Pada sore hari tepatnya pukul 16.27 aku dan rizky temanku berjalan pulang menuju rumah masing-masing sehabis main di kampung sebelah. Tak sengaja aku melewati sebuah pohon mangga yang terkenal angker di kampung ini. Tapi aku tak percaya, aku mengira itu hanya sebuah mitos. Saat aku melewati tepat di samping pohon itu, aku merasa merinding seperti ada hal yang aneh berada di sini.
Tepat di pertigaan, Rizky pulang duluan karena rumahnya dekat di pertigaan ini. Sedangkan rumahku masih jauh sekitar 10 meter lagi. Kali ini aku hanya berjalan sendirian, dan aku kesal kenapa di saat seperti ini tubuhku meminta membuang air kecil. Kalau aku berlari pasti sudah keluar kemana-mana, dan aku memutuskan untuk menahannya, tetapi semakin kutahan semakin tidak tertahan. Terpaksa aku mengeluarkan cairan ini di pohon mangga itu. Bodohnya aku, kenapa aku membuangnya disini, padahal masih banyak tempat yang cocok, tapi ya sudah terlanjur.
Tiba-tiba aku merasa ada yang melihat aku dari atas pohon, gemetar kakiku dan tanganku. Saat sudah selesai mengeluarkan cairan ini, aku langsung bergegas pergi dari pohon itu.
Sesampainya di rumah, aku langsung masuk kamar dan merebahkan tubuhku ini yang sangat lelah di kasur yang lembut, aku memejamkan mata sebentar berharap lelahku ini hilang.
Tiba-tiba aku terbangun dan terkejut melihat jam yang sudah mengarahkan pukul 18.18, suara adzan pun sudah terdengar berkumandang di berbagai penjuru. Saat ingin berdiri, telingaku tiba tiba mendengar suara tangisan di balik pintu kamarku, semakin fokus didengar semakin jelas suara tangisan itu. Detak jantungku berdetak sangat cepat, tubuhku merinding, kakiku gemetar, bulu kudukku juga mulai berdiri. Aku beranikan diriku ini untuk memastikan ada siapa di balik pintu kamar itu. Aku berdiri dan melangkah, mendekati pintu itu. Semakin jelas dan terasa, benar benar tidak beres. Aku tarik engsel pintu kamarku dan…
“Huuuh, hanya halusinasiku saja”
Aku melihat ke kanan dan ke kiri, tidak ada seorang pun ada di sini. Langsung aku mengambil handuk dan melangkah ke kamar mandi, saat aku melewati ruang makan aku merasa ada bayangan hitam berlari di sampingku, kali ini aku tidak perduli, mungkin itu hanya halusinasi aku saja. Kali ini rasa takutku melebih saat aku melihat sosok hitam sedang berdiri di sudut dapur. Aku sangat kaget dan hampir pingsan, tapi aku tahan dan langsung bergegas masuk ke kamar mandi. Di dalam kamar mandi ini, aku merasa lega dan aku langsung membersihkan diriku ini.
Setelah semua sudah siap, aku melangkah keluar, dan melihat kanan kiri untuk memastikan tidak ada seorang pun berada disini, aku mengambil sebuah alat penggorengan di dapur untuk berjaga jaga jika ada orang yang iseng menakut-nakutiku. Saat aku berada kembali di ruang makan, aku merasa ada yang mengikuti dari belakang, aku ga peduli. Aku melangkah ke arah kamar, semakin aku melangkah maju semakin terasa ada yang mengikutiku dari belakang. Aku beranikan diri untuk membalikkan badanku untuk memastikan, dan…
Lagi lagi ini hanya halusinasi, aku langsung masuk kamar dan mengunci pintu kamar. Di dalam kamar aku merasa lega, aku pun langsung memakai baju dan bersiap untuk beribadah. Aku tak mungkin sholat di masjid, mungkin jamaah udah pada pulang, lebih baik aku sholat di rumah saja.
