Tanggal 3 maret 2022 Gue ga becus jaga diri sebagai seorang perempuan.
Tanggal 4 Maret 2022 Gue harus ngapain? Gue ga mau kelar dari kamar setelah kejadian itu. Meski orangtua gue memaksa untuk keluar, dan sahabat gue selalu datang karena khawatir sama gue. Gue tetap kekeuh tidak keluar kamar. Gue lagi ga mau ketemu siapa siapa. Gue ga mau keluar kamar. Tapi mau sampai kapan gue kek gini. Mau sampai kapan.
Tanggal 6 Maret 2022 Tidak ada tanda kemajuan dari gue. Pada akhirnya Vegas mendobrak pintu kamar gue disaat gue mencoba bunuh diri di kamar. Vegas terkejut dengan apa yang gue lakuin, dia langsung memeluk gue tanpa alasan apapun itu. Tapi karena rasa trauma gue masih ada, gue mendorong Vegas dengan kasar dengan tangan gememataran. Vegas bingung dan khawatir sama gue. Raut wajahnya seperti menggatakan apa yang terjadi sama gue, gue berjalan mundur menjauhi Vegas tapi Vegas tetap maju dan berusaha menyentuh tangan gue. Gue menangis, dan Vegas hanya melihat saja ketika gue menangis. Arcel dan Letta terkejut apa yang terjadi didepan matanya. Dan mereka langsung menghampiri gue yang menunduk menangis kencang, Vegas mengelengkan kepalanya dia tidak tahu apa yang terjadi.
Setelah semua tenang, gue memang berusaha menceritakan semua dengan tangan gemetaran. Vegas memang tidak memojokkan gue, tapi Vegas ga bisa mengerti maksud gue. Niho ketua OSIS di sekolah gue, dia anak teladan dia sangat pintar. Gue tau itu. Tapi prestasi seseorang tidak menjamin moralnya kan. Gue ga tau apa yang harus gue lakukan.
Tanggal 10 Maret 2020 Gue masuk sekolah seperti biasa. Banyak orang yang melihat gue dengan tatapan jijik. Gue tidak tahu apa yang terjadi selama gue bolos sekolah. Letta menggatakan saat Vegas yang terjadi. Dan keributan itu membuat satu sekolah mengetahuinya. Kalau gue tau apa yang terjadi, gue gak akan masuk ke sekolah dengan kondisi seperti ini. Gue gak mau terlihat seperti pelaku atau pun korban. Gue bener bener mau hidup seperti biasa.
Setelah itu, gue dan Letta dan Arcel dipanggil ke Ruang BK. Disana gue bener bener diinterogasi, gue gak nyaman karena mereka seolah menggatakan kalau gue adalah pelaku karena menunduh Niho. Disamping itu Niho bener bener santai dia seperti tidak melakukan kesalahan besar. Gue takut, apa yang harus gue ngomong saat itu. Gue bener bener terdiam terpaku saat itu. Pada akhirnya guru guru di sekolah mencap bahwa Niho tidak bersalah.
Tanggal 11 Maret 2020 Apa yang harus gue katakan? Setelah kejadian kemarin tidak ada satupun yang percaya. Semua menggatakan bahwa gue seorang pembohong dan mencari perhatian. Letta, Arcel, Homi dan Hori selalu nemanin gue dan selalu berusaha membuat gue bangkit kembali. Tapi nihil. Gue gak bisa menerima situasi seperti ini.
Tanggal 12 Maret 2020 Kondisi semakin memburuk cewek cewek yang menyukai Niho membully gue, dengan alasan gue mencari perhatian karena menunduh Niho. Dan mereka juga menggatakan gue adalah teman dekatnya Niho dan gue berani sekali busuk di belakang Niho. Memburuk suasana semakin memburuk dan gue ga bisa tahan dengan kondisi seperti ini. Gue bener bener pengen menghilang secepat mungkin. Tapi gue ingat perkataan Vegas “jangan sampai dunai mengambil semua kebahagiaan lu, Ojie. Jangan sampai” tapi kenyataannya gue gak pernah bahagia sampai detik ini oun gue belum mendapatkan keadilan, gue harus apa? Gue ga bisa apa apa sekarang.
