“Bentar Bentar gua inget inget dulu” kataku sambil berusaha mengingat. “Ya dah silahkan diingat dulu” kata nevan. “OH gua inget lu yang… gak pake baju itu” kataku yang awalnya keras jadi kecil dan mukaku yang agak memerah. “Haha lucu ya lu muka ny merah ceri gitu” katanya sambil ketawa kecil. “gak lucu tau habisnya kok bisa waktu itu lu gak pake baju untung aja lu pake celana” kata gua sambil nahan malu. “Waktu itu gua habis mandi lu gak lihat handuk yang ada di kasur sama rambut gua yang basah” katanya. “Ya mana sempet gua lihat lah orang gua udah kebelet banget ternyata salah pintu” kataku malu. “Wkwk bener kata adrian lu itu cuek tapi kalo lagi malu lucu ya mukanya langsung merah ceri itu awas nanti jadi kepiting rebus loh!” Katanya sambil menertawakanku. “gak lucu ya udahlah gak usah bahas itu lagi” kataku. “Sumpah gua malu banget gua gak tau muka gua dah semerah kepiting rebus atau belom tapi kenapa dia masih inget kejadian itu sihhh!” Kataku dalam hati.
“Iya deh, btw temenin gua keliling sekolah dong” katanya. “Kan lu temennya adrian minta tolong sama adrian kan bisa” kataku masih sebel dan malu. “Adrian gak masuk dia lagi sakit, gua kan kenalnya cuma lu doang jadi please ya temenin gua keliling sekolah” katanya dengan suara memelas. “Ya kan lu bisa kenalan sama yang lain terus minta temenin keliling sekolah” kataku yang masih sebel ke dia. “Yah ngambek deh, jangan ngambek dong kalo lu mau temenin gua keliling sekolah gua traktir deh lu hari ini” katanya sambil membujuk gua. “Iya deh gua temenin tapi janji ya lu traktir gua, traktir sampe malam ya!” Kataku. “Iya iya gua janji” katanya.
Akhirnya aku temanin nevan keliling sekolah. Sepanjang perjalanan keliling sekolah gua sambil ngejelasin dan gua lihat nevan memahaminya.
Setelah selesai menemani nevan keliling sekolah jam masuk sekolah berbunyi dan untungnya keliling sekolahnya udah selesai. “Yuk masuk” kata nevan sambil menarik tanganku menuju kelas. Aku hanya terdiam dan mengikuti nevan.
Sampeai di kelas kita berdua langsung menuju tempat duduk. gua langsung menaruh tas dan menyiapkan mata pelajaran yang akan dimulai dan untung gua gak usah ke loker dulu karna pelajaran masih sama kayak yang tadi.
Pelajaran pun berlangsung dengan tenang. “Ok anak anak ibu harap kalian sudah mengerti. Ibu akan membuat kelompok dan ibu yang menentukan kelompok itu oh ya tidak boleh pindah pindah kelompok ya!” Kata dosenku. “Baik bu” kata beberapa murid dan ada beberapa yang mengeluh.
“Maaf bu mau tanya kelompoknya berapa orang ya?” Kata salah satu murid. “2 orang ya” kata dosenku. “Ok ibu akan membagikan kelompoknya… ok kelompok pertama amanda dan agus ya!” Katanya “kelompok kedua nara dan nevan” katanya lagi. Aku yang mendengar namaku dan aku langsung menatap nevan.
“Van tanya in dong kerja kelompoknya ngerjain apa” tanyaku. “Iya nanti aja bu guru kan lagi ngebagiin kelompoknya” jawabnya lembut. “Iya” kataku cuek.
“Ok anak anak itu kelompok kalian ya!” kata dosenku. “Maaf bu saya mau tanya kerja kelompoknya mengerjakan apa ya dan dikumpulkan kapan” tanya nevan dengan sangat sopan. “Oh iya, kalian akan melakukan praktek jadi kalian akan meneliti makhluk hidup entah tumbuhan, hewan dan tugasnya dikumpulkan saat waktu pelajaran ibu ya!” Katanya menjelaskan. “Berarti dikumpulkan minggu depan dong bu?” Kata salah satu murid. “Iya minggu depan dan jika ada yang tidak mengumpulkan akan ibu suruh bersih bersih taman” kata guruny. “Baik bu” jawab semua murid.
