Keesokan harinya ada kakak kelas baru di sekolahku yang bernama Dani Danendra dia pindahan dari Bandung. Dia sangat humble dan baik hati tidak seperti Reza. Setelah adanya dani di sekolah kita, Reza seperti tersaingi oleh Dani, karena Dani sangat pintar dalam mata pelajaran, bermain basket seperti yang bisa dilakukan oleh Reza. Tetapi Dani lebih hebat dibandingkan Reza, dan juga Dani bisa dibilang lebih ganteng dibandingkan Reza. Itu yang membuat Reza tersaingi dan menjadikannya tidak suka kepada Dani.
Jam istirahat berbunyi, aku ke kantin sendirian karena sahabatku Dinda jatuh sakit dan dia tidak masuk sekolah hari ini. Aku di kantin makan seperti biasa, tiba tiba Dani datang dan duduk di meja sebelahku. Aku tak mempedulikan dia disebelahku dan bersikap biasa saja.
Tapi tiba tiba Dani menyapaku. “Hai, kenalin aku Dani danendra” kata dani sambil tersenyum “Hai juga, aku Acha,” jawabku sambil tersenyum angkuh “Sendiri aja?” tanya Dani “Iya, sahabatku lagi sakit,” jawabku “Oh, yauda aku duluan ya,” kata Dani berpamitan “Iya,” jawabku Lalu aku balik ke kelas dan menyelesaikan pelajaran hingga selesai, ketika pulang aku langsung menjenguk Dinda di rumahnya dan membawa sedikit makanan dan minuman untuknya.
Setiba di rumah Dinda aku bersalaman kepada ibunya Dinda dan menuju kamar Dinda. Aku membuka kamar Dinda dan berkata. “Sakit apa kamu hahaha, jagoan lagi sakit” kataku sambil tertawa dan mengejeknya “Apasih cha datang datang ngejek,” kata Dinda dengan muka sebalnya “Hahaha iya iya maaf, ini aku bawa makanan buat Dinda tercantik,” kataku sambil memberikan makanan yang kubawa “Nah gini dong bawain makanan,” jawab Dinda sambil tertawa “Tuh giliran makanan aja langsung ketawa,” kataku “Biarin, kayak kamu enggak aja,” kata Dinda “Hahahahaha,” kita berdua tertawa
“Eh ngomong ngomong tadi ada kakel baru loh di sekolah,” kataku “Emang iya? Siapa namanya?” Tanya Dinda “Emm kalo ga salah namanya tadi Dani danendra,” jawabku “Oh, gimana orangnya?” Tanya Dinda “Aku ga tau pasti sih, cuman tadi dia di kantin duduk di meja sebelah dan menyapaku,” jawabku “Aku sudah tidak percaya dengan orang bersikap baik diawal seperti Reza,” kataku agak sedih “Udah lah cha, gausa sedih sedih, jagoan kok sedih,” kata Dinda sambil mengejekku balik seperti tadi aku mengejeknya. “Ih apaan sih Dinda, kan mau sedih ga jadi hahaha,” kataku sambil tertawa “Gausah sedih sedih, jagoan kan kuat,” kata Dinda “Hahaha,” tertawa kita berdua
Sudah lama di rumah Dinda akupun berpamitan untuk pulang.
Sampainya di rumah aku membersihkan diri dan mengerjakan semua pekerjaan rumah yang diberikan guru, lalu tak lama setelah mengerjakan tugas akupun tertidur.
Pukul 05.00 aku terbangun dan bersiap diri untuk pergi sekolah menaiki ojek online seperti biasa. Sampai di sekolah ternyata belum masuk kelas sehingga aku memutuskan untuk pergi ke perpustakaan. Di perpustakaan aku ingin mengambil buku yang ada di rak paling atas, tetapi aku tidak bisa mengambilnya, pada saat aku kesusahan mengambil bukunya tiba tiba Dani mengambilkannya untukku. Aku terkaget dan berterimakasih kepadanya. “Terimakasih,” kataku “Sama sama, ada buku lagi yang mau diambil? kalo ada sini aku bantu,” tanya Dani “Oh, engga kak, makasih,” jawabku Lalu aku melanjutkan literasiku dengan buku yang diambilkan oleh Dani.
Setelah lama membaca aku keluar dari perpustakaan dan menuju kelas dan mengikuti pelajaran. Setelah mengikuti pelajaran di dalam kelas, jam pelajaran selanjutnya aku ada jadwal olahraga, akupun berganti baju dan menuju lapangan basket. Sampai di lapangan aku duduk di pinggir lapangan sambil membawa air mineral yang kubawa dari rumah.
Tak lama kemudian saat aku hendak meminum air yang kubawa, ada bola basket yang menghantam mukaku sangat keras hingga hidungku mengeluarkan darah dan pingsan. Ternyata yang tidak sengaja melemparkan bola kepadaku yaitu Tim dari Dani. Dani langsung berlari kearahku dan menggendongku ke UKS.
Sampainya di UKS aku terbaring di kasur dengan darah yang masih mengalir dari hidungku, pihak UKS segera membersihkan darahku dan Dani masih menungguku di depan ruangan UKS. Setelah menunggu beberapa saat, pintu UKS terbuka Dani pun bergegas masuk dan menanyaiku, pada saat itu aku sudah sadar dari pingsanku.
