Tahukah kamu apa yang paling utama di negeri ini? Ya, hukum. Hal paling utama dan mendasar segalanya dilandaskan dengan Keadilan, dongeng yang indah namun itu semua hanya fiksi belaka apanya yang keadilan? Pikirku apakah adil memperlakukan dia begini?.
Aku telah lama terluka karena lingkungan sosialku di sekolah aku dianggap aneh dan ditindas serta dianggap sebagai sampah buangan. Aku tak peduli soal itu, aku punya teman teman yang menyayangiku (itu lah yang kupikirkan) aku juga punya kekasih yang manis dan baik hati di sisiku. Ah, bahagianya itulah yang kalian pikirkan bukan? Kenyataannya, setelah aku memiliki kekasih aku masih dekat dan berteman akrab dengan teman temanku namun mereka menjauhiku. Aku tidak mengerti apa yang salah? Kami berlaku sewajarnya kok.
Pagi itu, Aku dan Dia duduk di bangku depan kelas sambil membincangkan ujian dan proyek kelompok namun yang dipandang orang adalah lain “Menjijikan berhentilah bermesraan” seperti itulah kalimat yang mereka lontarkan pada kami. Tapi Kenapa hanya kami? Apa kami salah? Bahkan orang lain yang bermesraan dengan terang terangan saja kalian biasa saja, pandangan umum ini membuat aku frustasi. Aku kehilangan kepercayaanku terhadap orang disekitarku bahkan mama dan papa, menerima laporan dari guru Bahwa kami sering menghabiskan waktu saat istirahat di bangku sambil tersenyum dan makan bersama dengan setumpuk buku novel apakah bagi kalian ini salah? Aku benci ini. Mungkin saja kami terlalu sering bersama jadinya orang lain menilai kami sedang bermesraan.
Aku berdoa untuk mendapatkan jawabannya namun tak satupun doaku terbalas, mungkin belum, pikirku lagi. Tuhan akan memberikan jalan, ia akan melindungi dan membuka Kenyataan bagi orang benar.
Aturan sekolah menyatakan dilarang bermesraan yah, aku tahu itu Tapi bukankah sudah jelas para guru melihat sendiri? Para kakak kelas yang sedang bermesraan di parkiran motor belakang? Mengapa kalian hanya diam?! Mengapa kami yang menanggung padahal kami tidak berbuat salah?! Dia tidak salah! Mengapa kalian menghukum dia?! Dia hanya menjaga dan memberikanku kasih sayang yang membuatku tumbuh kuat dan berusaha keras demi mencapai perguruan tinggi dan memiliki hidup yang bahagia dengannya. KENAPA?! KALIAN MENEGAKAN ATURAN DAN PANDANGAN UMUM NAMUN TIDAK MENEGAKAN KEADILAN.
AKU, Cukup muak dengan ini. Aku tidak punya siapa siapa lagi untuk dijadikan sandaran dan teman berbagi cerita hanya kau yang ada di sisiku saat itu meskipun dunia menganggapmu seperti seekor singa yang merawat anak ayam tetapi kau tetap teguh dan tersenyum, Mengapa? Pikirku saat itu. Mengapa kau masih tersenyum? Jikalau itu untuk aku maka berhentilah! Lihatlah kenyataannya dunia membenci kita bersama karena pandangan mereka yang tidak terbuka, itulah pikiran naifku saat itu namun siapa yang tahu kedepannya? Aku bukan peramal bukan? Lebih baik menatap langit dan menunggu lanjutannya bukan? Menunggu hingga novel terakhir ini selesai kubaca.
Cerpen Karangan: Violyn Verren Instagram @violyn_cheshire.qwq Facebook Violynverren Saya asal kota Tegal, Jawa Tengah Indonesia. Hobi menulis puisi, cerpen, membuat komik, gambar, cerita dll. Sekarang sedang hobi menulis dari pengalaman sehari hari dan kehidupan masyarakat di sekitarku. Saya pamit,