Tanggal 16 Maret 2020 Gue memberanikan diri memberitahu Vegas, Letta, Arcel, Homi, Hori dan orang tua gue di rumah gue. Gue bener bener gak mau lagi kehilangan semuanya. Gue menceritakan semuanya. Orangtua gue kaget, mama gue menangis pas mendengar cerita gue dan langsung memeluk gue. Gue juga menangis saat itu. Papa gue langsung menghubungi pihak polisi dan ingin langsung memcari bukti bukti di tempat dimana gue diculik sama Niho.
Tanggal 19 Maret 2020 Situasi semakin menengang, pihak keluarga Niho dan keluarga gue sama sama bertemu di kantor polisi. Dan katanya polisi menemukan bukti bukti bahwa Niho bener bener melecehkan gue saat itu. Gue lega, tapi sekaligus. Gue takut apa yang terjadi selanjutnya. Tapi, Vegas menenangkan gue saat itu. Vegas memang pengen menemani gue ke kantor polisi. Dia terlihat tidak baik baik saja. Dia marah tapi juga terlihat sedih saat bersamaan.
Beres, setelah banyak perdebatan saat itu. Gue gak begitu banyak mendengarkan, pihak keluarga Niho bener bener marah sekaligus kecewa tidak mungkin anaknya melakukan hal hal seperti itu. Dan menyalahkan gue yang selalu jalan sendirian malam malam atau mungkin juga gue selalu memakai baju terbuka membuat Niho tidak manahan nafsunya. Tapi orangtua gue tidak setuju, ini bukan masalah di gue yang selalu jalan sendirian di jalan sepi maupun bajunya, tapi ini juga salah Niho yang tidak bisa menjaga kewarasannya. Seharusnya orangtuanya yang bertanggung jawab atas kemoralan anaknya.
Tidak ada yang perlu kukatakan, Niho ditahan pihak kepolisian dan gue berserta keluarga gue boleh pulang ke rumah. Sisanya biar pihak kepolisian yang menyelesaikannya. Aku tidak tau apakah aku bener bener sudah bebas? Apa aku boleh bahagia, tidak. Dengan ketangkapannya Niho itu tidak membuat gue baik baik saja.
Tanggal 1 April 2020 Setelah kejadian Niho yang menyebar di seluruh sekolah bahkan hingga saat ini banyak yang masih membicarakannya tentang Niho. Bahkan anak anak yang dulu yang membicarakan gue karena gue cari perhatian atau apapun itu. Sekarang mereke membela gue.
Gue tau pasti banyak yang mengalami hal seperti ini, tapi tidak ada salahnya kita sebagai perempuan mengambil hak hak yang harus dipertahankan seperti tidak ada yang menyentuh tubuh kita tanpa seizinnya, tidak ada yang bisa menilai pakaian kita yang terlalu terbuka atau semacam itu. Kita tidak bisa memojokkan perempuan dengan aspek apapun itu. Laki laki harus belajar etikanya juga, jaga mata, jaga pikiran. Jika seorang laki laki saja tidak bisa menjaga pikiran, perbuatannya. Maka perempuan yang memakai pakaian tertutup juga tidak merasa aman.
Dan bagi perempuan yang pernah mengalami hal seperti itu. Kita harus berani speak up tentang hal ini. Tidak peduli apa yang terjadi, kita harus mendapatkan keadilan sebagai perempuan. Tidak ada yang berani menyentuh perempuan dan menggatakan hal hal konyol kepada kita. Kita bisa melakukan apapun yang kita mau. Kita harus bisa, Gue juga harus berani menghadapi semuanya, gue harus damai. Bagaimana? Gue hebat kan bisa melewati semua ini dari awal gue yang pengen bunuh diri akhirnya gue bisa melewati semua ini. Gue pantas kok jadi seorang perempuan, dan gue masih pantas bahagia. Gue bahagia sekarang.
TAMAT
Cerpen Karangan: Jeje hallo perkenalan aku jeje. ini pertama kalinya aku menulis cerpen. jika ini di publsih ini akan menjadi karya aku yang pertama. oke sekian terima kasih