Suatu hari di dalam hutan ada serigala yang kehausan, dia kesulitan saat mencari air karena dimusim itu adalah musim kemarau, jadi air sungai tampak surut.
“Aku harus minum dimana lagi?, semua sungai telah kudatangi dan semua surut, rasanya aku ingin mati,” ucap si serigala.
Tiba-tiba semak-semak bergoyang dan membuat serigala menoleh dan berwaspada, saat muncul ternyata hanya seekor tupai kecil. Serigala melihat tupai itu dan dia sedang membawa sepotong bambu berisikan air.
“Tupai, boleh aku meminta airmu?” ucap serigala. “Boleh, asal jangan memakanku ya,” ucap tupai ketakutan. “Tidak, aku tidak akan memakanmu, tolong berikan aku minuman,” ucap serigala. “Baiklah,” ucap tupai sambil memberian potongan bambu berisikan air.
Serigala langsung mengambil bambu itu dan meminumnya sampai habis. “Terimakasih tupai, jasamu tak akan kulupakan, apa kau mau berteman denganku?” ucap serigala. “Tentu, sebagai makhluk Tuhan kita harus saling membantu, kita bisa berteman tentunya,” ucap tupai. “Tapi, airmu kuhabiskan,” ucap serigala menyodorkan bambu yang sudah tak berisikan air itu. “Tak apa, lagian aku juga punya persediaan,” ucap tupai. Mereka berbincang sambil berjalan-jalan di hutan, tupai sekarang memiliki teman baru yaitu serigala.
“Sudah malam kita harus pulang, kalau tidak kita akan bertemu pemburu,” ucap tupai. “Iya juga, aku pulang dulu ya, selamat malam tupai,” ucap serigala berlari dengan cepat. “Selamat malam juga serigala,” ucap tupai dan pulang menuju tempatnya.
Keesokan harinya tupai mencari makanan di hutan, dia mencari sendirian karena temannya mencari di bagian hutan lainnya, mereka berpencar. Dan tiba-tiba ada yang keluar dari semak, itu adalah serigala, temannya.
“Halo tupai, kita bertemu lagi,” ucap serigala membuat tupai terkejut. “Kau ini, membuatku kaget saja, sedang apa kau disini?” ucap tupai. “Hehe maaf, aku hanya berjalan-jalan dan kebetulan melihatmu yang asik mencari buah,” ucap serigala. “Jadi seperti itu, apakah kau mau membantuku mencari makanan?” ucap tupai. “Tentu saja, kau sudah menolongku jadi sekarang aku juga akan menolongmu,” ucap serigala. “Terimakasih, tapi dimana lagi aku harus mencari makanan ya?” ucap tupai. “Hmm, sepertinya aku tadi melihat sekilas disebelah sana ada berry, ikuti aku,” ucap serigala. “Baiklah,” ucap tupai mengikuti serigala.
Setelah sampai, ternyata banyak berry disana, tupai mengambil secukupnya, dan berterimakasih pada serigala, tupai pulang terlebih dahulu karena ingin menaruh makanannya setelah itu bermain bersama serigala.
“Serigala, ayo berlari bersama, yang cepat dia yang menang,” ucap tupai berlari terlebih dahulu. “Hei kau curang, jangan berlari terlebih dahulu dong,” serigala menyusul tupai yang sudah berlari terlebih dahulu. Tupai sangat gesit hingga dia sudah hampir sampai pada batas hutan. “Tupai, ayo kembali, disini terdapat banyak pemburu,” ajak serigala. “Baiklah, kali ini aku yang menang haha,” ucap tupai bahagia. “Itu karena kau curang, dasar tupai,” ucap serigala kesal, dan tupai hanya menanggapinya dengan tertawa. Pada saat ingin kembali ke dalam hutan, serigala melihat jebakan untuk menangkap hewan di hutan. Serigala berteriak. “Awas ada jebakan tupai!” tupai tak tahu dan menginjak jebakan itu, dan tupai pun terjebak dalam jaring. “Tolong aku serigala, tolong,” ucap tupai ketakutan, sementara itu pemburu sudah berlari mendekati mereka. Serigala tidak menolong tupai, dia mementingkan keselamatannya. Serigala berlari meninggalkan tupai. Pemburu sampai dan membawa tupai itu dengan bahagia.
“Awas aja kau serigala, kau lupa akan teman!” teriak tupai, serigala yang mendengar itu hanya menghiraukan teriakan tupai dan terus berlari. Sejak saat itu serigala tak pernah bertemu tupai, karena mungkin tupai sudah tiada. “Maafkan aku tupai,” ucap serigala sambil menangis.