Di sebuah malam yang sunyi, tiba-tiba aku teringat saat kita masih bersama dulu. Tiba-tiba aku sangat ingin menanyakan kabarmu walaupun lewat pesan whatsaap.
“Duh, malam ini kok aku kangen banget ya sama dia? Padahal kita sudah lama berpisah dan tidak berkomunikasi sama sekali,” ucapku lirih.
Lalu aku pun memberanikan diri untuk mengirim sebuah pesan singkat kepadamu “Hai, gimana kabarmu sekarang?” Beberapa waktu kemudian ia membalas pesanku, “Ya, baik. Ada perlu apa?” balasnya. Lalu akupun membalas pesannya, “Syukurlah kalau kamu baik-baik saja semoga selalu seperti itu, Aku hanya ingin menanyakan kabarmu saja, hehe,” ucapku.
Sudah beberapa menit aku menunggu ia membalas pesanku, tapi dia belum membalasnya juga. “Dia kemana ya? apa dia udah tidur? atau tidak mau membalas pesanku? ya sudahlah biarin, paling besok pagi juga dibalas.” Renungku.
Keesokan harinya, aku segera bangun dan segera melihat ponselku, Dan benar saja, dia sudah membalas pesanku, “Ya sudah, apakah kamu sudah menemukan pengganti yang lebih baik dari aku?” balasnya. Lalu akupun menjawab, “Belum, jujur saja aku masih belum menemukan penggantimu sampai sekarang,” jawabku. “Kenapa? Semoga kamu bisa melupakan aku dan segera menemukan penggantiku ya,” balasnya. Akupun membalasnya dengan meneteskan air mata, “Iya makasih.”
“Wah, pagi-pagi udah netes aja nih air mata, Cengeng banget ya aku,” ucapku dalam hati sambil mengusap air mataku. Sejujurnya aku masih belum bisa move on dari dia, karena masih sangat jelas teringat kenangan yang ia lakukan bersamaku dulu, dan aku tidak bisa melupakannya. Aku berfikir bahwa semuanya tidak mungkin menghilang, sejauh ini, aku telah menemukan orang baru, tapi hatiku masih belum bisa menerima semuanya. Aku tidak mau memulai hubungan lagi, karena aku masih belum bisa sembuh dari luka lamaku.
Akupun berkata lirih dalam hati, “Kok sulit banget ya buat lupain dia?” padahal aku sudah mencoba berbagai cara agar aku bisa melupakan dia, Ah sudahlah, nanti juga lupa sendiri lagian juga aku habis ini ke sekolah harus cepet-cepet mandi nih.” Kataku. Lalu aku pun segera siap-siap untuk berangkat ke sekolah.
Di perjalanan menuju ke sekolah, aku melewati rumahnya, aku melihat motor yang biasanya ia gunakan untuk menjemputku sekolah, akupun berkata dalam hati, “Kayanya dia mau berangkat ke sekolah deh, ternyata dia juga masih memakai motor yang biasanya digunakan untuk menjemputku sekolah.” Ucapku.
Sesampainya di sekolah, aku memarkirkan sepedahku di tempat parkir. Kebetulan aku bertemu temanku yang bernama Claudia. Akupun mengajaknya untuk berjalan ke kelas bersama-sama walaupun kita beda kelas.
“Eh Sya, tumben kamu berangkat sendiri? Biasanya kamu sama si itu,” ucap Claudia “Hehe, kamu masih belum tau ya aku udah ga sama dia?” jawabku. “Oalahh, kirain masih sama dia, by the way kenapa udah ga sama dia lagi?” ucap Claudia. “Ya karena, kita udah ga bisa sama-sama lagi. Mungkin bukan takdirnya buat sama-sama lagi,” jawabku. “Sabar ya Sya, semoga kamu dapat pengganti yang lebih baik lagi dari dia.” Ucap Claudia. “Iya makasih Clauu,” jawabku. “Sama-sama,” ucap Claudia sambil tersenyum.
Kitapun berjalan ke kelas masing-masing, sesampainya di kelas aku langsung bergabung dengan teman-temanku yang lain. Beberapa menit kemudian bel masuk kelas berbunyi, aku kembali ke bangku ku dan kita semua pelajaran. Bel istirahat pun berbunyi, aku dan teman-temanku segera menuju ke kantin sekolah. Di tengah keramaian sisawa-siswi yang di kantin, aku bertemu dengan dia. Rasanya sangat tidak enak sekali jika bertemu, aku ingin cepat-cepat menuju kelasku saja. Akhirnya aku tidak jajan di kantin, aku hanya menunggu temanku saja. Di perjalanan menuju kelas, aku pun berkata dalam hati, “Ih ngapain pakai ketemu segala, kalau gini kan jadi susah move on nya.” Kataku.
Sepulang sekolah, aku langsung berganti pakaian dan main hp. Saat aku main hp, aku ingin membuka tiktok. Saat aku menggeser beranda tiktok ku, aku menemukan sebuah video yang aku mendengar lagunya, aku langsung mengingat dia. Judul lagu itu adalah “Sempurna”. Itu adalah lagu favoritku saat aku masih sama dia, sekarang jika aku mendengar lagu iku, hatiku terasa sakit dan aku selalu mengingatnya. Aku berharap lagu itu tidak lewat beranda tiktokku lagi, karena aku tidak mau lama-lama mengingatnya.
Cerpen Karangan: Nadine Nikita, SMPN 1 PURI Ig: @xvrsyaaa SMPN 1 PURI