“Nara cepat bangun kamu gak sekolah kah?” Kata mamaku.
Hai kenalin aku Nara ardana seorang anak tunggal kaya raya. Iya, kaya raya kedua orangtuaku seorang pengusaha. Ayahku ardana seorang pengusaha dan mamaku Armira seorang pengusaha butik dan aku adalah anak mereka Nara ardana.
Setelah mendengar suara mamaku aku langsung beranjak dari tempat tidur ke kamar mandi untuk segera bersiap ke sekolah. Setelah selesai bersiap aku membersihkan tempat tidurku dan turun kebawah untuk menemui kedua orangtuaku.
“Pagi ma yah” kataku. “Pagi sayang” jawab kedua orang yang sangat kusayangi. “Sini sarapan dulu sebelum berangkat” kata ayahku. “Sebenarnya ingin aku sarapan bersama mama dan ayah tapi aku ada jadwal piket jadi aku harus berangkat pagi” kataku. “Nih mama tadi buatin bekal” kata mamaku. “Makasih ma” kataku. “Ya udah kalo gitu aku berangkat dulu ya ma yah” kataku sambil mencium kedua tangan orangtuaku.
Aku berangkat menggunakan sepeda motor besarku. Ya, aku memang anak yang tomboy. Setelah aku menyuruh pak satpam membukakan gerbang aku pun mulai mengendarai sepeda motor besarku.
Aku pun memarkirkan sepeda motorku di parkiran sekolah. Aku melepas helmku dan menaruhnya di stang sepeda motor. Aku langsung menuju tempat yang biasanya aku dan teman temanku berkumpul. Sepanjang perjalanan menuju tempat berkumpulnya aku dan teman temanku banyak yang melihatku. Ya, aku memang populer di sekolah aku adalah seorang yang baik, cantik, pintar, rajin, tomboy, cuek dan dingin.
“Hai zah tang” kataku. “Halo” ucap serentak sahabatku. “Oh ya nar ada murid baru tau katanya sih pindahan sekolah sebelah” kata sahabatku azizah. “Oh” responku. “Oh doang?” Kata sahabatku satunya lintang. “Udah biasalah kayak gitu” kata azizah. “Ya emang gua harus apa menggelar karpet merah gitu?” Kataku cuek sambil bermain hp ku. “Ya udah deh” kata lintang.
Oh ya aku punya 2 sahabat dia adalah Azizah lestari dan Lintang wardani. Mereka sahabatku sejak SD dan untungnya kita bertiga selalu bersama. SMP aku memang beda sekolah dengan lintang tetapi aku satu sekolah dan beda kelas dengan azizah. Waktu SMA juga gitu beda sekolah dengan lintang dan sama sekolah dan sekelas bersama azizah. Untungnya pas kuliah tempat kuliah aku, Azizah dan Lintang sama.
“gua ke kelas dulu ya jadwal piket gua pagi soalnya” kataku. “Iya hati-hati ya” kata kedua sahabatku. “Iya” jawabku. Aku pun pergi ke kelas meninggalkan kedua sahabatku.
“Kringggg… kringggg…” Bel masuk berbunyi aku sudah selesai membersihkan kelas. Aku pun duduk di tempat dudukku. Tempat dudukku ada di belakang dan dekat dengan jendela. Meskipun aku populer di sekolah tapi aku orangnya introvert.
“Pagi anak anak” kata dosenku “Pagi bu” kata semua murid. “Di kelas kita kedatangan murid baru” kata dosenku “Silahkan masuk”.
“Hai semua kenalin gua Nevan putra artiro, kalian bisa panggil gua Nevan” kata murid baru itu. “Baik nevan silahkan kamu duduk di sebelah nara ya!” Kata guruku. “Baik bu” kata murid baru itu. Dia duduk disampingku aku tak terlalu mempedulikannya aku hanya fokus ke depan.
Nevan, dia orang yang duduk disampingku dan dia juga orang yang nanti selalu bersamaku. Orangnya tinggi, rambutnya agak berantakan, ganteng, baik, suka musik, dingin dan banyak lah yang gak bisa gua deskripsikan tentang Nevan.