“Ok ibu harap pelajaran kali ini kalian mengerti dan jangan lupa tugasnya oh ya divideo ya!” Katanya dan membersihkan peralatannya. “Baik bu” jawab semua murid. “Ok saya permisi” katanya. “Iya bu” jawab serentak semua murid. Aku pun membersihkan peralatan tulisku serta buku buku dan memasukkannya ke dalam tas.
“Kerkomnya dimana nar?” Tanya nevan. “Gak tau” jawabku singakat sambil memasukkan buku serta alat tulis. “Lah kok gitu sih, gimana kalo di rumah lu” tanyanya yang juga sedang memasukkan buku serta alat tulisnya. “Jangan di rumah gua deh, di rumah lu aja” kataku. “Lah kenapa?” “Ya gakpapa” kataku sambil menggendong tasku. “Ya udah deh minggu depan jam 9 ya!” Katanya. “Iya iya” kataku sambil berjalan keluar kelas.
Hari ini jam pelajaran hanya sebentar dan pulang jam 11. Aku langsung menuju parkiran, memakai helmku dan mengendarai motorku. Sebelum aku pulang aku selalu mampir ketoko tanaman dan toko buku dan untungnya kedua toko itu berdekatan. Di toko tanaman aku membeli pupuk tanaman dan saat di toko buku aku membeli 2 komik dan 2 novel. Setelah selesai membeli barang barang tersebut aku langsung menuju pulang.
Setelah sampe rumah aku memarkirkan sepeda motorku ke dalam garasi dan langsung masuk, aku memang belum melepas helmku aku sengaja melepasnya saat didalam.
“Assalamualaikum” kataku memasuki rumah. “Waalikumsalam” kata bi ana. Bi ana adalah ART yang berkerja di rumahku. “Bi aku naik ke atas dulu ya” kataku sopan. “Iya non” kata bi ana.
Aku langsung menaiki tangga dan masuk dalam kamar. Aku menaruh barang barang yang kubeli di meja belajarku setelah itu aku langsung melepas helmku dan meletakkannya di tempat biasanya. Setelah meletakkan barang barang tadi dan melepas helm aku langsung melepaskan tasku dan menaruh di bawah. Aku langsung melepaskan jaketku dan melemparnya ke atas kasur setelah itu ganti baju. Setelah ganti baju aku langsung memgantung jaketku dan mengambil 2 komik serta 2 novelku. Aku menaruh 2 novelku di tempat novelku yang lain ditaruh dan aku menaruh 1 komik dan satunya kubaca. Aku langsung menyender di kasurku dan membaca komik itu.
Terdengar suara ketukan pintu “non nara ada tamu dibawah dan katanya mau ketemu non” kata bi ana. “Iya bi sebentar lagi saya turun” “Iya non” bi ana menjawab. “Siapa sih yang datang” kataku. Aku menaruh komikku di kasur dan langsung turun kebawah menemui tamu tersebut.
Aku kaget melihat siapa yang datang ternyata Nevan. “Kok lu bisa tau rumah gua? Lu stalking gua ya” kataku sambil berjalan menuju sofa. “Dih siapa juga yang mau stalking lu gua tau rumah lu karna gua tanya sama adrian” jawabnya. “Oh gitu, terus kenapa lu kesini?” Tanyaku “Kan gua janji buat tarktir lu nih gua bawain seblak sama baso aci” katanya “lu tadi pulang duluan jadi gua beliin aja btw itu seblak sama baso acinya pedes loh” “Iya gakpapa gua suka pedes makasih udah nganterin” kataku. “Sama sama ya udah gua pulang dulu” “Bentar amat” “gua ada urusan” “Oh ya udah hati hati” “Iya” Aku pun mengantar nevan hingga depan rumah.
“Sekali lagi makasih seblak dan baso aci ny” “Sama sama nara” katanya dan langsung melaju dengan sepeda motornya. “Siapa non?” Kata pak satpam. “Ada deh pak” kataku “oh ya tutup gerbangnya ya pak” “Siap non” katanya
Cerpen Karangan: Nadia Putri Aprillia Nama: Nadia putri aprillia. Kelas: 7. Umur: 12 thn. Askot: jatim (pasuruan)