Suatu hari, si kancil berjalan di kebun jambu air… “Hmmm, jambu air itu begitu ranum sehingga aku ingin memetiknya namun pohon jambu itu terlihat sangat tinggi” Si kancil mengeluh.
Tiba-tiba monyet muncul dan langsung tergelantung di pohon. “Heii kancil, sedang apa kamu di situ?” Tanya si monyet yang kekal dengan pohon pisang saja. “Aku sedang menunggu jambu air itu berjatuhan” Usap si kancil. “Ohh, ini pohon jambu air, buahnya enak gak cil?” Tanya si monyett “Jelas donk enak, kalau gak enak ngapain aku nungguin buah itu jatuh di sini!!!” Ucap si kancil. “Jangan jutek gitu donk cil kan aku gak tau!” Usap si monyet
“Kalau begitu aku bawakan jambu air itu untukmu cil!!!” Luluh monyet “Baiklah, aku akan menunggu buah jambu itu jatuh” Senang kancil “Okee dech cil kamu tunggu di bawah, aku yang memanjatnya” Kata monyet “Iyahh baik”
“Oiyah cil, kalau yang enak itu berwarna apa?” Kata monyett “Yang berwarna putih, kalau yang berwarna merah itu masih mentah.” Bohong kancil “Okee, aku akan menjatuhkan jambu air yang mentah untukmu cil, sedangkan yang enak akan aku makan di pohonnya” Dalam hati monyet “Mana jambunya monyet” Kata kancil “Nihh untukmu cil jambunya, aku akan makan di atas pohon!” Kata monyet “Baiklah…” Kata kancil
Selesai