Pada kelas 8 SMP aku melihat siswa yang tampan, tinggi dan gagah dan aku menyukainya secara tiba-tiba, bisa dibilang cinta pandangan pertama. Aku memberitahu bestie saya tentang aku menyukai teman sekelas, lalu bestie saya setuju tentang aku akan mengcrushi teman sekelas. Besoknya aku memberanikan diri untuk mengechat dia.
“Sv Sherly teman sekelasmu,” ucapku. “Iya, save back,” ucap dia sangat singkat.
Lalu aku mencari topik agar bisa berkomunikasi terus sama dia. Besoknya saat di kelas aku selalu mencuri-curi pandang ke dia.
Pada semester 2 aku sekelompok sama dia, hatiku merasa sangat senang. Aku pun mendapatkan topik agar bisa berkomunikasi setiap hari.
“Eh, tugas kelompok BK kita gimana nihh…?” ucapku. “Oh iya gimana ya, coba tanya teman sekelompok kita mungkin ada yang tau,” ucap dia bertanya ke aku. “Oh ya bentar ya,” ucapku. “Nanti kalo sudah kirim ke aku ya,” pintanya. “Ituloh udah ada di grup tinggal kamu tulis aja,” ucapku. “Nggak, kerjain dulu nanti kamu kirim ke aku,” ucapnya. “Oh iyaaa,” ucapku.
Tugas kelompok sudah selesai lalu aku bertanya-tanya tentang PR besok karena biar bisa dekat dengan dia dan berkomunikasi setiap hari.
Selang beberapa bulan aku dekat dengannya dan sudah berani berkomunikasi secara random. Dan sudah berani mengikuti akun sosmednya, saling folback akun IG,TIKTOK. Aku pun mengira jika dia juga menyukaiku. Tetapi seakan akan dia memberikan harapan kepadaku, ternyata dia menyukai temanku bukan aku.
Sikap dia lama-kelamaan pun mulai berubah kepadaku menjadi sangat dingin dan tidak berkomunikasi sama sekali kepadaku. Aku pun memberanikan diri untuk mengchat dia terlebih dahulu.
“Eh kamu kenapa akhir-akhir ini kok sikap kamu berubah dan jarang chat aku lagi…?” ucapku. “Gpp,” ucapnya. “Beneran nggak ada apa-apa nihh?” ucapku. “Iya bener gak apa-apa,” ucap dia. “Oh ya udah maaf menganggu waktumu,” ucapku. “Iyaa,” ucapnya.
Beberapa hari setelah aku menanyakan hal itu kepadanya aku pun mengetahui alasan kenapa sikap dia berubah kepadaku, karena dia sudah mengetahui kalau aku menyukainya makanya dia menghindar dariku dan tidak pernah berkomunikasi kepadaku.
Setelah beberapa bulan aku mengetahui jika dia dekat dengan teman sekelasku. Aku mengetahui akan hal itu dari teman laki-lakiku yang dekat dengannya bukan dari bestieku sendiri yang sudah tau akan hal itu, tetapi dia malah memilih untuk tidak memberi tahuku akan hal itu.
Lalu lama-kelamaan teman laki-lakiku berani bercerita kepadaku akan suatu hal, yaitu kalau dia juga ternyata menyukai pacar crushku, tetapi dia baru cerita kepadaku akan hal tersebut. Akupun terkejut.
Pada bulan keenam hubungan privat crushku sudah mulai kebongkar, satu persatu temanku mulai mengetahuinya. Teman-temanku pun tidak suka akan hubungan tersebut, karena pacar crushku sudah tau bahwa aku menyukai pacarnya, tetapi dia malah menjalin hubungan bersama crushku.
Aku lupa besok akan ada acara pementasan tari di sekolah dan di sisi lain aku juga kepikiran akan hal yang disampaikan oleh temanku tentang hubungan privat crushku kemarin malam, aku pun mempunyai firasat akan hal itu dan benar sekali besoknya langsung tidak mood dan pentas tariku berantakan. Aku merasa tidak enak karena sudah mengecewakan teman-temanku padahal mereka semua sudah berusaha semaksimal mungkin tetapi dengan satu kesalahanku semuanya berantakan. Lalu mereka menanyakan akan hal yang membuat pentas tersebut berantakan.
“Kamu kenapa Sher kok saat pementasan terlihat tidak bersemangat dan lupa akan gerakan??” tanya mereka. “Maaf ya gara-gara aku semuanya berantakan dan tidak sesuai rencana dari awal,” jawabku. “Iya, tidak apa-apa, sudah jangan terlalu dipikirkan masih banyak cowo di luar sana yang jauh lebih baik dari crushmu,” jawab mereka. Aku hanya tersenyum saat mereka berbicara akan hal tersebut, dan langsung kembali ke kelas.
Selang beberapa hari aku sudah bisa melupakannya, dan juga saat bertemu dia juga biasa saja, mulai bosan jika ada yang menyebut namanya.
Pada bulan ke delapan mereka sudah mulai mempublik hubungan tersebut dari saling memposting di story wa dan memasang foto profil couple.
Makanya jangan terlalu berharap kepada cowok yang tak pasti.
Cerpen Karangan: Sherly Natasya Blog / Facebook: shrly.ntsya SMPN 1 PURI