“SEMANGAT RAYSA!” teriak seorang pemuda bertubuh tinggi dari ujung koridor. Sontak gadis yang mendapat teriakan seperti itu hanya tersenyum singkat meskipun tidak dipungkiri ia merasa sangat malu. “Aduh kenapa dia harus teriak segala aku kan jadi malu.” pikir gadis yang tengah latihan paskibra, Raysa Sendraina namanya.
Kedekatan Raysa dengan wakil ketua OSIS SMA Negeri 17 Bandung memang sudah menjadi buah bibir belakangan ini. Selain teman satu kelas, mereka merupakan orang yang sama-sama aktif organisasi. Tidak heran jika mereka lebih banyak berinteraksi di dalam maupaun luar jam pelajaran, Raysa yang merupakan anggota paskibra sedangkan Fatur, wakil ketua OSIS.
Fatur melanjutkan langkahnya memasuki ruangan bertulisan ‘R. OSIS,’ diikuti beberapa orang anggota lainnya. Belakangan ini ia harus disibukan oleh kegiatan OSIS karena satu minggu lagi akan di adakan acara anniversary sekolah, izin saat jam pelajaran dan pulang terlambat memang sudah menjadi rutinitasnya. Selama dua jam rapat sekaligus mempersiapkan beberapa hal untuk kebutuhan acara anniversary kini Fatur tengah berada di parkiran sekolah bersama seorang gadis, berisap untuk pulang.
“Padahal aku bisa pulang sendiri.” kata Raysa seraya menaiki motor sport milik Fatur. “Temeni aku makan dulu Ray, kan enggak enak kalo makan sendiri.” ucap Fatur di balik helm full face-nya.
Motor sport merah tersebut sudah melaju meninggalkan kawasan sekolah menuju tempat makan pinggir jalan samping kota. Suasana ramai di pinggiran kota dengan langit yang mulai menggelap serta lampu yang menyala menjadi pemandangan yang indah. Kini Fatur dan Raysa telah sampai di tempat tujuan setelah kurang lebih lima belas menit perjalanan. Segera menempati tempat duduk dan langsung memesan makanan, soto ayam dan nasi.
“Kenapa enggak makan di rumah aja Tur?” tanya Rasya. “Mamah lagi ke Bogor.” jawabnya. “Sampai kapan?” “Palingan dua hari lagi pulang.” Rasya mengangguk paham, tidak lama dua mangkuk soto ayam lengkap dengan nasi sudah tersaji di hadapan mereka. Aromanya enak, rasa lapar seakan meronta ronta dan perutnya minta segera diasupi.
Orang-orang semakin ramai berdatangan, banyak tempat makan hampir penuh dan jalanan berubah menjadi macet. Tidak membuang waktu kedua remaja ini segera pergi meninggalkan tempat tersebut mengingat hari semakin gelap dan mereka masih menggunakan segeram sekolah.
Berkendara di bawah hamparan bintang di tengah kemacetan kota, itu yang tengah Fatur lakukan saat ini. “Makasih udah nemenin.” ucap Fatur sedikit kencang. “Sama-sama.” balas Rasya. “Makasih loh teraktirannya.” Fatur mengangguk di balik helm full face-nya, bibirnya tersenyum manis namun sayang tidak ada yang melihat.
Kedua remaja tersebut saling menikmati suasana yang diciptakan masing-masing, akan tetapi Fatur tetap fokus berkendara dengan gadis di belakangnya.
Terkadang hal-hal sederhana akan terasa lebih indah saat dilakukan bersama seseorang yang kamu cintai. Namun, mencintai pun bukan perihal saling memiliki saja karena sikap lebih mencerminkan perasaan dari pada kata-kata.
Cerpen Karangan: Dini Yulianti Wilanda Blog / Facebook: Dini Yulianti
Cerpen ini dimoderasi oleh Moderator N Cerpenmu pada 19 Desember 2021 dan dipublikasikan di situs Cerpenmu.com