Di pagi hari yang cerah, sembari duduk di taman sambil melamun dengan mata yang sedikit basah. Tiba-tiba ada yang menepuk pundakku sambil bertanya “Hei ra, kamu kenapa? Bertengkar lagi?.” ucap azka, lalu dengan tersenyum aku menjawab “Gapapa kok, tadi kena debu pas bawa motor, makanya sedikit perih.” jawabku sambil mengusap air mata.
Aku Rara, anak kelas dua tingkat SMK. dan azka adalah teman sebangkuku, dia adalah temanku, sekaligus rumah tempat aku berteduh. Semua orang pasti punya rumah, tapi tidak semua rumah bisa menjadi tempat pulang yang paling nyaman, begitupun aku. Tapi bagiku azka adalah rumah, tempat pulang yang paling nyaman.
Pernah saat aku benar-benar merasa sendiri ia datang kepadaku sambil berkata “Ra, menangis saja tidak perlu dipendam rasa sedihmu, menangis tidak selalu membuatmu dipandang lemah, kalau kamu butuh bahu, bahuku kosong nih, siap dijadikan sandaran.” kata-katanya membuatku tertawa dan merasa tenang, saat itulah aku merasa tidak sendiri, saat itu aku merasa ternyata masih ada orang yang mengerti.
Sore ini aku melihat azka duduk di warung kopi seperti biasa, aku berniat mengejutkannya di belakang, tapi aku tak sengaja mendengar percakapannya dengan temannya yang membuatku sedikit lemas.
“Eh ka, gue liat-liat lu deket banget ya ama rara, duduk bareng, pulang bareng, makan juga bareng terus gak pernah ama kita, jangan-jangan lu pacaran ya?.” tanya arif kepada azka, lalu dengan suara yang keras azka menjawab “Heh, sembarangan lo, mana ada gue pacaran sama rara, gue cuma kasihan aja dia berantem terus di rumahnya, gue gak bisa ngeliat cewek sedih apalagi sampe nangis, lagian rara cantik juga enggak, bukan tipe gua bangetlah.” jawaban azka membuatnya dan teman-temannya tertawa bahagia. Aku terkejut dan tidak menyangka, ternyata apa yang aku pikirkan bahwa selama ini azka peduli padaku itu salah, ia hanya kasihan.
Hatiku sakit, benar-benar sangat sakit, air mataku sudah jatuh sedari tadi, aku kasihan kepada diriku, aku sudah menganggap azka rumah, rumah yang paling indah, tapi aku salah, aku seperti seseorang yang tidak punya rumah dan mengungsi ke rumah orang lain.
Cerpen Karangan: Nadya Dwi Oktaviani Blog / Facebook: Nado Aku nadya cewek yang banyak sedih nya, haha bercanda. Follow instagramku ya @nadyadwioktaviani12
Cerpen ini dimoderasi oleh Moderator N Cerpenmu pada 25 November 2021 dan dipublikasikan di situs Cerpenmu.com