Alkisah berdiri suatu kerajaan bernama Kutatanggeuhan di Jawa Barat. Kerajaan tersebut dipimpin oleh seorang raja bernama Prabu Swarnalaya. Prabu Swarnalaya ini merupakan seorang raja yang memimpin kerajaan didampingi seorang ratu cantik bernama Ratu Purbamanah.
Telaga Warna
Selama masa kepemimpinannya, Prabu Swarnalaya sangat dicintai rakyatnya. Daerah dibawah kepemimpinannya pun sangat makmur. Hanya saja, sebagaimana pepatah bahwa tak ada satu manusia pun yang sempurna, kehidupan Prabu Swarnalaya pun demikian.
Ada satu perasaan terpendam yang dirasakan oleh Prabu Swarnalaya karena beliau tidak memiliki anak meski sudah lama menikah dengan sang istri. Setelah ditelusuri ternyata penyebabnya adalah karena sang prabu sendiri yang melanggar pantangan berburu rusa di Gunung Mas. Hal tersebut dikatakan oleh ahli nujum istana yang mendapat wangsit bahwa setiap rusa yang dibunuhnya menjadi simbol hilangnya keturunan dari Prabu Swarnalaya.
Mendengar hal tersebut, perasaan sedih dan menyesal dirasakan oleh sang prabu. Sang prabu pun berusaha untuk memperbaiki apa yang sudah terjadi. Berangkatlah sang prabu untuk bertapa pada malam bulan pernama di sebuah goa kecil yang ada di Gunung Mas. Ia berangkat sendirian tanpa didampingi pengawal atau pun tanpa menggunakan atribut kerajaan.
Telaga Warna
Selama prabu pergi, rasa cemas berkecamuk di hati sang ratu. Namun selama beberapa pekan bertapa, akhirnya penantian sang ratu berakhir. Sang prabu pun pulang. Ratu Purbamanah yang sangat khawatir dengan keadaan suaminya langsung menyambut kedatangan sang prabu. Ia menghidangkan berbagai macam makanan yang prabu suka.
Beberapa bulan kemudian, Ratu Purbamanah mengandung. Prabu Swarnalaya sangat senang karena itu artinya pertapaannya membawa hasil. Sembilan bulan kemudian, Ratu Purbamanah melahirkan seorang bayi perempuan yang sangat cantik dan diberi nama Dewi Kuncung Biru.
Karena sang puteri termasuk puteri yang sangat dinantikan, Prabu Swarnalaya dan Ratu Purbamanah cukup memanjakannya. Sang puteri pun tumbuh menjadi gadis cantik yang gemar bersolek, manja dan suka mengenakan pakaian mahal.
cerita rakyat Telaga Warna
Hingga suatu hari menjelang perayaan hari ulang tahunnya, Dewi Kuncung Biru meminta sang ayah menghiasi tiap helai rambutnya dengan emas dan permata agar dirinya terlihat semakin cantik. Mendengar permintaan sang puteri, tentu Prabu Swarnalaya dan sang istri Ratu Purbamanah sangat terkejut karena hal tersebut tidak masuk akal.
Helaian rambut sang puteri sangat banyak, mana mungkin satu persatu akan dihias permata dan emas. Karena merasa keinginannya ditolak sang ayah, Dewi Kuncung Biru pun kesal dan marah. Kemarahan Dewi Kuncung Biru bahkan sampai terdengar keluar istana dan membuat rakyat sang prabu tergerak menyumbangkan harta mereka demi memberikan hadiah yang disukai dan diinginkan sang puteri raja.
Merasa cinta rakyatnya sangat besar, Prabu Swarnalaya dan Ratu Purbamanah merasa sangat terharu. Hingga tiba di hari perayaan ulang tahun Dewi Kuncung Biru. Rakyat yang diundang ke istana menyambut perayaan dengan gembira. Kotak berisi perhiasan emas dan permata yang dihadiahkan pun diserahkan kepada Dewi Kuncung Biru sebagai hadiah.
Rakyatpun senang dan sangat antusias agar Dewi Kuncung Biru membukanya. Hanya saja, ketika isinya dibuka ternyata Dewi Kuncung Biru kecewa karena perhiasan yang ia dapatkan sebagai hadiah tak seindah harapannya. Dengan sombongnya, Dewi Kuncung Biru melempar kotak berisi emas dan permata hadiah rakyat tersebut ke lantai hingga membuat isinya jatuh berserakan.
Semua orang yang hadir di sana tentu tercengang termasuk Prabu Swarnalaya dan Ratu Purbamanah, orang tuanya sendiri. Dengan kesombongan Dewi Kuncung Biru, ternyata alam pun murka. Seketika gemuruh datang diikuti hujan dan badai.
cerita rakyat Telaga Warna
Tanah di sekitar istana pun terbelah disusul dengan air bah yang bervolume besar menenggelamkan istana megah tersebut bersama semua orang yang ada di istana ketika pesta berlangsung. Bersamaan dengan berhentinya hujan, kerajaan Kutanggeuhan menghilang dan di bekas menghilangnya kerajaan tersebut hadir telaga yang berisi ribuan ikan cantik dan beraneka warna. Telaga tersebut yang kini dikenal sebagai Telaga Warna.