Di suatu bulan di tahun 2019 kamu chat aku di WhatshApp. Yang berawal dari “Save ya aku Ridwan,”. “Aku dapat nomer kamu dari temen aku,”. Dan dari sini aku kenal kamu, kamu yang setiap hari buat topik buat kita chattingan terus.
Disaat kita udah kenal agak lama kamu bilang mau latihan sepak bola, aku tanya ke kamu. “Kamu latian di mana?,” tanyaku. “Di lapangan Timur aku ikut ssb benio,“. “Udah dulu ya kyy aku mau latihan dulu nanti tak kabarin lagi kalau udah pulang,” jawabmu.
Kita yang hampir setiap hari chattingan, yang selalu sama-sama ngasih kabar di mana pun kita berada, yang selalu izin dulu sebelum kemana mana, yang selalu kasih pap pap random padahal kita itu nggak ada hubungan apa apa dan suatu hari kita asing yang dulunya sedekat itu tiba tiba kita saling menjauh tanpa sebab.
Aku yang sempat bingung kenapa kita tiba tiba seperti ini, aku sempat bertanya kepadamu kenapa kamu tidak seperti biasanya tetapi responmu yang sangat sangat membuatku merasa kecewa kepadamu saat itu. Kita yang sudah asing saat itu aku merasa kesepian tanpa adanya kabar darimu.
Tetapi bulan April 2020 kamu berusaha untuk menghubungiku kembali tetapi responku sudah tidak sama seperti dulu lagi karena aku masih sangat merasa kecewa kepadamu tapi kamu masih terus mencoba chatting aku agar aku bisa seperti dulu lagi.
Dan beberapa hari kamu chat aku dengan cara kamu komen di story whatshappku, kamu mencari topik terus agar kita tetap chatting an, kamu yang selalu meyakinkanku. Di suatu hari aku yakin denganmu dan mencoba kembali meresponmu seperti dulu lagi. Saat itu pun kamu sangat senang dan langsung menghampiriku ke rumah untuk mengajakku jalan jalan keliling kota, Awalnya aku menolak ajakannya karena aku malas keluar rumah tetapi tiba tiba dia meneleponku dan menyuruhku keluar rumah, aku membuka pintu dan sempat terkejut dia sudah ada di depan rumah, aku menyuruh dia masuk ke dalam rumahku dan menyuruh dia menunggu di ruang tamuku.
Tiba tiba ada bundaku yang keluar dari kamarnya, Bundaku bertanya. “Ini siapa dek?,” bunda yang bertanya kepadaku sambil kebingungan. “Itu temanku bunda,” jawabku. “Loh kenapa kesini mau ngerjakan tugas kelompok ta?,”. “Namanya siapa?,”. “Satu sekolahan apa sama Kaye?,” kata bunda. “Oh enggak tante, saya mau ngajak anak tante keluar sebentar nggak papa apa,?”. “Nama saya Ridwan tante, kalau sekolah saya beda sekolah sama Kaye tante,” jawab Ridwan. “Mau keluar kemana” bunda. “Deket deket sini kok Tante palingan ya ke mall sebentar, hehe,”. “Gak papa kan te,?” Ridwan. “Iya sudah kalau seperti itu tapi jagain anak tante ya, awas aja kalau ada apa apa,”. “Ya sudah duduk sini dulu biar Kaye ganti baju dulu,” kata bunda. “Iya tunggu bentar ya nggak lama kok,” aku yang menyaut kata bunda. “Iya siap,” jawab Ridwan.
BEBERAPA MENIT KEMUDIAN… “Sudah aku sudah siap,” kataku. “Hati-hati di jalan, pelan pelan aja ya kalau bawa sepedanya Ridwan jangan kebut-kebutan di jalan,” bunda. “Iya tante siap, amannnnn,” jawab Ridwan yang tegas.
Disaat di jalan dia mengajakku berbicara tetapi tidak kedengaran karena angin jadinya aku Cuma jawab hah hah. Mungkin dia sudah Lelah jadinya dia jawab “Ah sudahlah nanti saja”
Sesampainya di tempat tujuan aku dan kamu turun dari sepeda motor dan langsung masuk ke dalam mall nya. Setelah masuk ke dalam mall aku dan kamu langsung naik ke lantai atas untuk melihat film bersama.
“Mau lihat film yang mana,” tanya Ridwan. “Terserah kamu aja mau lihat yang mana,” jawabku. “Okee kalau begitu,” Ridwan.
Setelah milih film yang mau di tonton aku dan Ridwan memilih tempat duduk saat menonton nanti. Sesudah dapat tempat duduk aku dan Ridwan membeli minuman dan popcorn untuk nanti.
Setelah menunggu beberapa menit, aku dan Ridwan masuk ke dalam ruangannya dan mencari tempat duduk. Sesudah menemukan tempat duduk nya aku langsung duduk dan menonton filmnya.
2 jam kemudian… Aku keluar dari ruangan, dan Ridwan mengajakku untuk makan. “Kamu mau makan apa?,” tanya Ridwan. “Emm enaknya makan apa ya, nasi goreng kamu mau?,” “Atau ramen aja dehh,” jawabku. “Pilihan yang sulit, kamu maunya yang mana?,” Ridwan. “Kalau aku apa ya, ramen enak kayaknya,” aku. “Yaudah makan ramen aja, disana enak kayaknya soalnya rame juga,” jawab Ridwan sambil menunjuk tempat resto. “Okee ayo kesana ajaa,” jawabku.
Aku dan Ridwan pun menuju ke tempat resto tersebut dan memesan pesanan. Setelah pesanan datang aku dan Ridwan langsung makan ramen tersebut, saat makan aku bertukar cerita sama Ridwan, aku bercerita tentang aku di sekolah dan dia bercerita saat latihan sepak bola. Dan saat makanan sudah habis aku dan Ridwan melanjutkan cerita tadi. Sampai tidak terasa waktu sudah menjelang malam. Saat itu aku langsung mengajak Ridwan untuk pulang. Setelah sesampainya di rumah aku turun dari sepeda motor dan Ridwan berpamitan untuk pulang.
Aku masuk ke dalam rumah dan langsung mandi. Setelah mandi aku bercerita ke bunda saat saat bersama Ridwan tadi. Aku kira bunda bakal marah saat cerita tetapi nyatanya tidak sama sekali dan malahan bunda sangat senang saat aku bercerita. Setelah aku bercerita bunda pun ikut menyeritakan saat waktu muda dulu bersama ayah, aku saat itu sangat senang karena bisa bertukar cerita bersama bundaku.
Saat waktu sudah malam aku dan bunda sudah mulai ngantuk dan mengakhiri obrolan itu. Aku dan bunda pun masuk ke dalam kamar. Aku melihat hp sebentar dan membalas chat dari Ridwan, aku chattingan sebentar bersama Ridwan dan tidak lama aku bilang sama Ridwan kalau aku mau tidur.
HTS? Sama saja seperti menjalin hubungan. Bedanya ya tanpa status, jadi intinya kamu gak mau sampai kehilangan dia karena kalau dengan status pasti bakal ada kata putus. Sama sama punya rasa tapi tidak ada status, Semua karena apa? Biar tidak ada kata putus, tetapi hubungan tanpa status juga ada kata asing pada waktunya.
End
Cerpen Karangan: Kyara Batrisyia Novearrahman, SMPN 1 Puri kyaanvr_ HALOO GAIS DIBACA YA CERPENKU & FOLLOW IG JUGA YAA, WKWKWK.