Saat tanganku mengangkat, tiba tiba seperti ada yang berbisik di telingaku, sehingga yang membuatku tidak fokus. Aku harus bagaimana lagi, tidak ada orang di sini yang bisa menolongku. Yang aku harapkan hanya kedatangan ayah dan ibu yang melindungi diriku. Tapi itu tidak mungkin, karena ayah dan ibu baru saja pergi tadi pagi. Tapi sudahlah, aku ini laki-laki dan aku harus berani. Aku pun memberanikan diri dan langsung fokus untuk menunaikan ibadah.
Alhamdulillah aku sudah selesai dan aku berdoa meminta pertolongan kepada Allah agar aku dilindungi setiap langkahku. Aku melihat ke arah jam yang sudah mengarahkan pukul 18.36, aku merasa takut disini. Mungkin aku tidak akan keluar dari kamar ini, tetapi tiba tiba ada ketukan pintu di luar, mungkin itu ayah dan ibuku. Langsung ku membuka pintu dan…
Tidak ada seorang pun di sini, aku berfikir mumpung aku berada di halaman, mungkin aku pergi saja keluar dan pergi ke tempat ramai. Aku pun langsung ke luar dan ke rumah teman agar bisa menenangkan diriku ini.
Sesampainya di rumah teman, aku melihat rumah temanku ini sangat sepi dan gelap. Aku memanggilnya tetapi tidak ada yang menyaut, tiba tiba ada seorang pak satpam yang mendekat yang bilang bahwa pemilik rumah ini sedang keluar kota. “Aneeh perasaan tadi sore Rizky baru saja main bersamaku”. Tapi sudahlah, aku ke tempat yang ramai saja, saat aku sedang berjalan tidak sengaja aku melewati pohon mangga itu lagi, gemetar kakiku sampai mengeluarkan air kecil yang membasahi celanaku. Saat aku ingin berbalik badan tiba-tiba…
“Aaaaaaaaaaaa” Aku pun langsung kabur dari tempat itu dan menemukan Rizky di persimpangan jalan.
“Kamu kenapa?” “Eee aku abis aja melihat sosok perempuan yang berambut panjang, matanya besar dan merah, mempunyai taring yang begitu tajam serta mukanya yang begitu hancur”. “Tolong aku riz” “Ee-maaf aku bukan nya tidak mau menolong tapi aku harus pergi ke rumah Edi” “Aku boleh ikut ga?” “Ya enggak lah ini urusan pribadi aku” “Hmm yaudah deh” Saut aku.
Aku pun bergegas pergi ke rumah, saat aku ingin membuka pintu… “Aaaaaaaa” sosok itu pun muncul kembali, aku pun masuk kamar dan menguncinya, aku degdegan, nafas yang begitu terengah-engah.Lalu saat aku membaringkan tubuh ini dan mengejamkan mata yang begitu lelah. Tiba-tiba..
“Hei bangun, maghrib maghrib kok tidur” “Aaaaaaaaaa”. Aku pun terbangun, ternyata ini cuma sebuah mimpi, lega sekali aku. Melihat ibu yang membangun kanku, aku terkejut.. “Kok mama sudah pulang, cepat sekali” “Iya tadi ayahmu tidak jadi ke luar kota karena ada urusan mendadak di kantornya, jadi mama pulang deh” “Ohh begitu” “Yaudah cepat sana mandi, maghrib maghrib kok tidur” “Baik mah”
Saat aku mengambil handuk di sangkutan…
“Aaaaaaaaaaa” Sosok itu lagi muncul sedang menatap wajahku dan berkata.. “Bersihkan kotoranmu di rumahku cepat”
Tiba tiba aku pun pingsan, ayah dan ibuku panik dan segera menolangku.
Tamat
Cerpen Karangan: Cahya Ainu Rahman
Cerpen ini dimoderasi oleh Moderator N Cerpenmu pada 2 Agustus 2021 dan dipublikasikan di situs Cerpenmu.com