“Terus mau lu apa?” teriak vegas dikeramaian ruang osis milik sekolahnya. “gue gass… gueee dilecehin sama Niho.” Ujar Ojie. “terus kenapa lu ga minta tolong? Kenapa lu ga teriak Ojiee!!!” suasana makin menengang dengan pengakuan Ojie. Dan raut wajah Letta dan Arcel mengkawatirkan dengan pengakuan Ojie. Ojie terdiam dan menahan air matanya untuk keluar. “gue selalu pengen teriak minta tolong gas. Gue selalu pengen, tapi gue terlalu banyak khawair gas, apakah setelah gue minta tolong orang itu akan bener bener tolongin gue? Gue selalu takut gass,” tangan Ojie meremas baju Vegas dengan mulut bergetar.
Vegas membuang nafas dengan kasar. “terus lu mau gue ngapain?! Kalau lu hamil, lu pengen gue tanggung jawab hah?!” mendengar perkataan Vegas, Arcel langsung menampar wajah Vegas dengan kasar. “gila lu. GILA!” ujar Arcel. “Ojie pacar lu, lu harusnya ngerti dong dan jangan memojokkan Ojie. Lu harus tau, korban yang dilecehin justru susah buat cerita pengalaman yang melukai hatinya. Ojie udah berusaha keras buat cerita ini semua ke kita.” Ujar Letta sambil meleraikan Arcel dan Vegas.
Arcel berjalan menghampiri Ojie dan memeluknya dengan hangat sambil menggatakan “semua akan baik baik ajaa Ojie.” Vegas terdiam. Dia hanya melihat pacarnya melemah di pelukan sahabatnya, Arcel. Lalu dia meninggalkan ruangan itu tanpa menggatakan satu dua kata.
Kenalin gue Ojie Exyelinne biasa dipanggil Ojie. gue suka baca buku dan gue tidak suka belajar. Terkadang di kelas gue cuma absen aja dan kalau ngantuk ya tidur deh hehe. Oh iya, gue juga punya teman loh namanya Arletta dan Arcelinne. Mereka ada sahabat terdekat gue di masa SMA wkwkwk. Dan gue punya pacar namanya Ravegas Prawojo, namanya aneh tapi aslinya cakep banget. Dia anak OSIS, pernah mencalonkan diri sebagai calon ketua osis tapi tidak jadi karena males hahaha. Aneh kan, gue juga punya teman lain Niho dan Homi. Niho tidak punya pacar tapi buaya. Dan Homi punya pacar namanya Hori lucu kan pasangan mereka Homi dan Hori. Kisah selanjutnya bukan kisah remaja pada umumnya, dan gue tidak pengen kalian merasakanya juga. Jadi kalau kalian tidak mau baca, silahkan lewatkan cerita ini.
Tanggal 2 Februari 2020 Gue ada janjian sama Hori buat ke gramedia beli buku komik tentang BL. Kita berdua adalah seorang Yaoi. Meskipun begitu kita bukan anak mes*m kok hanya sebuah hobby saja. Setelah pulang dari gramedia karena gue dan Hori berlawanan arah jalan pulangnya. Jadi gue pulang sendiri deh. Saat gue pulang, gue merasa ada yang mengikuti gue. Tapi karena gue berpikir positif, gue lanjutin aja jalannya. Tapi makin lama, orang itu tidak menghilang juga. Akhirnya gue lari secepat mungkin, dan untungnya gue sampai ke rumah dengan keadaan selamat. Bahkan gue ga melihat orang yang ikutin gue lagi. Jadi gue langsung masuk rumah dan mandi.
Tanggal 3 februari 2020 Entah kenapa meskipun kemarin gue merasa diikutin dari gramedia sampai ke rumah. Gue masih tetap beranikan diri untuk pulang sendirian dengan jalan kaki. Tidak mencurigakan selama gue berjalan. Tidak ada sedikitpun, tapi sampai di belokan gue melihat ada seorang remaja memakai hoodie hitam dengan tundung menutupi wajahnya. Gue terdiam dan menahan napas, gue merasa takut saat itu. Tapi tidak terjadi apa apa, dia langsung melewati gue aja tanpa menggatakan sekata 2 kata bahkan dia ga melirik ke gue sama sekali. Jadi gue merasa aman dan lega saat itu. Akhirnya gue pulang dengan tenang dan selamat.
Tanggal 11 februari 2022 Hari terus berjalan seperti biasa tanpa ada yang mencurigakan. Gue selalu pulang dengan jalan kaki meski vegas mau mengantarkan gue pulang setelah gue cerita ada kejadian aneh setiap gue jalan pulang sendiri. Tapi gue tetap kekeuh untuk berjalan kaki. Karena gue suka jalan kaki daripada pulang naik motor, gue ga suka angin yang lewat ke wajah gue. Tapi hari ini gue merasa tidak aman. Ada yang mengikuti gue tapi bukan satu orang lebih dari satu orang. Karena gue bener bener takut, gue mengeluarkan kaca dan pelan pelan mengarahkan ke belakang gue. Nihil, tidak ada siapa siapa di belakang gue.
