Suasana pagi hari dengan hawa dingin yang sangat menusuk batin. Sekujur raga terbelenggu dalam dinginnya pagi. Pagi hari terhias kabut yang sangat tebal. Kabut yang sangat tebal mendekap seluruh jiwa. Berselimut jaket yang sangat tebal yang menghangatkan sekujur ragaku.
Sang mentari menyapa pagi hari dengan senyumannya yang sangat mengagumkan hati. Senyumnya memancarkan kehangatan teriknya kala pagi hari yang sangat dingin. Membuatku bersemangat untuk berangkat ke sekolah. Suasana jalan yang ramai orang dan kendaraan seperti biasanya dikala pagi hari.
Namaku adalah senja, Cahya Senja Mentari. Lahir di Jakarta, ibuku orang Semarang yang dulu dikenal sebagai anak berprestasi sekabupaten dan ayahku menjadi TNI angkatan darat dari Kalimantan Barat. Tahun 2013 ayahku pindah tugas ke Makassar. Di Makassar aku sekolah di salah satu SMA di Panakkukang. Dan disinilah ceritaku dimulai tentang dia yang mengajarkanku arti dari kasih sayang.
“Grengg… grenggg… grengg…!!”, suara anak geng montor yang melewatiku. Salah satu anak geng motor tadi ada yang melihatku terus terusan dan ternyata dia suka denganku. “Hhhhh kira-kira mereka siapa ya?”, tanya Senja dengan batin.
Hari kedua berangkat ke sekolah aku juga bertemu lagi dengan salah satu anak geng montor kemarin, dan dia menghampiriku dengan montornya dari belakang.
“kamu anak baru ya?”, tanya anak motor. “iya”, jawab Senja. “mau bareng?”, dia bertanya lagi. “Enggak usah”, jawab Senja. “ya sudah”, jawab anak motor. Lalu dia langsung pergi dan meninggalkanku.
Hari berganti hari, aku berangkat berlari karena bangun kesiangan. Dan aku bertemu dia lagi dan menawarkanku lagi.
“Mau bareng?”, tanya anak motor. “Enggak usah”, jawab Jingga dengan lari. “Beneran ga mau, udan siang lhoo?”, tanya anak motor. Lalu aku berhenti berlari dan memutuskan bareng dia. “Hmm…., Yaudah aku mau”, jawab Senja dengan mengangguk. Akhirnya aku pun berangkat bareng dia.
Setelah tiba di sekolah gerbang sekolah tertutup. Aku kebingungan, si anak motor tiba-tiba mengajakku ke pagar belakang sekolah.
“Hhh…, Kenapa kesini?”, tanya Senja. “Udahh, Sekarang kamu naik ke pundakku”, jawab anak motor. “Enggakk… nggak… nanti kamu…”, jawab Senja dengan takut. “Enggakkk sumpahh, aku enggak lihat”, jawab anak motor.
Aku pun mau naik ke pundaknya dan berhasil masuk ke sekolah. Setelah itu buku novel punyaku terjatuh tanpa disadari dan ditemukan sama anak motor tadi. Setelah masuk aku bertanya kepadanya.
“Kamu gak masuk?”, tanya Senja. “Gapapa kok, gampang”, jawab anak motor. “Hmm…, Ya sudah”, jawab Senjaa.
Setelah mereka masuk mereka bertemu dengan salah satu guru disekitarnya dan mereka disuruh hormat ditengah-tengah lapangan. Kemudian beberapa menit aku kepanasan dan si anak motor tadi menutupiku dengan tangannya.
Hari mulai sore semua siswa siswi SMA Panakkukang waktunya pulang. Saat aku keluar, aku lagi-lagi bertemu dengan anak motor tadi. Lalu aku diberikan buku novelku dan ditawarkan boncengan.
“Ini novel kamu?”, tanya anak motor. “Hhaaa… Iyaa, kok bisa sama kamu?”, jawab tanya Senja. “Iyaa tadi jatuh pas kamu naik pagar”, jawab anak motor. “Ohh, ya makasihhh”, jawab Senja sambil tersenyum. “Mau aku antar?”, tanya anak motor. “Emm boleh”, jawab Senja.
Akhirnya mereka pulang bersama dengan sepeda cb nya. Dan disitulah aku dan dia saling tanya bertanya banyak.
“Nama kamu siapa?”, tanya Senja. “Namaku Surya, Cahya Surya Mentari”, jawab anak motor. “Hhh… beneran?”, tanya Senja. “Iyaaa, kenapa emang?”, jawab tanya anak motor. “Nama kamu dengan namaku sama”, jawab Senja. “Hahahaaa beneran, emang nama lengkap kamu siapa?”, tanya anak motor. “Nama lengkapku Cahya Senja Rembulan”, jawab Senja. “Hahahahaaaa beneran?”, tanya anak motor sambil tertawa. “Iyaaa beneran”, jawab Senja. “Mungkin jodoh”, jawab anak motor sambil tersenyum. “Ada-ada aja deh”, jawab Senja.
Setelah banyaknya cerita aku sekarang mengerti siapa anak motor itu. Tahun berganti tahun, lama bersamanya aku pun merasa nyaman dan tumbuhan rasa sayang. Dengan begitu dia, juga punya rasa yang sama denganku. Setelah sekian lama aku dan dia mempunyai hubungan istimewa.
Cerpen Karangan: Azzizah Nur Rohmah, SMPN 2 Puri Tgl lahir: 02 nov 2007 Alamat: Ds. Ketemas Dungus, Dsn. Ketemas, Kec. Puri, Kab. Mojokerto Hobi: Menggambar