Kaila adalah salah satu siswi SMP Pelita. Dia cantik, pintar dan juga rendah hati. Namun sayangnya di usia dia yang akan menginjak angka 15 tahun itu dia tidak mempunyai teman akrab. Bundanya selalu membatasi pertemanan dia, tidak mengizinkan pergi main atau sekedar berjalan jalan bersama teman temannya hal itu membuat kaila tidak terlalu dekat dengan teman temannya.
“Bunda, kaila izin mau kerja kelompok ya Di rumah Sasha, kaila naik sepeda” ucap kaila “Sepedanya Kaila kan udah lama, takut rusak, bunda anterin aja ya sekalian nemenin kaila” “Ga mau bunda Kaila mau sendiri, Kaila juga cuma mau kerja kelompok, bisa ga sih bunda biarin kaila main sendiri kaila udah besar bunda” ucap kaila menahan tangis “Kaila iri sama temen temen yang bisa pergi kemana aja” lanjut kaila Tanpa menunggu jawaban bunda kaila langsung pergi ke rumah Sasha dengan menggunakan sepeda lama dia.
Di tengah perjalanan sepeda kaila tiba-tiba tidak bisa direm hingga sepeda itu melaju sangat kencang dan menabrak batu di depannya, kaila pun terjatuh. “Brakkkkkk” “Aaaaaaaaaaaawhhh” Badan kaila terjatuh beserta sepedanya. Kaila pun kesakitan dan menangis.
“Bundaaaaa” “Hiks hiks” “Bunda maafin kaila” “Hikss”
Sementara itu bunda kaila menyusuri jalan yang akan dilewati bila ke rumah sasha. Hingga tak sengaja bunda kaila melihat kaila yang sedang menangis dengan posisi sepeda yang menindih separuh tubuhnya serta lututnya yang berdarah.
“Bundaaaaa” teriak kaila “Kaila kamu kenapa bisa gini?” ucap bunda panik “Kailaa jatuh bun, sakit, hiksss” nangis kaila
“Kaila minta maaf sama bunda, kaila ga nurut sama bunda padahal maksud bunda baik maaf bundaa kaila nyesel” sesal kaila “Udah gapapa, bunda juga minta maaf ya sama kaila” “Pulang aja ya kailaa, bunda obatin dulu lukanya” ucap bunda panjang “Iya bunn” lirih kaila
Kaila dan bunda pun pulang ke rumah diantar pak mamat tetangga mereka yang kebetulan lewat jalan itu.