Memiliki wajah yang cantik, tubuh tinggi, badan ideal, warna kulit yang cerah adalah impian semua kaum perempuan. Sama halnya dengan Rania Anastasya. Rania, gadis muda yang sering merasa kurang percaya diri dengan kondisi fisiknya.
Rania memiliki postur tubuh sedikit berisi, wajah yang terdapat beberapa bekas jerawat, tetapi ia memiliki warna kulit yang cerah. Rania menganggap bahwa dirinya adalah gadis yang jelek, dikarenakan terdapatnya bekas jerawat dan tubuh yang sedikit berisi tersebut. Rania juga sering membanding-bandingkan dirinya sendiri dengan orang lain.
Hingga suatu hari, Rania pergi ke sebuah taman yang yang berada di pusat kota. Tujuan Rania kesini adalah untuk menyegarkan pikiran saja dan melihat pemandangan kendaraan bermotor yang sedang berlalu lalang. Sampai akhirnya ia melihat anak kecil yang sedang berdagang tisu keliling. Rania mendekati anak tersebut “Permisi dik, kakak mau beli tisunya ya” Adik kecil itu menjawab “Oh iya kak, mau beli berapa kak?” “Mau beli 6 dik, berapa totalnya?” Jawab Rania
Adik itu memasukkan tisu-tisu tersebut kedalam kantong plastik lalu memberikannya pada Rania “Totalnya jadi Rp. 42.000,00 kak” Rania memberikan uangnya pada adik tersebut “Ini ya uangnya, kembaliannya ambil saja” Wajah adik tersebut sangat senang, dengan semangat ia mengambil uang tersebut “Wah… Ini kembaliannya banyak loh kak, beneran buat aku?” Rania menjawab dengan tersenyum “Iya, kembaliannya buat kamu” Adik tersebut menjawab “Terimakasih banyak ya kak!” “Iya sama-sama. Sebelumnya maaf ya dik kalau lancang, orangtua adik kemana?” Tanya Rania “Tidak apa-apa kak. Aku dari kecil sudah ditinggal oleh ibuku kak. Kalau ayah aku tidak tahu beliau dimana. Aku juga tinggal bersama anak-anak jalanan didekat sini.” Jawab adik kecil tersebut. Rania menjawab “Ditinggal ibu?” adik tersebut mengangguk “Iya, ibuku malu mempunyai anak cacat seperti aku” Iya, adik kecil tersebut cacat. Salah satu kakinya tidak berfungsi dengan normal. Dan itulah sebabnya Rania mendekati adik kecil tersebut.
“Kamu anak hebat, semangat terus ya dik!” Ucap Rania pada adik kecil tersebut. Adik kecil tersebut menjawab “Siap! Terimakasih banyak ya kak. Senang bisa bertemu kakak cantik dan baik seperti kakak. Sampai ketemu lagi ya kak, aku mau lanjut jualan lagi.” Rania melambaikan tangannya saat melihat adik kecil tersebut mulai menjauh “Kakak juga seneng ketemu sama kamu. Hati-hati di jalan ya dik!”
Setelah kepergian adik kecil tersebut, Rania merenungi sikapnya selama ini. Ia sering merasa kurang percaya diri dengan kekurangan kecil yang ada pada dirinya. Sedangkan adik kecil itu dia tetap bersyukur atas takdir yang telah diberikan Tuhan untuknya meskipun dengan keterbatasan fisiknya tersebut, bahkan adik itu tetap semangat menjalani hidupnya yang tidak mempunyai siapa-siapa.
Sedangkan Rania masih diberi kondisi fisik yang utuh tidak kurang satu apapun dan keluarganya juga lengkap, tetapi ia sering tidak bersyukur dengan semua itu
Rania sadar bahwa tidak semuanya dinilai dari fisiknya saja, bisa juga dari hal lain. Mulai sekarang Rania akan belajar untuk lebih mencintai diri sendiri dan tidak akan membanding dirinya dengan orang lain.
Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Tetap bersyukur dengan apa yang telah diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Cerpen Karangan: Najwa Putri Zafira SMPN 1 PURI Blog / Facebook: najwa.zafira26