Tiba tiba ada suara motor dengan cepat dan kencang melewati gue. Gue jatuh dan teriak karena gue bener bener takut saat itu. Gue sulit mengatur napas gue saat itu, gue bener bener sesak dan jantung gue berdebar kencang. Gue bener bener nangis, dan saat itu gue tidak tahu harus ngapain, gue masih duduk di tanah itu. Hingga ada seseorang yang menolong gue dan mengantarkan gue pulang dengan selamat. Orangtua gue khawatir berat saat itu, dimana gue pulang dengan kondisi tidak baik baik saja.
Tanggal 15 februari 2022 Setelah kejadian kemarin gue bener bener trauma banget. Jadi 12 februari gue izin tidak ke sekolah, karena masih dalam fase shock dan gemetaran. Sahabat dan pacar gue khawatir sama gue jadi setelah pulang sekolah mereka berkunjung. Bersama Niho, Homi dan Hori. Tidak ada yang perlu dibicarakan lagi tentang hari itu.
Hari ini gue ke sekolah seperti biasa. Bedanya, yang biasanya gue pulang jalan kaki sekarang gue selalu pulang bareng pacar gue, Vegas. Sejujurnya tidak ada yang perlu di bicarakan lagi. Tapi Vegas bertanya apakah orang yang menguntit gue, gue tau ciri cirinya dan apakah gue menggenalinya. Dan gue jawab tidak, sama sekali tidak karena orang yang selalu menguntit gue selalu memakai pakaian gelap dan wajahnya selalu tertutup. Ga ada pembicara lebih lanjut. Kita hanya membicarakan apa yang biasa seorang pasangan berpacaran. Kalian tidak tahu apa yang dibicarakan pasangan? Kalau gitu setelah baca ini tolong cari jodoh ya biar tahu.
Tanggal 16 februari 2022 Hari seperti biasa dan gue hari ini pulang bareng Arcel dan Letta. Banyak yang kita bicarakan dari gibah anak kucing sebelah, guru guru di sekolah, sampai doi mereka masing masing. Sejak gue sama sahabat gue berjalan ke rumah gue, karena mereka juga mau main di rumah gue. Gue merasa di titik sudut kanan gue ada orang yang lagi tunggu seseorang sambil hisap rok*k. Awalnya gue pikir dia bener bener lagi menunggu seseorang. Tapi karena gue merasa postur tubuhnya sama seperti orang yang selama ini menguntit gue. Gue jadi merasa curiga dan khawatir. Letta yang lihat raut wajah gue yang tegang, akhirnya dia juga melihat apa yang gue lihat sampai gue begitu tegang. Letta terdiam, dia memengang tangan gue seolah olah berkata, ‘gapapa ada gue disini. lu bakal baik baik aja kok?’, gue tersenyum kecil melihat perlakukan Letta ke gue. Semua berjalan baik baik saja sampai gue dan sahabat gue masuk ke dalam rumah.
Tanggal 1 maret 2022 Gue pulang sendiri lagi. Gue lagi berantem sama Vegas, jadinya gue ga mau dianterin sama Vegas. Meski Vegas memaksa gue buat pulang bareng. Gue tetap kekeuh untuk pulang sendiri.
Sepanjang perjalanan gue memang merasa tidak baik baik saja, kaki gue bergetar. Gue mematung saat orang itu berdiri didepan gue. Gue berjalan mundur tapi percuma gue dikelilingi orang yang tidak gue kenal, jumlahnya ada 5 orang. Gue bener bener takut, gue pengen minta tolong tapi gue di dalam jalan jarang ada orang yang mau lewatin. Salah satu dari mereka menarik gue ke rumah kosong sambil menutup mulut gue. Gue berusaha kabur tapi mereka sangat kuat. karena gue ga bisa diam, mereka memukul kepala gue sampai pingsan.
Gue bangun dalam kondisi tangan gue diikat, dan gue terkejut didepan gue ada Niho yang sedang bercanda sama beberapa orang yang gak gue kenal. Gue melihat sekeliling tidak ada yang mencurigakan. Niho menatap gue sambil memainkan pisau di tangannya “lo lihat apaan di sana?” tanya Niho. Gue pengen jawab tapi mulut gue di lakban. “ah… gue lupa. Lu mau gue lepasin ini?” gue mengangguk. Gue merasa lega ketika lakban itu dilepasin “Niho… tangan gue?” gue menyondorkan tangan gue buat dilepasin talinya memakai pisau yang Niho pegang. Niho tertawa sinis “gue lepasin lakban itu dari mulut lu, bukan berarti gue lepasin lu dari sini.” Gue terlihat bingung, apa maksudnya semua ini. Jelas jelas dia ada di sini buat nolongin gue kan. “terus lu ngapain disini, kalau lu ga nolongin gue. Udah ah jangan bercanda gue takut di sini.” Pinta Ojie.
“kenapa cewek cantik kayak lu bisa pacaran sama Vegas?” tanya Niho sambil menyentuh badan gue. Gue merinding, dan tegang saat itu. Apa yang dilakukan Niho. Apa yang harus gue lakuin ketika dia menyentuh badan gue. Seketika seluruh badan gue kaku dan gue ga bisa teriak sedikit pun disana.
Cerpen Karangan: Jeje hallo perkenalan aku jeje. ini pertama kalinya aku menulis cerpen. jika ini di publsih ini akan menjadi karya aku yang pertama. oke sekian terima kasih