“Kringggg…. kringgggg” Gak kerasa jam pelajaran udah selesai dan waktunya untuk jam istirahat. gua membersihkan buku dan alat sekolah gua. Ketika gua mau pergi anak baru itu ngomong sama gua.
“Kenalin gua Nevan. Nama lu nara ya?” Tanyanya. “Iya” jawabku. “Dingin banget” katanya lirih yang masih bisa kudengar. “Apa lu bilang?” Kataku. “Gak gua gak bilang apa-apa” katanya. “Oh” kataku. Sebenarnya gua denger omongannya tapi gua gak terlalu merespon karna gua sudah biasa dengan kata kata itu.
Gua berjalan ke kantin. gua cari tempat duduk dan mengambil bekal yang mama gua bikin tadi. gua memakannya sambil bermain hp. Tiba-tiba ada seseorang yang duduk didepan gua. Refleks gua langsung melihat orang itu.
“Kok lu disini” kataku. “Emang gua gak boleh disini?” katanya cuek. “Ya lu kan bisa cari tempat duduk yang lain” kataku. “Ini kan bukan sekolah lu jadi terserah dong gua mau duduk dimana aja dan lu lihat sendiri noh udah pada penuh semua tempat duduknya makanya gua duduk disini” kata nevan. gua gak merespon itu dan langsung memakan bekal gua.
Setelah selesai memakan bekalku aku merapikan dan memasukkan bekalku ke dalam tas. Kulihat nevan masih ada di depanku dia sedang memainkan hpnya. Aku tak langsung beranjak pergi setelah memasukkan bekalku dalam tas aku bermain dengan hp ku. Aku melihat ada notif yang masuk lewat wa.
“Hi” “Maaf lu siapa ya?” Tanyaku kebingungan. “Masa lu gak tau sih” “Ya makanya gua tanya lu siapa kalo gua tau lu siapa gak bakal gua tanya lu siapa” tanyaku penuh penasaran dan cuek. “Ya udah kenalin gua Nevan putra artiro orang yang duduk sebangaku sama lu dan sekarang ada didepan lu” katanya gua natap nevan dan berkata “dapet dari mana nomor gua?” “Hem… dapet dari mana ya?” Katanya. “Ditanya malah nanya balik, cepetan jawab lu dapat nomor gua dari mana!” Kataku agak keras. “Ok ok calm jangan keras keras suaranya nanti semua orang ngelihat kesini” katanya. “Ya makanya jawab!” Tanyaku penasaran.
“Ok, jadi gua dapat nomor lu dari adrian” katanya. “Hah? Adrian” kataku. “Iya adrian” jawabnya.
“Adrian? Kayak pernah denger namanya tapi dimana ya?” Kataku sambil mencoba mengingat nama itu. “Ya elah adrian anak basket itu katanya dia temen lu” jawab nevan. “Ohhh adrian yang itu… ” kataku. “Iya” katanya singkat.
“Kok lu bisa kenal adrian kan lu murid baru apa sebelum ke kantin lu sempet ketemu adrian dan kenalan?” Tanyaku kebingungan dan penasaran. “Hadeh lu cantik tapi lu pelupa ya” katanya sambil menatapku. “Enak aja lu ngatain gua pelupa emang kok bisa lu kenal adrian kan lu murid baru” tanyaku tegas. “Lu inget gak waktu lu kerja kelompok di rumahnya adrian trus lu ketemu gua” katanya “Kerja kelompok? Di rumah adrian?” Kataku bingung. “Iya” kata nevan. “Oh kerja kelompok waktu itu tapi kok lu bisa tau gua kan kerja kelompoknya berempat ya dan yang kerja kelompok di rumah adrian kan yang sekolah disini” kataku. “Tuhkan beneran pelupa” kata nevan. “Tinggal jawab aja kok ribet sih” kataku cuek dan agak sebel. “Waktu lu izin ke kamar mandi trus lu salah buka pintu dan lu lihat gua gak pake baju nah itu gua” kata nevan.
Cerpen Karangan: Nadia Putri Aprillia Nama: Nadia putri aprillia. Kelas :7. Umur: 12 thn. Askot: jatim (pasuruan)