Beberapa saya alami sendiri, beberapa lainnya dialami orang-orang di sekitar saya. Kejadian ini terjadi di asrama kampus saya. Sudah bukan rahasia lagi kalau asrama itu sarangnya hantu kan? Dan cerita hantu ini sudah sering kami dengar sejak pertama kali tinggal di asrama.
Nah puncak kejadiannya pada tahun 2013–2014 lalu (Saya lulus tahun 2016). Saat itu, hampir seluruh penghuni asrama (seluruh mahasiswa wajib tinggal di asrama) ketakutan, termasuk penghuni asrama putra.
Beberapa kejadian yang saya alami sendiri:
Siapa Yang Hendak Keluar dari Kamarku?
Hari Minggu ada acara di luar Kampus. Saat siap-siap di kamar, pintu kamar saya kunci. Lalu mulai mencari baju yang akan saya gunakan di lemari. Biasanya asrama sangat sepi pada hari Minggu.
Nah, saat saya berjongkok di depan lemari, tiba-tiba engsel pintu kamar saya berdecit. Kaget, saya langsung menoleh ke pintu. Saya perhatikan beberapa saat, tidak ada apa-apa. Mencoba berpikir positif, saya kembali mencari baju di lemari.
Tapi… Engsel pintu saya berdecit lagi!!! Saya sontak menoleh pintu, daaann… Engsel pintunya benar-benar bergerak naik-turun seperti saat akan dibuka. Saat itu juga saya merasakan angin berhembus dari jendela.
Gilaaaa… Saya langsung menghempas kencang tuh engsel pintu sampai pintu terbuka dan langsung lari ke kamar sebelah, untung ada orangnya.
Pintu yang Menunggu dan Bola Terlempar
Dini hari, kira-kira pukul 1, saya dan 3 orang teman saya hendak kembali ke asrama. Ada aturan batas akhir masuk asrama adalah jam 10 malam. Namun kami mendapat jam khusus untuk beberapa bulan karena ada kegiatan. Saat itu salah satu teman saya sudah sangat mengantuk.
Saat sudah dekat asrama, saya merasa heran karena pintu asrama terbuka lebar. Biasanya pintu sudah ditutup jam 10 malam walaupun tidak dikunci. Tapi malam itu pintu terbuka sangat lebar. Well, ini aneh, serius. Seperti ada yang menanti di dalam dan ada yang dinanti dari luar. Saya mencoba tidak memikirkan kejanggalan ini.
Daaann... Tiba-tiba saja ada sesuatu (saya kira bola kaki) yang terlempar ke arah kami. Hanya saja sesuatu itu muncul dari atas, bukan dari bawah, mungkin dari lantai 2 koperasi yang jaraknya 10 meter dari sisi kanan asrama (padahal lampu koperasi mati semua, pintu dan jendela tertutup). Bola itu mendarat di pohon sawo persis saat kami sejajar pohon itu, jadi tidak mencapai kami. Kami (kecuali teman yang sudah mengantuk) sangat kaget dan refleks saling berpegangan tangan. Seorang teman berbisik "jangan lari", karena memang akan memperparah keadaan.
Tiba di asrama kami menutup pintu, dengan deg-degan, dan untuk pertama kalinya kami tidak cuci muka sebelum tidur dan langsung kembali ke kamar masing-masing (kasihan temanku yang kamarnya di lantai 3, hahaha).
Dan sialnya pohon sawo itu persis di samping kamarku. Jadi malam itu aku membiarkan lampu menyala.
Mimpi Buruk dan Jendela yang Terbuka