Hari itu adalah hari yang tak terduga bagiku, aku berangkat ke sekolah menaiki motor bersama kakakku, udara pagi yang sejuk membuatku merasakan semangat pagi di jalanan. Menaiki anak tangga satu demi satu, sampai di kelas aku adalah orang pertama, Suasana sepi menyelimuti sekitar kelas. Saat itulah aku duduk memandang jendela dan bersandar pada dinding, Sebelum aku bisa berpikir Sosok itu datang dari belakangku, wajahnya putih ia tinggi seperti tiang bendera dengan mata bulat berwarna hitam dan rambut lembut seperti bulu domba hitam, senyum terpasang di wajahmu yang mempesona itu.
Kupalingkan mukaku karena tiba tiba musim semi merona di wajahku begitu melihatmu, Aku bertanya tanya mengapa kamu bisa terus tersenyum ramah seperti itu? Ketika orang lain menindas kamu tertawa menganggapnya lucu, ketika orang lain mencibir kamu bisa menjawab lantang dan ketika guru mengomeli kamu tersenyum seolah tidak takut ketika dimarahi. Makhluk apa kamu? Kamu bukan makhluk sepertiku? Mengapa kamu begitu bersinar terang? Apa rahasiamu?
Kau membawa terang dan bahagia bagi hatiku yang murung ini. Semakin mengenalmu aku mengerti mengapa kau terus tersenyum, Aku ingin melupakan masa laluku itulah yang kau akan katakan bukan? Mengapa kamu selalu tersenyum karena kalau kau menangis orang dewasa akan memukulmu, kalau kau bersedih mereka akan menganggap kamu anak cengeng Kau sudah menderita, sendirian dan kesepian, Itu cukup. Sudah cukup, aku tidak ingin kau merasakan pedih itu lagi pedih yang sama sepertiku, Saat kau mengatakannya aku merasa kali ini bukan hanya Wajahku saja yang diselimuti musim semi yang hangat tapi hatiku juga aku benar benar bahagia, Maukah kamu meneruskan kebahagiaan kita bersama?
Semua orang harus mengerti, di balik senyum yang manis ada kesedihan yang tidak nampak begitu pula usaha, dibalik kesuksesan ada pengorbanan dan perjuangan yang tidak akan terlihat oleh orang lain. Orang yang menilaimu dari hasil adalah orang yang buruk, tetapi orang yang menilaimu dari proses yang kamu lalui ia adalah seorang sahabat.
Cerpen Karangan: Violyn verren Instagram @violyn_cheshire.qwq Facebook: Violynverren