicara yang bagus dan adiknya Raya tidak beda jauh walau Raya lebih memiliki suara yang lembut.
Setelah Guru pembimbing kami miss Agiya menyuruh kami diam dan pasang sabuk pengaman, kami melakukannya dan mengobrol dengan masing-masing pasangan. Ketika berada di udara Keira melihat bahwa diriku selalu memandang kak Ren. bangsatnya lagi dia meminta bertukar tempat duduk dengan kak Ren. Sudah kuduga si mak jomplang ini bermaksud membuat perjalananku tersiksa di udara. Padahal dia tahu kalo aku menyukai kak Ren. Walau diriku mampu berbincang sedikit, kebaikan kak Ren membuat diriku canggung, untungnya Raja mengusulkan kita bermain cangkul dengan kartu yang ia bawa.
Sesampainya di bandara, kami telah memakai baju dingin karena tentu saja ini februari dan masih bersalju. Matheo tentunya dengan sombongnya menyatakan bahwa dia sudah biasa dengan AC di rumahnya. Ia sombong ketika baru keluar dari pesawat tetapi melihat wajahnya keluar dari airport adalah hal yang berbeda. kami dalam hati menahan tawa kami tentunya ketika sudah memasuki Bus. Memang sedang badai salju juga ketika itu.
Esok harinya setelah badai salju tersebut reda, kami dapat mengelilingi kota New York. berpose di depan patung liberty dan gedung Empire State. Di atas Gedung tersebut, udara yang dingin menyelimuti kota. Hembusan udara dari mulut pun terlihat. Keira mengagetkanku dari belakang, hingga membuat diriku nyaris saja terjatuh kunyatakan. Ia memelukku dan bertanya mengapa diriku melamun. Pandangannya membuat pipiku memerah dan tidak sadar bahwa hidungku mulai lumer dengan ingus. Dia mulai menertawakan hal tersebut dan mengambil sapu tangan dari sakunya untuk mengelapnya. “nanti keimutan kamu hilang loh Kyl” katanya. Ku mengambil saputangan tersebut dan menyatakan bahwa diriku dapat mengelapnya sendiri. Diriku merasa malu saat itu, tetapi kecantikan Keira membuat diriku lebih bedebar lagi.
Dia kemudian mengeluarkan sebuah gelang yang memiliki inisial kami, “K&K” diriku sedikit tersipu ketika ia memakaikannya kepadaku. Ia kemudian tersenyum dan menarik handphonenya, untuk swaphoto bersama. Kalung ini menjadi tanda persahabatan kami menurutku. Setelah itu kami juga bepergian dan bersosialisasi dengan pengikut lomba lainnya. Salah satu yang diriku dekat merupakan Sarah. Kami berbincang banyak, dari politik hingga kehidupan kami masing-masing. Tentu saja kemudian selagi ku berbincang dengan Sarah ku dapat melihat Keira berbincang dengan banyak lelaki, well dari yang terlihat bahkan di luar negeri ia pun sangat dipuja.
Sarah melihat diriku melamun dan melirik menuju arah Keira. Sarah hanya tersenyum dan bertanya, “is it jealousy or is it love?” ku terkejut dan menyatakan bahwa tentu saja aku iri bahkan di luar negeri pun Kaira sangat dikagumi. Ia kemudian menarik pergelangan tanganku dan menunjukan wajah bahwa gelang yang memiliki inisial yang kupake dan Keira pake sama. Ku hanya menolak dan menyatakan bahwa itu hanya bertanda bahwa kami berteman.
Esok harinya ketika pertandingan tidak kusangka dalam draft akhir yang diriku dan Keira hasilkan. Walau begitu ternyata yang menjadi pemimpin tim lawan kami tidak lain adalah Sarah. Keira yang selama ini memberikan pidato dan menarik banyak pihak lain dalam voting pemenangan draft ini. Kita hanya memiliki beberapa lagi representasi untuk ditarik untuk menang. Semuanya tinggal bergantung pada pidato dari tim kami untuk menarik simpati dan menang. Tetapi Kaira dari pada memberikan pidato terakhirnya melempar kesempatan ini padaku. Tentunya tanganku bergetar, ini bukan sekedar acara sekolah atau bagaimana. Ini penuh orang dari seluruh penjuru dunia. Keira memegang pergelangan tanganku dan menunjukan gelangnya “tenang saja, aku bersamamu” untuk pertama kalinya aku tidak gentar dan mencurahkan hatiku mengenai topik yang kami bahas.
Walau tidak berhasil meloloskan draftnya setidaknya tidak ada yang absolut menang saat itu. Tentu saja Keira mendapat penghargaan delegasi terbaik tetapi untukku itu sudah lebih dari cukup. Setelah berpidato dan tepuk tangan, Keira melompat dan memelukku membuatku malu di depan semua orang yang bertepuk tangan. Tetapi hal yang lebih tak terduga adalah apa yang ia lakuakan setelah itu. Mungkin itu, cerita untuk lain waktu, sekarang diriku harus bertahan dari kesombongan Matheo yang memenangkan piala.
Natikan ceritaku lagi, tertanda Kyln
Cerpen Karangan: Ymir youtube.com/channel/UCYAK-3X57hzjIRVLBxXdSIA