“Gimana keadaannya sekarang?” Tanya Dani dengan wajah cemas “Aku gapapa kok cuma masih pusing dan hidungku sedikit sakit saja” jawabku “Kita ke dokter saja ya?” ajak Dani “Enggak kak, gini aja kok, gapapa,” jawabku “Maaf ya cha, tadi Tim aku yang ga sengaja melempar bola terlalu jauh,” kata Dani “Iya kak, santai aja,” kataku sambil tersenyum. “Nanti kalo ada apa apa bilang aku aja ya cha,” kata Dani “Iya kak, terima kasih,” kataku. Dani terus menemaniku hingga jam pulang tiba.
Waktu jam pulang tiba dia mengantarkanku pulang, aku tidak bisa menolak waktu itu karena kepala yang masih terasa sakit, di jalan dia meminta nomor WhatsAppku dengan alasan ingin mengetahui kabarku. Tak lama setelah itu kita pun sampai di rumah, dia membawaku sampai rumah dan membawakan tasku. Di rumah ada mamaku yang lagi mengerjakan pekerjaan kantor, mamaku sangat terkejut melihat kedatanganku dan segera menolongku untuk menuju ke kamar. Setelah aku sampai di kamar, mama segera turun ke bawah untuk menemui Dani, dibawah Dani meceritakan dari awal kejadian, Dani pun meminta maaf karena hal tadi. Mamaku pun memaafkannya, setelah itu Dani pun pamit pulang dan menitipkan pesan kepadaku lewat mamaku.
Setelah malam tiba aku sudah tidak merasa sakit lagi, tiba tiba mamaku masuk dan berkata. “Cie, siapa tuh yang antarin kamu?” kata mama sambil tersenyum mengejeku “Ih, apaan sih, orang Cuma kakak kelas aja kok,” jawabku “Yakin cuma kakak kelas saja?” Tanya mama “Iya,” jawabku “Dapet pesan tuh dari Dani, katanya semoga cepat sembuh,” kata mamaku. “Iya,” jawabku
Aku sudah bersiap untuk tidur setelah percakapan itu, tiba tiba Dani WhatsApp yang berisi. “Acha, ini aku Dani” WhatsApp Dani “Oh iya kak,” jawabku “Gimana keadaannya sekarang?” Tanya Dani “Udah baikan kak, udah ga sakit lagi,” jawabku “Syukurlah kalo gitu,” kata Dani “Besok aku jemput ya sekolahnya?” Tanya Dani “Gausah kak, ngerepotin, aku naik ojek online aja,” jawabku “Gapapa ca, ga ngerepotin kok, besok aku jemput ya,” kata Dani “Hm, bener kak? Gapapa?” tanyaku “Iya cha,” jawab Dani “Makasih ya kak,” kataku “Iya cha,” jawab Dani Chating kita hanya sampai disitu saja.
Keesokan harinya Dani menjemputku, sesuai dengan apa yang dia katakan kemarin. Di perjalanan dia terus mengajakku mengobrol dan bercanda. Kemudian dia mengajakku ke pasar malam nanti malam
“Cha, nanti malam kita ke pasar malam mau?” ajak Dani “Iya kak, aku juga udah lama ga ke pasar malam,” Jawabku “Iya nanti malam aku jemput pukul 18.30 ya,” kata Dani “Iya kak,” jawabku
Sampai di sekolah aku mengikuti pelajaran seperti biasa. Dan tibalah waktu malam hari, aku bersiap secantik mungkin.
Tibalah pukul 18.30, Dani sampai dirumahku, dia berpamitan ke mama dan papaku dan meminta izin, setelah itu kita berangkat. Di perjalanan sangat seru, kita bernyanyi nyanyi, bercanda. Tak terasa kita bercanda, tiba tiba sudah sampai di pasar malam. Di sana sangat seru kita borong semua jajanan disana hehehe.
Pada saat membeli jajanan, kita menunggu sambil mengobrol dan bercanda, tiba tiba si penjual berbicara seperti ini. “Kalian sosweet sekali, udah lama pacaran? kalian cocok sekali,” kata dipenjual Kita tak menjawab pertanyaan si penjual, hanya tersenyum dan menatap satu sama lain. Kita mengihiraukan kata si penjual tadi dan terus makan dan bercanda.
Pukul 21.00 kita pulang dengan perut yang sangat kenyang Di perjalanan aku sangat ngantuk dan tertidur di sepeda motor Dani dengan posisi kepala menempel di bahu dia. Dia sangat pelan mengendarai sepeda motornya hingga sampai di rumahku. Setelah itu hari hariku selanjutnya, aku sangat dekat sekali dengan Dani. Dan pada suatu hari Dani menyatakan cintanya kepadaku, dan aku pun menerimanya.
Cerpen Karangan: Tasya Kartika Sari, SMPN 1 Puri Blog / Facebook: Tsyaakrtika hai aku Tasya kartika sari kelas 9, SMPN 1 Puri. semoga suka ya sama cerpenku selamat membaca, enjoy guys.