“Orang gamon itu, bukan gamon sama orangnya. Tapi sama kenangannya”
Aku menatap lurus kata-kata itu. Kenangan apa, coba yang aku buat bersamanya sampai-sampai aku masih tak rela melepaskannya selama 7 bulan?? Bisa-bisa gamon setahun aku kalau begini terus.
Rasanya aku salah, mau diperbaiki tapi itu masa lalu. Jaman sekarang, teknologi untuk kembali ke masa lalu saja tidak ada, alias memang tak bisa diciptakan. Tetapi, jika bisa, akan kupastikan aku membuat butterfly effect, tsk.
Hari-hari kulewati sambil bersedih selama 6 bulan. Diperburuk dengan kami, yang akhirnya sekelas lagi tahun ini. “gimana ya, aku juga sih yang minta semoga bisa sekelas lagi. Tapi gatau kalo akhirnya malah makin bikin patah hati” batinku.
Kebetulan, teman satu circleku, atau satu peers group-ku, pernah menyukai orang yang sama denganku. Dia yang duluan menyukai gebetanku, tapi saat aku tahu gebetanku menyukaiku, dan aku tahu betul perasaanku kepadanya, akhirnya aku ‘gas aja’. Selagi ada celah, why not? Haha.
Tapi bukan itu yang ingin aku ceritakan tentang teman satu circleku. Aku tahu, ia suka “mengurusi” orang lain. Tapi.. sampai dimana dia mengatakan bahwa mantan gebetanku menyukai orang lain, dan dia mengatakannya di grup, disitu pikiranku langsung kacau balau.
Malam itu, aku sedang mengerjakan tugas. Tetiba, grup tersebut mengeluarkan 3 pesan yang belum aku baca. Saat aku membukanya, aku.. terkejut. Rasa pusing karena tugas, patah hati karena ia menyukai orang lain, sedih, semua campur aduk. Tanganku lemas, aku tak bisa memegang pulpen lagi rasanya. Aku menyetel sebuah lagu agar aku bisa tenang dan tak menangis.. aku rasa itu berhasil, walaupun sebenarnya aku mengeluarkan 3 tetes air mata, tak apa kan?
Aku, heran dengan teman satu circleku ini. Apa mungkin dia tak menghargaiku? — Karena sejak aku berhenti berhubungan dengan gebetanku, topik itu sudah menjadi hal yang sensitif bagiku. Aku masih ingat setiap malam sebelum ujian aku menangisi orang yang takkan pernah menangis untukku.. —
Aku tak tahu apa tujuannya dia memberitahu disitu, tapi.. aku merasa tidak dihargai ketika orang-orang dalam grup tahu, dan hanya aku seorang yang tak tahu. Memangnya apa susahnya buat grup lagi, hah? Menyebalkan.
Semakin kesini, aku merasa kelas 9 ku makin seperti neraka. Dalam lubuk hatiku yang paling dalam, aku tak mau sekolah lagi dan ingin pindah saja. Tapi aku tahu betul, jika aku pindah tanggung juga. Ya ‘ga sih??
Ah.. aku pusing.. aku pusing memikirkan hal yang tak penting dipikirkan. Aku pusing memikirkan dia menyukai siapa, temanku yang suka ngobrolin tentang “dia”. Suka mengungkit masa lalu yang tiga per empatnya sudah aku lupakan.. atau jangan-jangan temanku ini masih menyukai mantan gebetanku?? Nobody knows.
Terimakasih sudah mau membaca cerpen ini, lumayan capek ngetiknya haha. Barang kali mau temenan? Cari aja di instar: @hise.Exe Atau ke telegram: @hiseuu. Sapa aja gapapa kok, aku ramah kok orangnya wkwkwk.
11:32 AM Bandung, Aug 21st, Hiseda.
Cerpen Karangan: Hiseda alo halo haii, semuaa. nama aku Hise penyuka matcha dan eskrim. dikenal dengan mottonya yakni “halah cingta cingtaan, taek bat. putus mampus loe” ini adalah murid termuda dikelasnya. aku perempuan, dan sangat menyukai novel-novel berbau misteri dan horror. kini aku sedang mau melewati setahun terakhir disekolahku, tolong doakan aku lulus yaa!! Thank You So Much